Hari ini Renjun diculik sama penculik ganteng namanya Park Jinyoung, mereka udah janjian seminggu yang lalu mau habisin waktu seharian bersama.
Renjun udah siap dengan masakkan super banyak, sementara Jinyoung yang emang terlalu semangat sampai nginap dirumah Renjun udah siapin tikar, mereka rencana mau piknik berdua melepas setres semingguan ini.
Tempat tujuan mereka gak jauh-jauh ke taman Seoul forest duduk dibawah pohon bunga sakura, menikmati angin alami dan tempat ini gak terlalu ramai. "Sudah siap?" Teriak Jinyoung dari luar rumah.
"Sudah" jawab Renjun, "Tapi bantuin dong kak bawa ini semua"
Jinyoung ngangguk masukkin beberapa tempat ke kursi penumpang."Siapa yang mau habisin?" tanya Jinyoung.
"Ya kak Jinyoung lah! Kan kakak kalau makan porsi kuli" jawab Renjun yang dapat jitakkan dari Jinyoung.
Keduanya meninggalkan rumah Renjun, keadaan di mobil cukup rame padahal cuman berdua ditemani musik yang keputar dan adu bacot Jinyoung sama Renjun."Suapin kenapa Ren, makan sendiri gue doain keselek lo" kata Jinyoung.
Renjun mendelik, mengambil ciki di tangannya menyuapi Jinyoung, "Gak semudah itu" kata Renjun kembali menyuapi cici ke mulutnya.
Jinyoung mendengus tertipu oleh si manis."Injunie! Moomin tuh gede" kata Jinyoung.
"Mana?"
"Yash dapat juga kan cikinya" ucap Jinyoung merebut ciki dari tangan Renjun.
"Nyebelinnnnnnnnn"
———
Sampainya di taman mereka cari tempat yang pemandangan bagus dan tempatnya yang dingin,setelah nemuin lokasi yang cocok Jinyoung gelar tikar, Renjun dengan telaten susun makanan yang sudah dia masak, dan juga ciki dan minuman soda yang mereka beli.
Tempatnya adem mana di depan mereka kaya danau gitu terpajang luas.Baik Renjun sama Jinyoung masih sama-sama diam menatap lurus kedepan. Mereka kesini untuk mencari kedamaian dari berisiknya hari, dan pusingnya tugas-tugas yang ada.
“Gimana sama kuliah lo?” awal pembicaraan Jinyoung, emang begini setiap mereka menghabiskan waktu bersama pasti bercerita tentang hari yang mereka jalanin lalu berakhir dengan curhat, saling menasehatkan, mendukung, dan memberi semangat.
Renjun menarik-narik rumput sebagai mainannya, “Seperti biasa kak, bikin pusing. Tugas dimana-mana dengan deadline gak jauh-jauh, temen kelompok gue gak ada yang bisa diajak kerja sama— tugas gue yang telat di kumpul berakhir di marahain, hah gila gue seminggu ini, cobaan”
“Apa lagi ada dosen yang seenaknya mau ngasih nilai D eh C deh gara-gara temen gue ketahuan nyontek saat UTS jadi seruangan kena imbasnya. Kalau gak mau C ya harus ngerjain tugas nge-resume sejarah Korea Selatan, gila gak si kak? Bukunya aja tebel kaya dosa-dosa kak Mingyu”
Jinyoung ngakak nama Mingyu dibawa-bawa,"Tau orangnya habis ngomel-ngomel”
“Lo gimana?” tanya Renjun.
“Kaya gini” sahut Jinyoung santai yang dapat lemparan ciki dari Renjun.
“Seriusss”
“Hah, capek iya. Mana gue juga mau detik-detik koas ya tugas banyak, apalagi di organisasi juga ada, dosen yang iri sama gue juga ada malah mempersulit gue, ya kaya biasa aja si Ren, bergelut mulu gue sama mereka-mereka”
“Duh mau nikah aja gue” gumam Renjun.
“Gak kawin aja?”
“Lo kira gue kucing kawin-kawin”
Setelah pembicaraan tersebut keduanya kembali diam-diaman kali ini dengan tangan mereka yang sibuk buka makanan, sekalian ngemil emang paling mantep.“Terus gimana sama perasaan lo?” tanya Jinyoung memancing, dia udah tau masalah Eunwoo sama Renjun, pastinya di ceritain Renjun.
“.... Gak tau” jawab Renjun seadanya.
“Sama Eunwoo, gimana? Lo niat nerima dia atau enggak?” tanya Jinyoung lagi.
“Setelah gue mikir kak, ada baiknya gue terima kak Eunwoo—” ucap Renjun. “Ya lo tau sendiri kan kalau kak Doyoung udah ada kak Sejeong? Gue mikir aja, apa bakalan beda kalau balik lagi sama mantan?”
“—Menurut gue, mungkin bakalan sama. Itu masalalu lo, dari orang yang sama pula. Gak ada kemungkinan itu bakalan terjadi lagi kan?” ucap Jinyoung.
“Sesuatu dari masalalu emang harus berakhir bersama? Enggakkan? Kecuali lo emang udah takdir dia, jodoh dia, Ren” lanjut Jinyoung.
“Gue mikirnya juga gitu kak”
“Lo punya kebahagiaan lo di depan sana,ya lo raih. Ikutin kata hati lo, atau lo mikirin planning yang udah lo susun itu.”
Renjun mengembungkan pipinya, menghela nafas pikirannya malah kacau.“Untuk Doyoung gimana perasaan lo?”
“Enggak tau, abu-abu. Lo tau kak Doy kaya setan sering hilang, sering muncul tiba-tiba., Gue sama dia kaya jauh aja gak bisa diraih. Gue gak tau perasaan gue sama Kak Doy karena gue masih cinta atau karena rindu sosok kak Doy di samping gue”
“Nah, coba rasain posisi lo saat sama Eunwoo gimana?”
“No Koment” sahut Renjun cepat membuat Jinyoung tertawa keras sambil memukul tikar.“Puas banget kaya nya”
“Ya gimana, udah lo jalanin aja” sahut Jinyoung setelah selesai tertawa,“Semua ada di lo dan cuman lo yang bisa nentuin mana yang terbaik,gue cuman sebagai sosok yang kasih saran dan saran dari gue juga belum tentu benar, ya kan?”
Renjun mengangguk lalu merebahkan badannya melihat langit-langit yang cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 || 𝙳𝙾𝚈𝚁𝙴𝙽
FanfictionKim Doyoung📌Huang Renjun. "Ini sekedar cerita tentang Mantan "manusia masa lalu" yang masih berkeliaran disekitar; masih berhubungan, membuat rasa susah untuk melupakan (move on). Menjadi bomerang diri sendiri tentang pertanyaan: "apakah masih cint...