-9

60 8 18
                                    

"Kamu ngasih nomor kaka sama orang lain?" tanya Airin pada Nesya membuat gadis itu langsung melotot, terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ngasih nomor kaka sama orang lain?" tanya Airin pada Nesya membuat gadis itu langsung melotot, terkejut.

"Ada yang ngechat katanya dia temen kamu"

Nesya langsung menoleh ke kakanya itu "siapa? Yozi?" tanyanya pada Airin.

"Bukan" balas kakanya itu fokus menyetir.

"Block aja" ucap Nesya menyandarkan punggungnya di sandaran kursi mobil.

Mereka bertiga, (iya bertiga, karna di jok belakang ada Arsen yang lagi tidur) sedang dalam perjalanan ke sekolah Nesya dan Arsen, dan karna motor Arsen lagi di bengkel yang biasanya pemuda itu berangkat bersama Nesya, sekarang Airin harus mengantar kedua adiknya itu, apalagi tadi ia sudah frustasi kedua adiknya itu susah sekali dibangunin, padahal Nesya biasanya bangun jam lima pagi, dan entah kenapa tadi sudah jam enam, gadis itu belum bangun juga.

Airin sempat menoleh ke Nesya, lalu berkata "kamu kenapa bangun lambat nes"

Nesya hanya menghelah nafas, "begadang" balas gadis itu singkat.

"Loh jangan biasain begadang, gak baik, jangan ikut-ikutan ama Arsen deh, suka begadang, liatkan, susah bangun pagi-pagi" omel Airin pada Nesya.

"Emang gak bisa tidur tadi malam kak" ucap gadis itu mengaku.

Iya, semalam dia tidak bisa tidur karena esoknya adalah hari senin bertepatan tanggal 17 agustus juga, yang entah kenapa ia deg degan sendiri di buat. Bukan karna apa, ia sudah membayangkan Arion memakai seragam paskib, membuatnya teriak-teriak tengah malam, terus nangis, terus teriak lagi.

Hm the power of Arion.

Mobil Airin sudah berada di depan gerbang sekolah, lalu perempuan itu memberhentikan mobilnya.

"Yaudah aku pergi dulu kak" ucap Nesya sudah ingin membuka pintu mobil, hingga tangan Airin menahannya, membuatnya kembali menoleh.

"Bangunin dulu yang di belakang itu" ucap Airin menunjuk Arsen di jok belakang dengan dagunya.

Nesya menghelah nafas, membuka pintu dan turun dari mobil. Berjalan ke jok belakang, dan membuka pintunya, berniat membangunkan Arsen.

"Oy bangun" ucap Nesya mencolek bahu Arsen, membuatnya mengerang, dan hanya memperbaikin posisi tidur membuat Nesya menghelah nafas sabar.

"EH HAI JOYIE, UDAH DATANG LO" teriak Nesya.

Spontan Arsen langsung membuka matanya, dan beranjak dari situ, keluar dari mobil.

"Mana? mana Joyie?" tanyanya dengan wajah bantal menatap sekeliling.

"Oh ternyata bukan, yaudah kak Airin aku pergi dulu" ucapnya melambai pada Airin, berbalik lalu pergi dari situ, mengabaikan Arsen yang sudah memasang wajah sangar.



Nesya menarik nafas sebelum melangkah masuk ke gerbang sekolah, mencoba menenangkan jantungnya yang berdegub cepat. Masalahnya tuh, dari luar sini udah keliatan seragam putih-putih, membuat Nesya mencoba biasa saja, walau gagal, apalagi ia harus melewati kumpulan anak paskib yang sudah siap dengan seragamnya.

That Boy📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang