Assalamualaikum
Alhamdulillah
Masih bisa ketemu lagi di part 5 My Love Is My DeadHappy reading
Di sinilah Deba berada, di tempat yang bisa ia sebut tempat Favorite nya di rumah sakit ini, namun kali ini bukan bersama suster atau Dokter yg merawat nya melaikan bersama Pria berperawakan Tinggi, Dengan kulit putih pucat nya, hitam pekat bola matanya mampu menghipnotis siapapun yang menatapnya, Pria itu menatap Deba tanpa ekspresi
seakan Pria itu tidak memiliki perasaan sedikitpun.
Muak dengan ke heningan yang terjadi saat ini Deba memberanikan diri untuk membuka suara, sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin Deba tanyakan"Sebenarnya kau ini apa?" Tanya Deba tanpa memalingkan pandangannya dari taburan bintang-bintang di kelamnya langit, tak mendengar jawaban dari pertanyaannya, kini pandangan Deba berganti menatap Bastian.
"Apa?" tanya Bastian saat Deba menatapnya lekat "sedari tadi aku bertanya pada mu, tapi kau tak menjawab pertanyaan ku" sulut Deba.
Secara tiba-tiba Bastian memegang tangan Deba, sontak Deba menepisnya tapi Bastian tidak patah semangat,ia kembali menggenggam tangan Deba "kau ini kenapa sih?" Ucap Deba sebari berusaha melepaskan genggaman tangan Bastian "Jangan terlalu percaya diri" balas Bastian semakin mengutkan genggaman tangannya yang berhasil membuat Deba heran bukan main
"Kau kedinginan?" Tanya Deba yang merasakan tangan Bastian begitu dingin. "Apa kau bisa berhenti berbicara sebentar saja nona?" Di setiap kata yang di ucapkan Bastian begitu penuh dengan penekanan.
Deba hanya pasrah membiarkan tangannya di genggaman begitu erat oleh Bastian "sekarang pejamkan mata mu!" Titah Bastian, Deba menoleh ke arah Bastian memperhatikan lelaki yang itu lekat
"Jangan terus melihat ku, cepat pejamkan mata mu" Deba langsung memalingkan wajahnya nya, ternyata Bastian tahu kalau ia memperhatikan nya "apa sesusah itu memejamkan mata?" Sontak Deba langsung memejamkan matanya. Entah mengapa ketika Deba memejamkan matanya ia merasakan sesuatu yang sangat familiar, sekelebat ingatan muncul di pikiran Deba yang membuat hati nya semakin terasa sesak. Sebenarnya ia itu kenapa
"Bastian" panggil Deba tapi Bastian tak menjawab
"Bas"panggil Deba sekali lagi
"Kita tidak sedekat itu sampai kau bisa berbicara sesantai itu pada ku nona" Deba hanya mendelik mendengar jawaban Bastian yang begitu menyebalkan, ya setelah Deba pikir-pikir ucapan Bastian ada benarnya juga
"Baiklah, kita memang tidak memiliki hubungan apapun yang bisa membuat ku berbicara santai dengan mu tuan Bastian" ucap Deba sehingga Bastian kini memandang ke arah nya
"Dan kita tidak sedekat itu sampai kau bisa dengan lancang nya memegang tangan wanita yang bahkan tidak boleh memanggil namamu dengan santai" lanjut Deba sedikit emosi sambil melepaskan tangannya
"Kau terlalu percaya diri nona" Bastian menampakkan smirk nya"Sedari tadi kau tak bisa berhenti berbicara, bukan nya kau ingin tau siapa aku?" lanjut Bastian.
"Tapi bisa kan kau langsung memberi tahu ku, tanpa modus pegang-pegang tangan segala" kesal Deba
"Kau memang bodoh ternyata" ucap Bastian meremehkan dan tentu saja Deba tidak terima dirinya dikatai bodoh. Baru saja Deba ingin membalas perkataan Bastian, namun Bastian kembali membuat Deba tersulut emosi "kau tidak sadar kalau kau memang bodoh?"
