03• ANGEL. LEE EUNSANG

88 10 4
                                    

" for you, my angel. my precious brother."

" lagi?" aku cuma bisa menunduk, sambil memainkan jari. aku ingin menangis, tapi aku tidak punya cukup kekuatan untuk melakukannya. maksudku, semua terlalu menyakitkan.

" boleh gua liat?" orang didepanku kembali bersuara, namun aku tetap mendiamkannya. tidak berani bicara.

" gua mohon, jangan gitu lagi. bisa?"

aku masih diam, sekarang memberanikan diri menatapnya. netra hitamnya menenangkanku. bahkan tanpa perlu bicara sepatah katapun, pria itu mampu membuatku menjadi baik baik saja.

" udah berapa banyak?"

" ga tau." dia menghela nafas berat, segera duduk disampingku dan menautkan jarinya pada jariku.

" jangan takut, ada gua disini." aku menahan air mata, tapi kali ini gagal. semua terlalu sulit untuk ditahan. pria itu, pria baik hati itu, membuatku tidak bisa terus berpura pura kuat didepannya.

" kita bahkan belum kenal lama, kak." dia, kak esa, terkekeh pelan. lantas mengulas senyum termanisnya. lagi lagi, yang menjadi candu dan menjadi penenangku.

" gua tau ga mudah untuk berhenti, gua juga ga bisa maksa. gua cuma minta lo mengurangi."

aku semakin terisak, menyadari aku akan terus membutuhkannya. aku akan terus membutuhkan dirinya. aku akan terus berharap banyak pada dia. pada kak esa, kakak laki laki terbaik di dunia.

" maaf, aku bakalan usaha untuk ga ngecewain kakak."

" gua ga kecewa, lo ga ngecewain. gua bangga. gua bangga sama usaha lo. jangan kenapa napa ya, ada gua."

aku mengangguk, semua memang terasa berat. tapi, pria itu banyak membantu. lantas nanti, kalau dia pergi, aku harus apa?

" makasih, makasih kak. aku ga tau kalau ga ada kak esa aku bakalan gimana." kak esa tertawa, lantas menganggukkan kepalanya.

" janji sama gua lo bakal baik baik aja, oke. stay strong, i know you can do it."

" tapi, aku ga bisa janji kak."

" gapapa, gua udah bangga lo masih bertahan sampai sekarang."

mulai saat itu, kuakui dia salah satu malaikatku. dia menjadi salah satu alasan aku mencoba menahan seni melukis diri. dia menjadi salah satu penyelamatku. dan aku akui, seandainya nanti dia tidak bersamaku lagi, aku akan sangat merindukannya. merindukan pria itu. merindukan kak esa.

cerita untuk kamu• X1 and PDX imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang