Duniaku 12

33.6K 561 2
                                    

21++++

###

Steven masih berada dalam kamar mandi sementara diam-diam Pamela meletakkan sebuah kamera kecil disuatu tempat untuk merekam kejadian selanjutnya.

Saat Steven masih membersihkan dirinya Pamela keluar kamar mengambil minuman yang tersaji dimeja makan tanpa ada yang tahu bahwa ia telah membubuhkan bubuk perangsang dalam minuman itu.

Steven tak heran saat keluar kamar masih mendapati wanita itu disana.
Ia menghela nafasnya lelah, bukan sifatnya berbuat kasar pada wanita karena ia ingat bahwa ia memiliki putri dan ia tak ingin bila perlakuannya kelak akan menjadi karmanya pada putri sulungnya.

"Kenapa masih disini." tanyanya datar lalu duduk disofa. Pamela menghampirinya membawa dua gelas ditangannya lalu memberikan satu pada Steven.

"Aku lapar bisakah kita makan dulu baru setelah itu aku akan pergi." ujarnya manja membuat Steven mendengus lalu meraih gelas itu dan meminumnya setengah.

Pamela tersenyum dibalik gelas lalu menaruhnya dimeja dan menarik tangan pria pujaannya itu ke meja makan.
Selama mereka makan terlihat jelas tubuh Steven bergerak tak karuan keringat dingin mengalir wajahnya memerah dengan nafas memburu. Menatap tajam Pamela ia mendesis menahan gairah besar yang menyelimutinya.

"Apa yang kau taruh diminumanku Pamela..?" desisnya menahan rasa sakit pada intinya juga mati-matian menahan gairahnya.

Pamela berjalan perlahan menghampiri dan berdiri dibelakang Steven. Dengan gerakan seduktif ia membelai wajah pria itu membuat Steven memejamkan matanya, berusaha menahan gairahnya.

"Kenapa Sayang, wajahmu memerah dan berkeringat dingin. Kamu sakit..??" ucapnya berbisik ditelinga Steven membuat tubuh itu semakin meremang.
Perlahan namun pasti gerakan tangan Pamela semakin liar merabai tubuh pria yang begitu digilainya, bahkan kini dirinya mendudukkan diri dipangkuan Steven berhadapan dengan pria itu.

Ia menghembuskan nafasnya dirahang si pria kemudian menjilatinya tangannya meraih tangan besar Steven dan meletakkannya di payudaranya sendiri kemudian membimbing Steven untuk meremasnya.
Wanita itu merasakan bukti gairah Steven telah menegang sempurna.

Pamela terus meremas tubuhnya dengan bantuan tangan Steven ia mendesah merabai seluruh tubuh yang telah menegang itu. Memasukkan tangannya ke dalam baju yang Steven kenakan menariknya perlahan hingga terlepas menciumi semua tubuh bagian depan Steven meninggalkan jejak merah disana membuat Steven berdesis.

Lalu ciumannya turun di pahatan perut Steven yang tercetak sempurna, merasa pria itu tak mampu lagi melawan ia menarik tangan si pria membawanya kedalam kamar lalu merebahkannya. Dengan cekatan ia melepaskan semua pakaian Steven.

Steven tak sanggup lagi melawan karena pengaruh obat perangsang itu, tubuhnya panas dan membutuhkan pelepasan meski otaknya memaki dirinya habis.

Puas membuat pria itu tak berkutik kini dengan gerakan pelan dan sensual Pamela melepaskan pakaiannya satu persatu hingga meninggalkan penutup bagian bawahnya saja. Lalu menaiki ranjang dan berhadapan dengan milik Steven yang mengacung tegak, dengan menggunakan ujung lidahnya Pamela menyentuh ujung batang itu membuat Steven menggeram, tersenyum sang wanita menjilati kepala batangnya berputar tepat di lubang kecilnya menyiksa Steven dengan gairahnya lalu memasukkannya kedalam mulutnya bergerak naik turun membuat Steven menggeram akibat nikmat dari mulut bitch yang dulu pernah memuaskannya.

Kepala Pamela masih naik turun menghisap menjilat dan menggigit kecil ujungnya mengocok dengan tangannya hingga terasa olehnya batang itu semakin membesar dan ia tahu bahwa Steven akan mencapai puncak, lalu ia menghentikkan gerakannya membuat Steven semakin geram.

Dialah DuniakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang