sampah

70 9 6
                                    

Malam itu pukul 23.30 wib aku berjalan menuju apartmen milikku ,suasana malam pada saat itu terasa aneh  ,entah mengapa tubuhku merasa menjadi tidak enak badan ,bulu kuduk berdiri dan di bagian leherku seakan ada yang membelainya ,aku hanya merasa sedikit geli, saat aku tiba di depan pintu apartmen ku terlihat banyak kumpulan-kumpulan sampah yang dibungkus plastik berwarna hitam.
"Sampah apa ini ,padahal aku kemarin tidak menghuni di apartmen ku?"pikir ku kepada diri sendiri ,tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam apartmen dan langsung berbaring di atas sofa "ah leganyaa ,tapi kenapa serasa seluruh bagian tubuh ku ini sakit dan terasa ringan?"aku bertanya pada diri sendiri sambil memasang wajah bingung .
Keesokan harinya, aku mencium bau busuk dari arah luar kamar apartmen ku ,aku berpikir tentang kumpulan sampah kemarin yang menumpuk di depan pintu apartmenku
Saat aku beranjak berdiri dari sofa ku aku melihat banyak sekali polisi yang datang di gedung apartmenku "ada apa ini kenapa banyak polisi yang datang" tanya ku.
Aku pun langsung membuka pintu apartmenku , entah hanya bayangan ku atau halusinasi karena kecapean polisi itu langsung masuk kedalam apartmen ku dengan menembus tubuh ku .Mata ku hanya melotot melihatnya ,tak menyangka apa yang terjadi tadi. Polisi yang masuk tadi mengobrak-abrik barang-barang ku,"hei pak polisi ,apa yang anda lakukan di apartmenku!"aku berbicara dengan lancang dan menyuruh pak polisi tadi pergi dari apartmenku,namun pak polisi itu seakan tidak melihatku dan mengabaikan ucapan perintahku.Aku keluar dari apartmenku dan melihat yang sebenarnya isi dari sampah yang terbungkus plastik hitam tersebut.
Bibirku gemetar,tanganku terus mengepal-ngepal,keringat bercucuran di sekujur tubuhku,mata ku seakan-akan hancur ,ternyata isi dari sampah tersebut adalah  bagian tubuhku yang terpotong menjadi dua bagian.
Lalu aku disini apa? Kenapa aku masih hidup?
Aku yang telah lalai tak melihat bahwa kakiku sejak tadi tak napak dengan tanah.Aku menangis karena tak percaya bahwa aku telah tiada,impianku yang ku impikan kini musnah seakan angin yang pergi begitu saja.

ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang