Tujuh.

16.6K 1.3K 89
                                    

"Kau benar-benar serius tentang ini Tay?" Off bertanya saat Tay mempelajari salinan kontrak itu.

Tay mengangkat matanya dan menatap Off, lalu menunjukkan kontrak itu, "Kau pikir aku tidak serius? Perjanjian ini senilai lima juta Baht, Man!"

"Aku tak habis pikir, kenapa seseorang sepertimu yang bisa mendapatkan Alpha atau Beta manapun yang kau mau, melakukan hal seperti ini demi seorang Omega? Omega yang sangat murahan dan materialistis sehingga terang-terangan menjual dirinya padamu demi uang? Apa yang ada dipikiranmu, Boss?"

Kening Tay berkerut tidak suka mendengar kata-kata Off, meskipun dia tahu itu semua benar. Sekadar memberi informasi, Tay, tidak pernah meniduri seorang Omega, meskipun dia banyak bermain dengan mereka, paling hanya sebatas foreplay saja. Foreplay untuk tubuhnya, dan juga hatinya. Untuk bagian hati, Tay berikan sebuah harapan palsu kepada mereka, Omega yang haus akan memiliki pasangan kaya raya seperti Tay Tawan, kemudian Tay akan dengan senang hati membuang mereka ke tempat sampah.

"Kau tahu bagaimana rasanya ketika melihat seorang Omega, dan tiba-tiba seluruh tubuh dan pikiranmu menginginkannya?" Tay tersenyum melihat ekspresi skeptis Off, tentu saja Off tidak tahu, dia sendiri merasa aneh dengan perasaannya, "Yang pasti aku menginginkannya, dan aku masih belum bosan, tiga ratus juta tak ada artinya buatku."

"Tapi kau masih merasakan dendam itu kan? Seminggu lagi kau pasti akan mencampakkannya, dan menyesali kontrak ini."

"Dan aku tetap akan merasa puas karena setidaknya aku tidak penasaran lagi dengan orang ini." jawab Tay yakin.

Off mengangkat bahu, menyerah dengan sifat keras kepala sahabatnya. "Aku tetap tidak setuju. Tapi ini semua keputusanmu, serahkan kontrak pada Omega itu, pastikan dia tanda tangan, beri salinannya, lalu serahkan yang asli padaku." Off menyandarkan tubuhnya di kursi, "New Thitipoom ini, aku pernah bertemu pandang sebelumnya."

Tay menggeleng, "Dia hanya pegawai biasa, seorang supervisor lapangan, kau tidak mungkin pernah melihatnya." Jawabnya tegas.

"Dia si Omega dengan wajah polos dan tatapan seperti anak kecil yang ada di area pameran mendampingi Lee Thanat si penjilat waktu itu? Dia yang berpapasan denganku di depan ruanganmu, dengan wajahnya yang merah padam itu kan?" Off sengaja memanas-manasi.

Tay langsung bersiaga, kenapa Off ingat pada New? Apakah Off juga memperhatikan New? Apakah dia juga tertarik padanya? Selama ini kan, Off hanya membantu Tay membayar orang untuk memata-matai New. Tidak terjun langsung ke lapangan.

Insting posesifnya langsung menyeruak keluar.

Off tertawa melihat tatapan tajam Tay, "Hey, hey! Jangan menatapku seperti itu, aku memperhatikannya karena waktu itu kau memandangnya dengan begitu intens, tatapanmu seolah-olah tak bisa lepas darinya, seperti pemburu yang ingin melahap mangsanya."

Off mengangkat bahu, "Orang lain mungkin tak akan menyadarinya, tapi aku sudah mengenalmu sejak lama, dan aku tahu betapa intensnya kau jika sudah berkonsentrasi pada satu hal, malam itu kau kehilangan konsentrasimu, Omega itu menarik seluruh perhatianmu, kau sulit berkonsentrasi pada hal lain selain itu."

Off menarik napas panjang. "Well jika dengan Omega yang sama ini kau terlibat, semoga Tuhan memberkatimu, sahabatku."

- - -

Semua terjadi begitu cepat, Tay langsung mendapatkan apartemen yang diinginkannya, sebuah apartemen yang sangat mewah dengan privasi yang sangat terjamin, New tidak berani membayangkan berapa harganya, tapi Tay bersikap sangat santai, katanya itu semua hanyalah investasi. Dengan sangat efisien Tay membantu New membereskan barang-barangnya yang tentu saja tidak banyak, untuk dipindahkan ke aprtement, lalu menyelesaikan pembayaran kost dan sekaligus berpamitan dengan induk semangnya.

Picture of You [ TayNew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang