3

9.4K 477 37
                                    

Hari ini adalah hari minggu, waktu dimana saatnya istirahat bagi Fahira untuk menenangkan fikirannya yaitu dengan cara menonton televisi sambil memakan camilan yang dibeli oleh Arsen 2 hari lalu.

"Ngemil terus Dek, tambah gede tuh pipi tau rasa," ucap Arsen yang baru saja menuruni tangga sambil ikut memakan camilan milik Fahira.

"Biarin," ucap fahira dengan santai tanpa melihat ke arah arsen namun memfokuskan pandangannya pada televisi. Fahira mengambil ponselnya setelah mendengar notif masuk.

Ciwi-ciwi🌺

Bella
guys!

Raisa
paan?

Bella
temenin Bella yang cantik + unyuk ini, yuk😅

Kemana bel?

Bella
Eh ga jadi, udah ditemenin sama abang sepupu hehe..

Raisa
Semoga abang sepupu lo orang yang sabar

Aamiin

Bella
Maksudnya?

Raisa
Bodo amat lah bel😡

Bella
Kok raisa bilang bella bodoh😢

Raisa
Bodo bel bukan bodoh aduhh🤦

Bella
Oh, kirain raisa typo😅

Fahira terkekeh melihat chatingan sahabatnya itu.

"Bunda! Fahira chatingan sama cowok!" Fahira membelalakkan matanya dan benar-benar emosi dengan ucapan kakaknya barusan. Langsung saja bantal sofa melayang ke muka Arsen dengan keras.

BUGH.

"Awh ... sakit tau Dek. Kalo kakak gak ganteng lagi gimana?!"

"Bodo amat!" ucap Fahira menatap Arsen sinis.

"Ya, lagian, siapa suruh senyam senyum sendiri lihat hp."

"Kakak tuh yang souzon. Lihat nih, lihat!" geram Fahira pada Arsen dengan memberikan ponselnya pada Arsen dengan mukanya yang tampak kesal.

Arsen membuka chatingan adiknya tersebut. Benar saja, tidak ada chatingan dengan lelaki.

Arsen menyipitkan matanya ketika melihat namanya di WhatsApp adiknya itu, "dek," panggilnya.

"Apa!"

"Kok kamu buat nama kakak disini Kasenlin? Maksudnya?"

"Kakak Arsen nyebelin," jawab fahira santai.

"Oh gitu, jadi kakak nyebelin nih?" Fahira mengangguk dengan muka polosnya. Tiba-tiba saja muncul ide jahil dalam pikiran arsen.

"Haha ... K-kak geli haha ...." Arsen terus menggelitik Fahira yang duduk selunjuran di sofa.

"Gimana? Nyebelin 'kan?" ucap Arsen dengan menyinggung senyumnya.

"Haha ... Kak u-udah haha ...." Fahira terus menggeliat karena arsen semakin menjadi menggelitiknya.

"Hmm ...." Deheman orang tersebut membuat Arsen menghentikan aksinya menjahili adiknya. Sementara Fahira sibuk menetralkan napasnya.

Cuek? Bodo amat!! [TERBIT - Tersedia versi E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang