1. Awal yang Buruk

103 26 7
                                    

"Eh, Bel, lo kenapa melamun?" tanya Ayu mengejutkan Bella yang sedang malamun karena memikirkan cowok bar-bar itu.

"Gue lagi kesel!" jawab Bella seraya pergi ke lantai 2 tepat dimana kelasnya berada.

"Eh, lo main pergi aja. Bel, tungguin kita dong!" teriak Lia seraya mengejar Bella.

Sesampainya di kelas, Bella menabrak seseorang tepat di depan pintu hingga ia terjatuh tepat di depan orang tersebut, "eh, lo gak punya kerjaan ya berdiri di pin..." ucapnya seraya mendongak. Setelah ia lihat, ternyata dia adalah cowok bar-bar, alias Bara, "lo!! Kenapa sih gue harus ketemu sama lo?!" ucapnya ketus.

"Hai cewek jutek.. Kita sekelas terus ya dari kelas 10. Apa kita jodoh?" ucap Bara sambil senyum menjengkelkan.

"Amit-amit. Minggir lo!!" ketus Bella seraya mendorong tubuh Bara.

"Woii gila lo ya!!" umpat Bara sambil meringis kesakitan.

❄❄❄

Bella sibuk mencari bangku yang kosong, ternyata ada satu bangku kosong, tepatnya di depan Ayu dan Lia. Ia pun duduk di bangku tersebut. Tidak peduli siapa yang menjadi teman sebangkunya.

Tiba-tiba, Shena datang menghampirinya, "Eh, Bel, lo duduk disini?"

"Eh, iya, lo duduk di sini?" tanya Bella seraya menunjuk bangku di sebelahnya.

"Iya. Berarti kita sebangku dong!" ucap Shena.

"Iya. Boleh kan gue duduk disini?" tanya Bella.

"Boleh dong. Lumayan gue tiap hari dapat contekan, hehe" cengir Shena. Bella hanya terkekeh mendengarnya.

❄❄❄

Tak lama kemudian, seorang guru pun masuk. Sepertinya beliau yang akan menjadi wali kelas 12 IPA 4.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap guru tersebut yang diketahui bernama Bu Ana.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para murid serentak.

"Hari ini kita pembagian struktur organisasi. Jadi siapa yang mau menyalonkan diri menjadi ketua?" tanya Bu Ana.

"Oji aja, Bu" celetuk si cowok bar-bar.

Muhammad Fauzi Akbar. Kerap dipanggil Oji. Ia merupakan ketua OSIS di SMA Bramantia.

"Lo aja, Bar jadi ketua" sambar Angga.

"Cowok bar-bar kayak dia jadi ketua?! Hancur kali kelas ini!" sungut Bella yang tidak terima dengan pernyataan Angga.

"Apaan sih lo. Lo pikir lo pantes?" ketus Bara.

"Heh!! Gue juga gak minat kali jadi ketua" balas Bella.

"Sudah-sudah jangan berkelahi. Kalau begitu, ketua kelasnya Oji saja. Siapa yang ingin jadi wakil?" tanya Bu Ana lagi.

"Hendra aja, Bu" usul Oji.

"Oke. Wakilnya Hendra, ya" ucap Bu Ana.

"Selanjutnya sekretaris. Ibu minta Adel dan Lia, ya" ucap Bu Ana lagi.

"Baik, Bu" jawab Lia dan Adel berbarengan.

"Rasain lo jadi sekretaris" ejek Bella.

"Ingin ku berkata kasar" ucap Lia lirih. Bella dan Ayu menertawai Lia.

"Dan untuk bendahara siapa yang bersedia?" tanya Bu Ana lagi.

"Bella, Bu. Dia kan galak!!" ucap Bara seenaknya.

"Eh, apa-apaan lo! Ngomong seenak jidat!" sungut Bella.

"Gue kan cuma kasih saran. Siapa tau yang lain setuju. Kalian setuju gak?" ucap Bara.

"Setuju!!" ucap mereka kebanyakan.

Bella mendelik mendengar jawaban teman sekelasnya.

"Rasain lo, Bel. Ngejek gue sih tadi" ucap Lia sambil tertawa.

"Yasudah bendaharanya Bella saja, ya" ucap Bu Ana.

"Yaudah deh, Bu" jawab Bella tak semangat.

Bella menoleh ke arah Bara dengan tatapan tajam seolah mengatakan 'mati ae lo sono'.  Bara yang ditatap seperti itu malah membalas dengan senyum menjijikkannya itu.

Sungguh awal yang buruk.

🌷🌷🌷🌷🌷

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang