Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hari udah pagi, semalamm mereka pulang dari rumah saudaranya Tay sekitar jam 10an dan selama itu new di nyatakan marah ke suaminya itu
harusnya kayak biasa new bakalan bikin sarapan dan siapin segala kebutuhan kantor cowok itu. tapi sekarang new masih tidur, tay mau bangunin juga sungkan. apa susah nya sih siap siap sendiri?
dengan berat hati ke kantor dengan mood yang acak acakan, cowok berhidung bangir dan kulit rada gelap itu tau kalau kesayangannya butuh waktu sendiri.
mereka kenapa sih sebenarnya?
“sa—”
“aku udah denger tadi, soal kedepannya itu keputusan kamu, tapi aku masih belum siap.”
“kita pulang, kita bahas di rumah”
di mobil pasangan itu cuma diem dieman, canggung. enggak lama mereka sampai di apartemen.
“okey aku lanjutin,” ucap tay.
yang di ajak ngobrol cuma ngangguk aja.
“keputusan aku juga bakal nunggu jawaban kamu tapi jawaban kamu udah kayak tadi artinya kamu engga setuju, bener?”
“dengerin, aku bilang aku masih belum siap. bukannya aku nolak” new kepancing emosi.
“belum siap? mau sampai kapan? mereka engga bisa nunggu, kita cuma harapan satu satunya”
“terserah lah aku pusing!”
new berdiri dari duduknya namun belum sampai selangkah ia sudah di tarik untuk kembali duduk.
“kita belom selesai ngomong”
“jawaban aku tetep sama Tay”
“apa susah nya di coba? kamu takut? ada aku, kita belajar sama sama”
new sedikit luluh, tapi tetap diam.
“bayangin, ketika kamu buat ngenal wajah orang aja masih susah makan sendiri belum bisa, terus ditinggal pergi orang tua kamu. gimana rasanya?”
“aku butuh waktu buat mikir lagi”
dan ya sampai sekarang malah new yang marah, aturannya kan tay yang kudunya marah. pulang kantor tay lihat istrinya itu lagi duduk di meja makan. ngelamun sambil ngetuk ngetuk meja pakai garpu.
tay duduk di depannya dengan gerakan yang cukup keras, namun nggak bikin atensi yang lebih muda teralihkan dari kegiatan ngelamunnya itu.
“hei, gimana?”
yang lebih muda cuma ngelirik tanpa minat.
“ngomong dong cantik”
new melotot, ngga suka di bilang cantik. padahal kan kenyataan.