Jika kamu menggagapku hanya titik yang Menjadi penanda akhir dari rangkaian kata maka kita takkan pernah bisa berjalan seirama.
Jika kamu selalu menggunakan tanya untuk diriku,
Memang tak perlu ada percaya dalam kita.Jika kamu bersama tanda seru mu itu tak pernah bisa mengerti maksud dari kalimatku dan hanya berbalut perintah saja memang pada kenyataanya kita tak bisa menjadi dua sosok.
Namun jika kita menjadi tanda titik dua yang jarang digunakan tapi perannya nyata adanya, sama saja keegoisan ujung dari segalanya.
Atau kamu menawarkan tanda hubung yang selalu di pakai sebagai penghubung antara kata-kata dan mengalami pengulangan, namun tak bisa mengulang cerita kita menjadi baik-baik saja.
Kamu bersama tanda bacamu itu hanyalah sebuah obrolan panjang yang penuh dengan dusta dan pemanah perih yang membawa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Rasa Seberkas Kenangan (Terbit√√)
PoesíaKenangan pahit membekas patah bergerak mencari bahagia...