-1

190 10 6
                                    

:) Happy reading

〰️〰️

Gadis itu menatap sendu lapangan yang sementara ramai, kebanyakan di isi oleh siswa-siswa yang sementara bermain basket.

"Dia kok masuk basket sih" ucap Nesya lirih sambil terus memandang lapangan, tepatnya menatap cowok jangkung yang sementara bermain basket bersama teman-temannya.

Ara yang melihat itu hanya mendengus, lalu lanjut makan.

"Emang kenapa sih kalo dia masuk basket" ucap Naya ikut memandang ke lapangan, tapi saat menoleh kembali ke Nesya, ia terkejut melihat mata Nesya berkaca-kaca.

"Lah lo kok mewek sih"

Nesya hanya diam, dan terus memandang lapangan.

"Buchin" ucapan Ara membuat Nesya mendengus, lalu beranjak berdiri dari bangku yang sedang mereka duduki.

"Lah mau kemana lo?" tanya Sherly melihat nesya yang sudah berdiri.

"Mencoba move on"

"Halah sampah, besoknya teriak-teriak lagi ngeliat Arion" perkataan Ara membuat Nesya melotot, dan segera menutup mulutnya.

"Gak usah nyebut namanya bego" bisik Nesya, Ara hanya menatap datar Nesya.

Heran juga dengan temannya satu ini. Suka cowok tapi gak ada maju, hanya menatap dari jauh. Ya gimana doi bisa peka gituloh.

Nesya langsung pergi, meninggalkan ketiga temannya. Ketiga temannya pun menghelah nafas.

"Gak nyangka gue dia suka adik kelas" ucap Sherly masih memandang nesya yang semakin menjauh.

"Gak heran sih, tuh adik kelas ganteng, terus tinggi, putih lagi"

Sherli hanya mengangguk dan menatap prihatin Nesya yang sudah memasuki kelas.

"Hmm semangat kawan"

〰️〰️

Nesya Putri Arsyanda, di panggil Nesya. kelas 11 IPS 1. Cewek cantik ini untuk pertama kalinya suka cowok selama 17 tahun hidup, tapi malah dia sukanya adik kelas. Selama hidupnya, dia gak pernah merasa sebucin segalau ini suka seseorang.

Dan dari masuk awal pelajaran kelas 11 Nesya udah suka ama adik kelas yang namanya Arion. Iya suka, tapi gak pernah berani bicara ama doi. Pernah sih bicara, itupun gak sampai dua kata, tapi udah sukses bikin Nesya kejang-kejang dibikin.

Sekarang Nesya kembali pada kebiasaannya, menatap Arion yang ada di lapangan dari lantai dua. Entah dia main bola, basket, voli, atau lagi ketawa-ketawa ama cewe. Miris, kasian kali kau :)

Dan sekarang Arion lagi main basket, sendiri. Nesya mengeluarkan hape, berniat memfoto sang pujaan hati yang lagi main basket, sampai tak lama ada yang memukul bahunya keras, membuat Nesya memekik terkejut, menoleh menatap sebal orang yang udah ketawa-ketawa berhasil bikin dia kaget.

"APASIH" Teriak Nesya pada Ara karena telah menggagalkan dia memfoto Arion.

"Temenin gue ke kantin euy, lapar anjir" kata Ara tanpa mempedulikan kekesalan Nesya.

"Lo gak liat ini jam pelajaran anjir, kalo didapat pak Malik habis lo" ucap Nesya yang juga menyebutkan guru killer di sekolah mereka.

"Elah lagi jamkos juga, gapapa lah"  kata Ara meyakinkan. Emang sesat nih bocah :)

"Gak" kata Nesya lalu berjalan memasuki kelas diikuti Ara dari belakang.

"Gue tuh lagi sedih tau gak" ucap Nesya tiba-tiba saat sudah duduk di bangku dalam kelasnya, lalu Ara yang menyusul duduk di sampingnya.

That Boy📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang