Cinta itu

23 6 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Aku bingung dengan rindu mengapa dia datang tanpa memberi tau
Aku semakin bingung dengan rindu mengapa dia pergi selalu meninggalkan pilu
Aku bertambah bingung dengan rindu mengapa dia seakan-akan selalu hadir ketika aku melihat wajahmu kasihku...

Jakarta, 7 November 2019

Aku tersipu malu membaca diary ku berulang kali, sungguh dasyatnya cinta ini hingga aku sudah tak tau malu lagi untuk menyebut namanya dalam setiap syair-syair cintaku.
Duhai tuan, mengapa kamu selalu hadir difikiranku setiap detik, setiap menit dan setiap jam kamu selalu muncul dan bermain-main dihatiku.

Ya allah, betapa indahnya rasa cinta yang kau berikan kepadaku. Rasanya baru pertama kalinya aku mengalami cinta yang seperti ini. Dia datang tanpa aku pinta, dia datang diwaktu aku mendekatkan diri dengan rabbku. Syukron ya rabb atas cinta yang kau berikan kepadaku.

Ting..

Notif ponselku berbunyi entah siapa yang mengirimkan pesan untukku. Ah ternyata candra, tapi untuk apa dia mengirim pesan untukku

Chandra
Assalamulaikum, sya aku boleh minta tolong gak?

Me
Wa'alaikumussalam, minta tolong apa chan?
Read

Chandra
Tapi aku gak bisa ngomong lewat chat bisa gak jam 1 siang nanti kita ketemuan ditaman?

Tumben sekali dia ingin bertemu denganku, sebenarnya dia ingin minta tolong apa?

Me
Ok
Read

Aku pun bergegas bersiap-siap karena kebetulan taman itu tak jauh dari kostanku

Sudah 5 menit aku menunggunya entah mengapa aku mulai su'udzon kepadanya apa jangan-jangan dia ingin bermain-main denganku. Tapi seketika aku mengucapkan istigfar karena aku mulai berfikiran buruk tentangnya

"Assalamualaikum sya, maaf aku telat." Ucapnya

"Iya gak papa kok, aku juga belum lama dateng. Emang kamu mau minta tolong apa?" Ucapku to the point

"Jadi gini sya, ada salah satu temanku yang mau bangun sekolah gratis untuk anak-anak jalanan. Jadi dia minta tolong sama aku untuk cari orang yang bisa bantu mengajar disana. Kamu bisa gak bantu dia?" Jawabnya panjang lebar.

"Hmm gitu memang kapan mulainya?"

"Setiap jum'at sore. Kamu bisa gak?" Ucapnya antusias

"Iya insya allah aku bisa kamu kirim aja nanti alamatnya ya."

"Siapp nanti aku juga bakal bantu-bantu kok." Ucapnya diiringi senyum.

Aku hanya membalas senyumannya memang belakangan ini candra sudah mulai banyak berubah tidak seperti dulu. Sekarang aku sering melihatnya datang ke masjid dan tak jarang mengikuti kajian. Alhamdulillah tenyata memang allah sangat menyanyangi setiap hamba-hambanya karena selalu memberikan waktu kepada hambanya untuk bertaubat :)

Malam ini aku memutuskan untuk pergi ke cafe, entah mengapa rasanya aku merasa bosan sekali terlebih sahabatku sudah kembali kebandung ah aku jadi merindukannya.
Sambil ditemani secangkir coklat aku memandangi indahnya ibu kota jakarta, Memang sudah tak bisa dielak lagi kepadatan dikota ini tapi dimalam hari lampu-lampu dari kendaraan dan gedung-gedung sangatlah cantik ditambah semilir angin yang menerpa wajahku menambah kesan yang manis.

Ketika sedang asyik aku berdecak kagum tak sengaja aku melihat Tuanku sedang duduk di meja yang tak jauh dariku. Sungguh seketika nafasku berhenti dan jantungku berdetak lebih kencang. Rasanya aku ingin pergi dari sana tapi tunggu mengapa kaki rasanya lemas sekali. Ya allah aku ini kenapa? Mengapa setiap aku melihatnya rasanya seperti kehilangan setengah nyawaku.

Aku hanya bisa menutupi wajahku dengan novel yang aku bawa semoga saja dia tak melihatku. Memang aku sudah lama tak melihatnya dan belum terlalu mengenalnya tapi mengapa bisa seperti ini? Ya allah tolong hamba...

Tapi tunggu mengapa dia mulai menatap kearahku semoga saja dia tidak mengenali aku. Aku mencoba untuk melangkah pergi dari tempat itu dengan berjalan sambil menunduk. Tapi bodohnya mengapa aku menabrak salah satu pelayan kafe yang hendak mengatar pesanan orang lain didekatnya

"Astagfirullah mas maaf maaf saya gak sengaja." Ucapku sambil menempelkan kedua tanganku meminta maaf

"Mba gimana sih? Pesanannya jatuh semua ini!"

"Iya maaf mas saya gak sengaja ya udah saya ganti aja ya semuanya." Saat hendak mengambil uang untuk mengganti makanan itu ghaaziy pun menyerahkan uang seratus ribu kepada pelayan itu dan meminta maaf

"Eh, gak usah biar aku aja yang bayar." Ucapku

"Udah gak papa biar aku aja yang ganti rugi semuanya." Ucapnya meminta

"Udah gak usah biar aku aja, ini mas uangnya balikin aja uang mas ini." Ucapku sambil menyerahkan uang seratus ribu kepada pelayan itu.

"Udah mas gak usah ambil aja uang saya buat ganti rugi."

Pelayan itu pun pergi dan aku semakin tak enak hati bagaimana ini niatku untuk melarikan diri malah ketauan dengan kebodohanku.

"Makasih ya, ini uangnya aku ganti." Sambil menyerahkan uang yang aku siapkan daritadi

"Udah gak usah kamu simpen aja, lagian udah kaya kesiapa aja." Ya allah kata-katanya barusan seketika membuatku tersipu malu.

"Hmm, ya udah sekali lagi makasih ya."

"Oh iya kamu mau kemana?"

"Aku mau pulang udah malem juga." Ucapku malu malu

"Oh gitu, mau aku antar?" Astagfirullah rasanya jantungku ingin meledak

"Gak usah ngerepotin, aku bisa naik taksi." Sambil menahan degupan jantung ini.

"Oh gitu ya udah hati-hati ya." Ucapnya sambil tersenyum, masya allah senyumnya. Astagfirullah ya allah maafkan hamba.

"Aku pulang dulu ya assalamualaikum." Pamitku

"Wa'alaikumussalam."

Masya allah indahnya pertemuan ini, pertemuan yang tak pernah direncanakan tapi sangat berkesan. Maha suci allah yang menciptakan cinta yang sempurna ini.

*****
Selamat membaca
Maaf kalo masih banyak typonya ya. Harap maklum manusia tempatnya salah.


Salam sayang&manis
dari penulis amatir

@fikhanza.khalila

sabda cinta (Revisi Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang