3. Yibo, Wo Ai Ni!!

4K 542 182
                                    

Saat ini mereka sedang duduk bertiga di salah satu restoran dekat apartemen Jili, mereka sarapan dan dilanjut membahas tentang rencana yang akan mereka lakukan hari ini, Yibo dengan tatapan malas mendengarkan ocehan Ji selaku managernya, sedangkan Zhan dengan semangat mendengarkan, tidak sabar untuk bekerja di hari pertamanya.

Sebenarnya Zhan bukan tipe pendendam, jadi setelah semua yang terjadi dengan bosnya, dia dengan mudah melupakan dan kembali ceria, tetapi berbeda dengan Yibo yang sepertinya masih menyimpan dendam kepadanya---merasa di lecehkan di awal pertemuan.

Uaahh ... Yibo pura-pura menguap, dan dengan seenaknya dia menyuruh Zhan.

"Belikan aku kopi di ujung jalan sana, sekarang, aku mengantuk."

"Baik, tunggu sebentar," jawabnya semangat.

Zhan berdiri menunggu uang untuk membeli kopi itu.

"Apa yang kau tunggu? Segera jalan!" perintah Yibo yang membuat Zhan kesal. Dengan wajah cemberut Zhan meninggalkan mereka berdua. Belum ada beberapa menit Zhan kembali lagi.

"Bos, di ujung jalan tidak ada kedai kopi?" tanya Zhan polos.

"Kau harus berjalan tiga blok dari sini dulu, baru kau akan menemukan kedainya," jawab Ji memberitahu.

Zhan mulai berdiri di depan restoran itu menunggu ojeg.

"Hai ... apa yang kau lakukan?" percuma kau menunggu angkot, di sini angkutan umum dan ojeg di larang melintas, jadi berjalan kaki lah!" ucap Yibo yang menambah kesal Zhan.

Setelah menunggu lama akhirnya Zhan datang dengan segelas kopi, tetapi setelah melihat, Yibo meletakan lagi kopi itu. "Aku tadi ingin memberitahumu, jika aku tidak suka kopi dengan cream, tapi kau sudah langsung jalan," ucap Yibo datar.

"Jadi maksudmu?" tanya Zhan yang mulai memiliki firasat buruk, keringatnya saja masih belum mengering.

"Aku tidak akan meminumnya," jawab Yibo tak berdosa.

"Baik, aku akan membelikanmu lagi yang original," jawab Zhan menahan emosi.

"Sudahlah Yibo, nanti saja di jalan kita mampir ke kedai kopi," bujuk Ji.

"Tidak! Aku mau kopiku sekarang juga!"

Dengan jengkel akhirnya Zhan segera pergi untuk membeli kopi lagi. Namun, setelah kembali dia tidak mendapati kedua atasannya itu berada di tempat semula, Zhan menengok ke berbagai arah tapi tidak dapat juga menemukan. "Apa aku ditinggal?" Tiba-tiba suara dering telepon berbunyi dari nomor tidak di kenal.

"Kau ambil baju di apartemenku, alamat xxxx no.xx dengan kode akses xxxx, aku tunggu di kantor Agensi Star." Dan sambungan pun terputus.

Zhan hanya bisa melongo, "Jadi lelaki itu mempunyai nomor teleponku? Lalu kenapa dia tidak menghubungiku tadi untuk memberitahu cream di atas kopinya???" celoteh Zhan dengan putus asa, lalu dengan kasar dia buka tutup kopi itu dan meminumnya sendiri.

.

.

.

Zhan memandangi bosnya yang tengah di wawancara di salah satu stasiun tv, senyumnya ramah dan terlihat sangat menyenangkan, membuat para wanita yang hadir sebagai penonton dan mengklaim dirinya fans berat Yibo itu histeris setiap mendapat serangan senyum darinya.

"Ih, apa-apaan wanita itu, terlalu berlebihan! Mereka tidak tahu saja jika orang yang mereka elu-elukan itu sangat menyebalkan aslinya," Zhan bermonolog sendiri. "Dasar memakai topeng!" Tepat setelah Zhan memaki, Yibo menoleh ke arahnya, seolah-olah dia dapat mendengar semua caci makian. Spontan Zhan salah tingkah dan menolak untuk bertatapan dengan lelaki yang di hari pertama kerjanya saja sudah membuatnya susah itu.

Boomerang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang