6. Cemburu

3.5K 513 163
                                    

Entah mengapa sejak hari itu, pemikiran Yibo kepada Zhan sedikit  berubah, kehadiran Xuanyu  membuatnya berpikir lebih tentang kehadiran Zhan, bahkan saat ini dia sedang membandingkan Xuanyu  dengannya. Yibo sering menepis perasaannya, mengapa harus Zhan? Jelas mereka berdua berbeda status, tetapi semakin Yibo memikirkan alasannya, semakin Yibo menemukan banyak kelebihan Zhan yang tak terlihat, tertutupi kabut benci.

Zhan adalah pemuda aktif dan bawel yang terkadang melakukan banyak hal yang menyebalkan juga bodoh, tetapi dia begitu tulus dan selalu baik kepada siapa pun tanpa memandang bulu.

Dia akan tetap tersenyum saat kecewa, dan mudah memaafkan saat tersakiti, tetapi itu dulu. Sekarang, dia sudah bisa menunjukan kekesalannya secara langsung dan lucunya dia akan selalu berdalih sedang berlatih akting jika ketauan sedang marah-marah oleh Yibo.

Dan setelahnya, dalam beberapa menit dia sudah kembali seperti biasa, seolah tidak terjadi sesuatu, sangat menggemaskan. Kadang dia juga akan membalas semua keisengan Yibo. Ya ... hanya keisengan, karena sebenarnya Yibo  tidak benar-benar membencinya, tetapi hanya merasa terganggu karena tidak terbiasa hidup dengan orang sepertinya.
.

.

.

Pagi itu seperti biasa Zhan tetap membuatkan kopi dan sarapan untuk Yibo, walau tidak sedikit pun disentuh, buat Zhan yang penting dia sudah melakukan tugas yang Bro Ji katakan, jika Yibo tidak memakannya itu bukan salahnya, walau terkadang sesekali Zhan selalu menatap sedih makanan itu yang pasti akan terbuang percuma.

Tok ... tok ... tok ...

Suara pintu tanpa ada niat Zhan untuk mendorongnya. "Aku akan kembali ke kosanku, hari ini kau tidak ada jadwalkan? Aku sudah menyiapkan sarapan dan membuatkanmu kopi, jika kau ingin langsung membuangnya, tempat sampah aku letakkan di bawah wastafel."

Sejak kejadian tempo hari, Zhan tidak pernah lagi mencoba membuka kamar Yibo, dan tidak akan pernah menyentuh barang pribadinya dan akan tetap bicara walau selalu diabaikan.

"Kau harus bertahan Zhan, satu minggu lagi kau akan gajian," kata-kata semangat yang membuatnya bertahan.

Yibo keluar tepat saat dia mendengar pintu apartemennya tertutup, pelan-pelan dia pastikan lagi orang itu telah benar-benar pergi, lalu dengan secepat kilat dia berlari dan duduk di meja makan dan memakan dengan lahap sarapan yang dibuat Zhan.

Sebenarnya sejak awal Zhan. memasakkan sarapan untuknya, Yibo tidak benar-benar membuangnya seperti yang dia katakan, pada kenyataanya dia sangat menyukainya. Dia akan selalu mencari alasan barang yang tertinggal dan membiarkan Zhan  menunggu di mobil, lalu dia akan berlari ke apartemennya dan memakan sarapannya dengan cepat.

Tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Zhan kembali, sweater creamnya tertinggal di bangku. Mata Yibo membola, mulutnya mengangga.

"Maaf, Bos. Aku hanya ingin mengambil ini." Sambil Zhan menunjukan sweaternya yang telah dia ambil.

Pintu kembali terdengar tertutup.

"Shitttt!!!" Yibo memaki dengan wajahnya yang memerah.

_____

Zhan tergesa-gesa menuju apartemen Yibo dengan napas masih memburu, Zhan kesiangan dan tidak sempat membuatkan sarapan. Tampak Yibo  mendadak badmood setelahnya, meninggalkan Zhan di belakangnya tanpa bersuara menuju Agency. Sifatnya yang dingin kini kembali terasa, padahal baru beberapa hari ini mereka sudah tampak lebih dekat.

Yibo kesal seharian, dia terus mencari masalah kepada Zhan, menggangunya dan membuatnya susah, tetapi sepertinya Zhan mulai mengenal Yibo, di saat Yibo syuting,  Zhan meminta izin untuk pergi sebentar, dan saat jam makan siang Zhan kembali membawa bekal makanan yang telah dia masak.

Boomerang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang