Siang yang mendung, seperti yang sedang dialami Maul. Hatinya sedang hancur.
Langit yang gelap, hujan sepertinya akan segera turun membawa Rahmat bagi umat.
Maul tiba-tiba murung setelah gebetannya jadian dengan orang lain.
Empat Sekawan sedang berduka, dengan mendapat kabar bahwa Maul sakit hati karena perempuan yang dia cintai, jadian dengan orang lain. Padahal selama ini Maul sangat dekat dengannya, membuat Maul merasakan sakit yang mendalam.
Setiap harinya sebelum pulang dengan Ainun, Maul meluangkan waktunya untuk mengantar Orang yang ia cintai.
"Kenapa Firda jadinya sama Jodi? Bukannya dia deket sama Lo Ul?" Tanya Ainun pada Maul.
"Iya gw kalah cepet sama Jodi, gw keduluan." Balas Maul sambil mengerutkan keningnya.
"Serius? Gw kira Lo sama Firda udah jadian lama." Restu kaget mendengarnya.
"Iya emng gw Deket banget sama dia, sampe kalian anggap gw sama dia pacaran. Padahal belum sempat gw tembak tapi udah duluan sama Jodi," jawab Maul santai.
"Pantesan langit mendung, ternyata langit ikut berduka karena Lo patah hati wkwkk" celetuk Wawan mengejek Maul.
"Sialan Lo Wan,"
"Lo sh kelamaan PDKT-nya, jadi Lo keduluan dia" sahut Wawan lagi.
"Apa perlu gw kasih pelajaran sama tuh anak biar tau rasa, berani-beraninya dia rebut Firda dari Lo," ucap Ainun kesal sambil mengepalkan tangannya.
"Ngga usah, ini juga karena salah gw bukan dia. Gw yang terlalu lama ngegantungin perasaan Firda," ucap Maul lemas.
"Oke Lo tenang aja Ul, pasti ada yang lebih baik lagi dari dia. Masih ada kita-kita." Restu menenangkan Maul.
"Dia tidak tau perasaanku sekarang, rasa sakit yang mendalam menghampiriku. Ini memang sangat sakit, buat bersikap baik-baikpun sulit rasanya. Hanya benci yang aku rasakan padanya.
Buat apa aku menyesal karenanya? Lagian masih banyak perempuan yang lebih baik dari dia, hahh haah." Batin Maul.
"Nanti malam kita tidur di rumah Wawan gimana? Mumpung besok libur" ajak Restu pada temannya.
"Oke nanti seperti biasa kita kumpul dirumah Restu dulu biar nanti kita ke rumah Wawan bareng. Nanti kamu jemput Restu yah Wan," ucap Maul santai.
***
Maul mengendarai dengan kecepatan tinggi sedangkan Ainun hanya duduk dibelakang berpegangan erat ditubuh Maul. Membuat Ainun takut yang dari tadi memarahi Maul untuk tidak ngebut. Yang Ainun khawatirkan adalah Maul akan berbuat nekad pada dirinya, setelah mengalami patah hati.
"Gila Lo Ul cari mati Lo yah. Kalo mau mati jangan ajak-ajak gw dong, gw belum sempat nikah nih," ujarnya sambil berteriak-teriak di telinga Maul yang menggunakan helm.
Tiba-tiba motor yang mereka tunggangi berhenti di tengah-tengah hutan yang sangat gelap. Hanya ada mereka berdua. Maul langsung turun dan meminta Ainun menyetir motor miliknya.
"Kalo mau mati jangan ajak gw bangsat," ucap Ainun kesal.
Mereka kembali berjalan menyusuri hutan yang sangat gelap gulita. Tapi tidak membuat mereka takut dengan melewati hutan.
Sampai akhirnya mereka sampai dirumah Restu dan sudah ada Wawan yang sedang duduk dengannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPAT SEKAWAN
Teen Fictionpersahabatan yang tak pernah terlupakan. Masa terindah adalah dimana kita berada dimasa putih abu-abu. Semua ada mulai dari tentang cinta, persahabatan, perkelahian, permusuhan semua ada. Manfaatkan masa mudamu sebaik mungkin, jadilah pelajaran yang...