8

511 98 4
                                    

Suzy membongkar kopornya. Membereskan barang-barangnya sebelum tidur. Kegiatan camping itu membuatnya lelah. Ia ingin tidur seharian.

Saat ia tengah merapikan barang-barangnya, tak sengaja matanya menangkap sebuah surat tak asing di salah satu celah kantung bajunya.

Suzy menelan salivanya mati-matian.

Jangan lagi... Jangan lagi...

Mengutuknya dalam hati.

Dia takut membuka surat itu.

Pasti. Pasti sajak teror itu lagi.

Sejak kapan surat itu berada di dalam kopernya? Dan di dalam kantung bajunya?! Berarti si peneror adalah orang yang sangat dekat dengannya hingga bahkan tak sungkan membuka kopornya untuk menaruh kertas itu.

Dua orang yang membawa kopornya adalah Myungsoo dan Myungri. Dan ketiga dayang-dayangnya, teman sekamarnya, Krystal, Jieun dan Taeyang.

Jadi... pelakunya berada di antara mereka?

Tangan Suzy bergetar membuka kertas itu. Salivanya terasa kering.

Ya Tuhan.

Tujuh.

Aku setuju dengan warna pelangi

Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu, semuanya bersatu padu

Tujuh.

Aku suka nila yang menenangkan

Namanya Laute

Dia Beel imut yang malang

Layaknya lalat kecil yang kelaparan

Bersisa. Menyisa

Bagaimana kalau lalat kecil yang rakus tertindih

Hancur?

Suzy mendadak mual.

Ia merobek-robek kertas yang bisa menjadi barang bukti itu dengan brutal. Meski ia bisa melaporkannya.

Tapi ia tak akan melakukannya. Dia hanya akan menjadi bahan lelucon. Mereka mungkin menganggapnya sedang bercanda atau malah sakit jiwa. Apa yang seram dari sajak anak-anak seperti ini? Mereka akan menertawai Suzy jika ia memilih melaporkan kejadian ini. Lagipula, sampai hari ini, tak ada kejadian aneh yang berarti. Kecuali penusukan Eun Woo yang tak terduga-duga.

Nafas gadis itu naik turun. Panik berlari menuju jendelanya yang terbuka. Menutup hordennya dengan belingsatan.

Sempat sekali, sebelum horden berwarna pelangi itu tertutup, ada sosok yang sekilas berdiri di seberang jalan rumahnya. Lantas menghilang saat Suzy mencoba melihatnya lagi.

Astaga.

Naga.

Dia dalam bahaya.

***

Suzy ketakutan. Dia jadi tak bisa tidur malam itu dan malah terlelap paginya. Belnya sedari tadi berbunyi nyaring. Pembantu-pembantu yang biasa datang pagi jadi terlantar di luar.

Dia sendirian di rumah itu.

Ponselnya sedari tadi berbunyi. Pesan dari keempat dayang-dayangnya yang cemas terus bermunculan.

Dan telepon dari Myungsoo membanjiri history calls ponselnya.

Suzy terbangun saat mendengar suara dobrakan yang begitu keras. Pintu berpassword itu didobrak dengan sekuat tenaga oleh seseorang!

PRISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang