PROLOG

1.4K 168 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Kim Jisoo Pov



Aku sudah tahu ini akan terjadi, apa yang terjadi malam ini membuatku menggigil ketakutan.
Sudah kuduga tak ada orang baik diantara mereka, dari awal permainan ini semua orang yang mengikuti permainan yang Phim buat, aku tak mempercayai mereka...
Aku dapat menerka semuanya, sorot mata, wajah dingin, dan juga sikap acuh yang terlihat sekali terbiasa dengan apa yang terjadi sebelumnya.

Kulihat Jinan mendesah panjang, 30 menit yang lalu ia seperti orang yang tengah kesurupan.
Kematian pertama yang menghampiri teman kami Phim sudah menjadi jawaban.
Ada orang gila diantara kami!

Maksudku, tidakkah semuanya melihat?
Wajah sedingin es milik si Bae yang masih betah memperlihatkan raut wajah tenangnya sedari tadi sedikit membuatku terganggu.

Lalu, si gadis 16 tahun yang gemarnya bernyanyi disetiap perjalanan kami menuju bukit tadi lebih banyak membuatku takut dibanding menikmati suara cemprengnya yang menusuk gendang telinga.
Ia tak sama sekali terganggu dengan penemuan mayat Phim, seolah Phim bukanlah masalah yang harus ia khawatirkan, Yeri tampak menyeramkan - Phim adalah kakak sepupunya dan ia tak peduli. Bocah itu sedikit gila..

Jennie Kim juga bisa dikatakan tak kalah santainya, walaupun samar aku dapat melihat wajahnya yang menegang sedikit syok karena ialah yang menemukan mayat Phim dibelakang gudang penginapan.
Jennie memang terkenal dengan sikap  cuek, ketus, dan angkuh.
Jika mengulang tentang pembicaraannya sebelum kami berangkat ke Phuket. Gadis itu berucap "Aku sangat tidak suka berlibur dengan siswa - siswa miskin seperti mereka, Phim kau harusnya memilih teman yang layak untuk ikut permainan konyolmu itu."

Konyol; aku tak sama sekali terganggu. Mungkin ucapannya itu sedikit banyaknya juga menyinggungku.
Tapi aku tahu, ia tengah menyinggung gadis lain di luar sana yang tengah sibuk menelpon pihak terkait didepan pintu --mencari sinyal.

"Aku sudah menelepon pihak kepolisian setempat. Kemungkinan dua hari lagi mereka baru bisa tiba disini karena curah hujan yang tak memungkinkan mereka untuk segera naik keatas bukit. Jadi kuharap tidak ada dari kalian yang masuk ke kamar tempat mayat Phim disimpan. " Sahut Lalisa dari balik pintu, gadis itu baru saja datang dari arah luar.

Tidak ada yang berani bersuara, kami semua masih syok.
Phim harusnya bertanggung jawab dengan permainan ini, bagaimana kita bisa kembali.
Seharusnya aku menyadari sebelum mengiyakan ajakan lelaki itu, bodoh..

"Permainan ini, harusnya kita berhenti. Kita benar - benar menemukan korban... dan itu adalah si pembuat permainan." Park Chanyeol menyela dengan nada sedikit bergetar, Aku tahu ada yang tidak beres diantara kami.

• Cari dan Temukan • BlackpinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang