" helo, my brother."
aku merutuki lelaki itu, lagi lagi dia akan membuat kami terlambat sampai ke sekolah.
" AYO CEPAT." aku menatapnya malas, mengambil helm pink yang selalu kugunakan setiap berpergian dengan dia.
" pegangan ya, hari ini kita tidak akan terlambat." aku memukul punggung kak yohan, membuat pria itu meringis sebelum menyalakan mesin motornya.
benar saja, kami sampai di sekolah satu menit sebelum bel berbunyi. aku melepaskan helm dan memberikannya pada kak yohan, segera berlari menyusuri koridor karena tak lama lagi ulangan harian mata pelajaran paling menyebalkan akan dilaksanakan.
aku mendudukkan diri tepat didepan kak yohan, pria itu menatapku keheranan. lalu dengan santainya menyuapku dengan sesendok nasi goreng miliknya.
" kusut banget mukanya, kaya boneka mampang." aku memanyunkan bibir, menatap kesal kak yohan yang tertawa terbahak bahak melihat reaksiku atas ledekannya.
" kenapa sih? bete banget."
" tau ga sih kak? tadi tuh aku ulangan matematika. sumpah ya, susah banget. mau melebur aja aku." kak yohan menatapku beberapa detik, sebelum akhirnya mengeluarkan suara menyebalkan.
" AWOKWOKWOK."
SUMPAH, AKU MAU NGUMPAT😭😭😭
" makanya, otaknya diamplas. kasian banget sih, miris banget hidupnya."
aku mencebikkan bibir sebal, pokoknya kak yohan menyebalkan. everytime, everyday, everywhere.
" jangan ngambek dong, mau apa?"
" eskrim."
kak yohan mengangguk, sekeras mungkin tangannya menjitak kepalaku.
" SAKIT IH KAK."
sebelum pria itu mengeluarkan tawa andalannya, aku lebih dulu memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya. membuat pria itu menatapku garang.
" ga jadi gue beliin eskrim."
" yah, kak. maaf deh. beliin ya, aku lagi ga punya uang. ga cukup buat jajan."
" engga, ga mau."
" aku nangis nih."
" nangis aja, ga mau tanggung jawab."
aku menatap kak yohan dengan tampang memelas, membuat kak yohan berpindah posisi menjadi disampingku.
" lo minta banget dipeluk deh." tidak, pria itu tidak memelukku. dia cuma merangkul sembari memainkan rambutku.
" jangan ngambek dong. nanti deh beliin eskrim." aku menatap kak yohan sambil tersenyum sumringah, membuat kak yohan reflek mencubit pipiku gemas.
" lo gemesin, gue ga bisa marah marah sama lo."
" emang, baru sadar?"
" ga jadi, lo nyebelin."
" hehe, sayang kak yohan."
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita untuk kamu• X1 and PDX imagine
Fanfiction" cuma sekedar imajinasi." open request, bisa request anak pdx 101 juga🌻