"Iya! Aku tak akan pernah sadar!. Karena aku tidak bodoh" Jawab Deba sedikit berteriak karena kesal
"Bisakah kau tidak usah berteriak? Memalukan!" Cibir Bastian.
Deba tersenyum sinis "up to me" setelah itu Deba beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Bastian yang sama kesalnya dengan Deba. Gadis itu yang memaksanya untuk memberikan tahu segalanya yang ingin ia ketahui, tapi dia sendiri yang tak mau mendengarkan penjelasan dari Bastian, malah ge-er kalo Bastian itu modus pengen pegang tangan nya lagi, makin kesal saja Bastian."Gadis bodoh! Apa kau masih ingin tau jawaban dari semua pertanyaan mu?" Langkah Deba terhenti ketika mendengar suara barusan, ia melihat sekeliling mencari siapa yang berbicara itu namun tidak ada siapapun di tempat ia berdiri sekarang, mendadak bulu kuduk Deba berdiri, Deba takut sama mahluk yang bernama hantu. Deba berlari secepat mungkin yang ia bisa, ia benar-benar takut. Dan BRUK tubuh Deba terpental ke belakang, ia menabrak sesuatu yang keras, apa hantu itu keras? Tidak tidak menurut film yang Deba tonton, hantu itu transparan. Jadi sebenarnya Deba menabrak apa? Pohon? tidak, tidak, ini di koridor rumah sakit tidak mungkin ada pohon besar yang tumbuh di tengah-tengah koridor rumah sakit.
Tembok? Bisa saja.
"Tidak boleh berlarian di koridor" ucap sesuatu yang Deba tabrak tadi,
Deba menghembuskan nafas nya lega, setidaknya yang ia tabrak adalah manusia.
Deba mendongakkan kepalanya ke atas, melihat siapa orang yang ia tabrak, ternyata adalah cogans.
"Eh- i- iya" kenapa Deba jadi gugup.
Pria itu tersenyum, dan mengulurkan tangannya untuk membantu Deba
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Deba, pria itu tertawa mendengar pertanyaan Deba
"Kenapa malah kau yang bertanya? seharusnya aku yang bertanya itu pada mu" ucap pria itu dengan senyuman.
Deg tiba-tiba saja jantung Deba bertedak lebih cepat. Ia merasakan kepala berputar, dan kenapa seperti semua tenaga nya terkuras, kaki Deba tak kuat menopang berat tubuh nya lagi dan dalam hitungan detik Deba ambruk kembali.
"Nona kau tidak apa-apa?" ucap pria tadi, namun Deba tidak menjawab, jangan kan untuk berdiri, untuk menjawab pertanyaan dari pria yang ia tabrak pun ia tak sanggup, tenaganya benar-benar habis, napasnya tersengal, sebenarnya ia kenapa? ia memang belum sembuh total, ia baru saja terbangun dari koma setelah bertahun-tahun, tapi kenapa tiba-tiba saja tubuhnya tidak memiliki tenaga sama sekali? tadi saja ia adu mulut dengan Bastian, dan ia juga mampu berlari dengan cepat sampai ia menabrak orang di depan nya ini. Apa cuman berdebat dengan Bastian dan berlari dengan jarak yang dekat saja mampu membuat seluruh energi nya terkuras?. Dan satu nama yang tiba-tiba muncul di pikiran Deba..
Bastian
"Nona?" ucap pria tadi sambil mengguncang pelan bahu Deba.
"Minggir!" suara bernada dingin itu menginterupsi.
"Gadis bodoh" ucap Bastian sambil menggendong Deba ala bridal style menuju kamar tempat Deba di rawat.
TBC 🌵
GIMANA? GA-JE YAH?JANGAN LUPA VOMMENT YAH
GAMPANG KOK🌷
SEE YOU NEXT CHAPTER

KAMU SEDANG MEMBACA
My love is my dead [slow update]
Aktuelle Literatur"kau di hukum atas perbuatan mu" perkataan laki² itu terdengar sangat menusuk di telinga Deba "untuk apa aku di hukum?" Deba yang tak tau apa kesalahan yang telah di perbuatnya "kau bersalah" kini nada suara Laki² itu terdengar lebih dingin dengan...