Anggun namanya

198 16 12
                                    

Restu dengan sikap sederhana dan wajah tampan yang membuat kaum hawa salah Tingkah dengannya. Ia merupakan siswa SMA Unggul. Dengan ke-tiga temannya yang selalu membuat suasana berbeda.

Pagi hari yang cerah, restu bergegas menuju sekolah. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan sekolah, Restu memilih untuk berjalan kaki. Dengan penampilan sederhananya tanpa menggunakan pomede dirambut yang sering digunakan anak jaman sekarang. Rambut hitamnya acak-acakan, ia selalu tampil apa adanya. Dengan penampilan sederhananya sudah cukup membuat kaum hawa mencuri-curi pandangan.

Ditengah-tengah perjalanan menuju kelas restu berjalan dengan gagahnya disertai senyuman dipagi hari yang membuat kaum hawa curi-curi pandangan.

"Oyy, Res.. tumben Lo berangkat pagi-pagi gini, kerasukan setan apa lo" sapa Ainun salah satu sahabatnya dengan sedikit mengejek. Karena tidak biasanya restu berangkat pagi-pagi gini.

Restu hanya menengok ke arah Ainun tanpa menjawabnya, restu kembali berjalan menuju kelas dan susul Ainun.
                               ***

Bel istirahat berbunyi, membuat restu dan ke-tiga temannya beranjak pergi dari tempat duduknya.
"Kekantin yuk.." ajak restu sambil berjalan keluar kelas.

"Boleh" jawab Maul teman restu dengan cuek.

Keempat kawan itu menuju kantin, belum sempat sampai di kantin salah satu diantara mereka mengawali pembicaraan yang dari tadi hanya diam.

"Kantin rame nih res, mau kita trabas ajah nih Kantin seramai ini?" Celetuk Wawan dengan kedua tangan yang dilipatkan ke dada datarnya.

"Yakali trabas aja emng Lo pikir apaan wan." Balas Ainun sambil menjitak kepala Wawan.

"Ngga usah jitak juga kali" cetus Wawan sambil garuk-garuk kepala yang memang sakit kena jitak Ainun.

Restu berbelok kearah lain menuju belakang sekolah, karena restu tidak suka dengan keramaian kantin yang dipenuhi banyak anak. Yang memang ia berjalan paling depan diantara ketiga temannya.

Sampai di belakang sekolah ada siswa lain yang sedang asik nongkrong sambil merokok. Belum sempat bicara mereka meninggalkan dengan tergesa-gesa, mengetahui yang datang itu siapa.

"Woyy.. pergi sana ada guru BK." Gentak Wawan dengan wajah garangnya dan kulit hitam yang melekat pada perawakannya membuat Mereka semakin takut.

Mereka terbirit-birit meninggalkan tempat, karena ketakutan dengan datangnya empat sekawan itu.

"Untung ngga gw hajar tuh anak" ucap Wawan dengan wajah konyolnya.

"Main hajar-hajar aja lu tong" celetuk Ainun dengan sedikit menahan tawa.

"Lagian ngerokok kok di sekolahan, ngga hebat banget tuh anak."

Ucapan mereka membuat restu melirik kearah Wawan.
Suasana hening seketika.
"Plakkk .."

" Ehh kok gw yang lo hajar Res?" Ucap Wawan dengan wajah kesalnya setelah mendapat hadiah dari restu.

"Lo mau jadi jagoan disini?!!" Bentak restu dengan pandangan tertuju pada Wawan.

"Yaa ya. Maap." Cetus Wawan sambil mengelus bagian yang kena pukul, sambil meringis kesakitan.

EMPAT SEKAWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang