2. Mate

841 38 0
                                    


Dari kejauhan terlihat sesosok mahluk bersayap tengah melayang beberapa meter diatas tanah. Pemilik sayap itu terlihat ragu untuk menjejakan kakinya ditanah subur itu. Namun setelah beberapa saat terlihat ragu, akhirnya sosok itu menapakan kakinya diatas tempat banyak tumbuhan hidup itu setelah menutup sayapnya. Kepala sosok itu terlihat melihat kesana kemari dengan sorot waspada. Dia tidak tau dimana ia tengah berada sekarang. Yang ia tau hanya saat ini ia sedang berada didunia immortal bawah.

Langkah kaki sosok itu lalu melangkah kearah barat tanpa tau bahaya apa yang ada disana. Irisnya yang tajam menatap kesana kemari mencari sebuah bunga berwarna ungu yang hanya ada didunia immortal bawah. Dengan bermodal mengikuti insting, sosok itu terus melangkah sampai menemukan sebuah danau.Decakan kagum terdengar dari sosok itu yang sekarang tengah berjongkok kagum seraya mencelupkan tangannya kedalam air.

Senyuman terukir diwajah putih itu tatkala tangan nya merasakan sejuknya air danau dihadapannya. Namun sikapnya langsung berubah waspada tatkala merasakan sesuatu dibelakangnya. Dengan cepat ia berdiri lantas berbalik.Matanya memincing mengamati pria didepannya.

"Siapa kau? "

Pria itu berseru kagum didalam hatinya dengan sikap waspada wanita didepannya.Wajah cantiknya terlihat sangat menawan dengan mata tajam menghujam padanya.

"Kutanya sekali lagi, siapa kau?"Desis wanita itu sudah bersiap akan menyerang pria didepannya jika pria itu tak kunjung menjawab.

"Aku Kevan,nona.Jangan takut, aku bukan orang jahat."Seru Kevan seraya menampilkan senyum ramah. Pria itu kali ini sudah berdiri satu meter didepan wanita itu. Tangannya terulur bermaksud mengajaknya berkenalan."Siapa namamu, nona? "

Wanita itu menatap uluran tangan Kevan dengan tatapan tak minat. Kepala nya melengos lebih memilih menatap pepohonan disekitar mereka.

Sedangkan Kevan, pria itu menggaruk tengkuknya canggung setelah menarik uluran tangannya. "Siapa namamu nona?"

Ck!

"Apa pria ini tidak punya urat malu, sudah ditolak masih saja mengajak berkenalan."Batin wanita itu kesal.

Enggan, wanita itu menjawab pertanyaan pria didepannya dengan ketus."Auxelia."

"Auxelia? Hanya auxelia?"

Auxelia menggeram seraya melayangkan tatapan membunuh pada Kevan.

"Ya! Hanya Auxelia!"Bentak Auxelia berhasil membuat Kevan mundur satu langkah saking terperangahnya.

"Apa semua wanita galak seperti ini."Gumam Kevan pelan, namun tetap saja Auxelia dapat mendengarnya karena saat ini wanita bersurai hitam itu tengah mendelik padanya. "Ah, kau mendengarnya ya."

Kesal dengan pria didepannya, Auxelia memilih pergi dari hadapan Kevan. Namun baru saja ia ingin melangkah,suara seperti seseorang keluar dari air mengejutkannya karena setelah itu ia merasakan sepasang tangan kekar mendekapnya erat.

"Mate..."

Auxelia mematung mendengar satu kata yang keluar dari suara bariton asing yang tengah memeluknya. Hatinya bergetar merasakan sensasi aneh ketika nafas hangat pria itu menerpa lehernya.Aroma mint bercampur aroma alam nan menenangkan tercium dari tubuh pria asing ini.

Baru saja Auxelia ingin membalas pelukan pria ini, ucapan Kevan berhasil membuatnya berubah 180 derajat. Karena setelah itu ia menyerang pria yang memeluknya dengan membabi buta tanpa perlawanan sedikitpun.

"Prince Alexander... "

BLARR

BUGH!

Tubuh Alexander terpental kesebuah pohon besar dengan keras. Bahkan ia mendengar suara seperti tulang patah.

My Mate Beautiful Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang