"Sayang ,mulai sekarang ini rumah kita oke!"
Wanita itu tersenyum manis sambil mengusap lembut rambut anak laki-lakinya"Mamah,disini rafli,udah punya teman,namanya kakak nanda!"
Ucap anak laki-laki tersebut kepada ibunya sembari menunjuk ke arah sudut pojok
dinding ruangan.Namun yang wanita lihat adalah hanya sebuah dinding yang sedikit rapuh.
Dia hanya mengerutkan dahinya dan menepuk-nepuk pipi sang anak laki-laki tersebut.
"Sayang ,kamu kalau mau main jangan nakal yah ,jaga temennya jangan sampai nangis oke!""Tapi mah,bukan rafli yang jagain kakak nanda tapi ,kakak nanda mau jagain rafli!"
Anak laki-laki tersebut tersenyum ke arah sudut dinding sambil melambaikan tangannyaBesoknya mamah dari sang anak laki-laki tersebut pergi ke sebuah warung untuk membeli cabai
"Nduk udah berapa lama tinggal di rumah barunya?"
Sebuah kata-kata yang sedikit menyindir keluar dari mulut wanita paruh baya yang sedang melayani pelanggan di warungnya.
"Ati-ati nduk rumah itu masih ada penghuninya!"
Wanita paruh baya itu berbicara dengan logat jawa yang sedikit medok(terlalu mendalami)
Namun mamah dari sang anak laki-laki ini tak mengeluarkan kata-kata dari mulutnya sama sekali,dia hanya tersenyum sinis sambil melirik dengan tajam.Sesampainya dirumah dia dikejutkan oleh bagian tangan yang terbelah menjadi empat di dalam rumahnya.
"Rafliii,,kamu dimanaa apa ini,jangan tipu-tipu mamah lagii lohh!"
wanita itu berteriak ketakutan dan mengetuk pintu kamar sang anak dengan keras"Loh mamah udah pulang ,mah ini bukan tangan rafli,ini mah tangannya kakak nanda !"
Anak itu menepuk pundak mamahnya dengan lembut sembari tertawa garing.Wanita itu langsung memeluk tubuh mungil sang anak sembari menangis.
"Mah rafli pinjem endok ya ,
(Sendok maksudnya)
buat tukeran hadiah sama kakak nanda!"
Anak itu tersenyum lebar dengan memegang erat sebuah sendok ditangannyaWanita itu mengizinkan sang anak untuk bermain,anak laki-laki itu langsung masuk ke kamarnya dan berteriak
"Aghhhhhh mamahh sakitt tolongin rafliii!"
Teriakan sang anak membuat wanita itu kaget dan langsung berlari ke arah pintu kamar sang anak."Rafli kamu kenapaa,buka pintunya sayangg!"
Wanita itu mencoba mendobrak pintu dengan tubuhnya yang kurus dan tak bertenaga"Mamah mata rafli dicongkel pake sendok sama kakak nandaa,tolong mahh sakitt bangett mamahh leher rafli ditarik ,rafli enggak bisa napas mah,to..to..long..mah.rafli enggak bis...a..!"
Tidak ada lagi suara dari sang anak ,pintu tersebut berhasil terbuka dan wanita itu melihat mayat sang anak dengan mengenaskan,hanya tangisan yang memenuhi kehidupannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arwah
Horror"apakah kamu bisa melihatnya?jika bisa,jangan tatap matanya dan bayangkan mereka tidak ada!"