Hadiah Kepulangan

51 5 0
                                    

.

.

.

happy Reading, jangan lupa bintang dan ikuti yah :)


"Pengumuman, pengumuman. Himbauan kepada seluruh kelas XII untuk segera melihat nama-nama siswa yang di nyatakan lulus pada tahun ini. Semoga dapat diperhatikan, terimakasi"

Pemberitauhan di pengeras suara mengagetkan aku , Raya dan Via. Kami sedang bersantai di kantin sekolah. Karena UN sudah selesai dan kami hanya menunggu hasil kelulusan , kami bertiga datang kesekolah untuk melihat pengumuman yang di informasikan kepala sekolah melalui Watsaap akan di umumkan hari ini. Benar saja suara pemberitauhan dari operator sekolah sudah di kumandangkan.

Kami bertiga bergegas menuju papan informasi, banyaknya siswa-siswi kelas 3 berbondong-bondong menuju papan informasi , bahkan perkiraan di sana sudah begitu banyak orang dan sangat sulit untuk menorobos di kerumunan banyaknya siswa-siswi seperti itu.

Benar saja setalah sampainya di sana dugaanku benar, para siswa sedang rebut-ribut melihat hasil dari kerja keras mereka selama 3 tahun ini.

"Lah gimana dong, orang-orang banyak gitu nggak mungkin nerobos kan" tanyaku pada Raya dan Via. Mereka hanya ikut bingung dan memikirkan cara untuk masuk di kerumunan itu.

Kami bertiga berdiri tidak jauh dari kerumunan sambil memikirkan cara menerobos di kerumunan untuk melihat langsung nama kami di sana. Kami sangat tidak mungkin menunggu terlalu lama di tengah suasana yang riuh karna berebut untuk melihat nama di papan informasi. Di tengah kebingungan kami ada seorang cowok yang menghampiri kami.

"kalian kenapa di sini"? kata si cowok

"ini nih kita lagi nyari cara buat liat papan informasi tapi kayaknya emang harus nunggu deh" (Via),

"Tapi kalau kalian nunggu, pasti sampe sore deh liat aja orang-orang masi segitu banyaknya" (cwok)

"Lah gimana dong" kata via sambil menunjukan ekspresi lemasnya.

Aku memandangi kerumunan yang masih saja ramai, tiba-tiba saja cowok yang tadi bersuara "Nama kalian siapa". Aku membiarkan Raya dan Via memperkanalkan nama sementara aku sibuk melihat kerumunan yang ramai itu dan cowok itu sekarang di hadapanku "Kalau kamu namanya siapa" ? dia bertanya padaku , Anisa jawabku singkat. Aku berfikir dia hanya modus saja untuk mendekati kami, jujur saja aku tidak pernah melihatnya selama aku bersekolah di sini, mungkin karena sekolah kami cukup terbilang memiliki murid yang begitu banyak, sampai-sampai aku hanya mengenal yang sejurusan denganku itupun hanya sebagian.

Seketika cowok itu memasuki kerumunan, dan kulihat dia begitu mudah kesana , "Oh tuhan kenapa dia tidak membantu kami dari tadi" ? ocehan kesalku dalam hati. Tidak lama setelah itu dia kembali dan memperlihatkan sesuatu di layar handphonenya. Aku begitu tidak tertarik sebelum Raya menariku paksa "Nis kamu nggak mau lihat nilai kelulusan kamu apa ?" seketika aku mau saja melihatnya karna kufikir yang cowok ini perlihatkan hanyalah sesuatu yang tidak begitu penting, "yah tuhan, aku sudah berburuk sangka padanya, padahal dia telah membantu kami".

Aku melihat namaku di urutan pertama kelulusan di jurusanku, aku terharu dan juga langsung memeluk sahabat-sahabatku. Aku rasa bersyukur dapat lulus dengan nilai terbaik dan dapat menjaga kepercayaan umu dan abi. "kamu selalu banggain kita Nis", "ah kalian bias aja". "jadi gimana nis udah mau berangkat besok yah ke Jakarta ?" Tanya Raya , "Iya ray, tapi aku masih mau ngurus surat-suratan di sekolahan besok buat nanti lanjut kuliah"kataku. " Oh okeydeh. Pokoknya jangan lupain kita yah nis" kata via. Kemudian tangis haru dan pelukan itu adalah saksi bahwa kami adalah anak remaja yang pernah melalui masa-masa sekolah dengan penuh suka dan duka.

Keesokan harinya...

"Iya umi nisa udah selesai ngurus berkas-berkas ijazahnya" (Via tlpn)

"Baiklah sayang, segera kemasi barang-barangmu, pak tono sudah di perjalanan akan menjemputmu" kata umi.

"Iya umi, Nisa beres-beres dulu, Assalamualaikum."

"Walaikumsallam"

Aku melanjutkan beres-beres karena sebentar lagi pak Tono akan segera tiba. Pak tono adalah supir pribadi dari keluargaku, beliau sudah cukup lama bekerja bersama kami. Setelah selesai beres-beres tidak lama kemudian suara mobil terdengar di garasi kos-kosan ku. Benar saja aku melihat sekilas dari balik jendela sudah terparkir mobil keluargaku dan pak Tono sudah berjalan kearah kamar kos ku. Aku segera membukakan pintu dan menyeret barang-barangku ke luar "Assalamualaikum non" sapa pak tono, "Walaikumsallam pak" ucapku sambil tersenyum padanya.

Setelah semua barang telah masuk ke bagasi mobil, aku naik ke mobil dan pak Tono mulai menyalakan mesin pertanda siap untuk berangkat. Aku mengawali perjalananku dengan bismillah, sepanjang perjalanan aku tertidur , tanpa sadar kami hampir sampai , tapi aku sungguh heran dengan keadaan rumah yang begitu ramai . Aku bertanya pada pak Tono "Pak ada acara apa di rumah ? Kok umi nggak ngasi tau nisa kalau ada acara?" tanyaku pada pak Tono "Itu Non akan ada acara Ta'arufan,". Pastinya aku sangat bingung acara ta'aruf siapa yang di laksanakan di rumah, aku kan anak pertama dan memiliki adik yang masih kecil.

Aku tenggelam dengan pikiranku yang bertanya-tanya, siapakah yang melangsungkan Ta'arufan di rumahku, ataukah keluargaku ? ataukah ini hadiah kepulanganku...............?





Kira – kira siapa yang akan melaksanakan Ta'arufan guys, hehe saksikan kelanjutan ceritanya....

Terimakasih telah membaca, maaf typo yang bertebaran guys.

Terus vote dan koment sebanyak banyaknya guys, biar author semangat nulisnya.....

See you....


TAKDIRWhere stories live. Discover now