9

532 104 11
                                    

"Suzy, kalau kau berani mengadukan ini pada siapapun, aku akan bunuh diri saat itu juga. Dan aku akan menulis surat bahwa penyebab aku bunuh diri adalah kau."

"Kau tahu kan dampak macam apa yang akan terjadi padamu jika surat kematianku tersebar?"

Suzy tak bisa mengatakannya pada siapapun. Bahkan Myungsoo.

Matanya sedari tadi bengkak. Bahkan mencoba menyembunyikan memarnya dengan make-up. Jieun di sampingnya juga menangis. Dia kalah lomba. Jieun sampai mengira mata sembab Suzy karena dirinya. Dan kemudian menangis lagi.

Tapi tidak.

Suzy seperti memiliki satu lagi rahasia kotor.

Rahasia kotor yang membuatnya benar-benar muak.

"Taehyung sudah pulang?" Tanya Jieun pada Taeyang yang sedang menghiburnya. Suaranya jadi serak.

"Ne. Katanya ada urusan penting. Ah, Suzy, Myungsoo akan mejemputmu lima belas menit lagi." Kata Taeyang.

Suzy sengap. Terus duduk memeluk lutut di atas sofa ruang rias. Tinggal mereka berlima di sana.

"Aku akan pulang dengan Krystal." Sembur Myungri begitu Myungsoo datang.

Suzy langsung menghamburkan pelukannya. Yang tiba-tiba saja membuat ruangan itu senyap. Sikap Suzy aneh sekali hari itu. Terus terdiam. Bahkan saat ia biasanya melemparkan pertanyaan demi pertanyaan kepada Myungsoo di dalam mobil. Kebiasaan itu tidak ada hari ini.

"Neo gwaenchana?" Myungsoo melirik Suzy. Gadis itu mengangguk lemah.

"Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, Suzy."

Hening. Myungsoo mengecilkan volume lagu psychedelic yang terputar.

"Apakah terjadi sesuatu tadi?"

Tubuh Suzy mendadak kaku.

"Apakah Taehyung mengganggumu?"

Tepat sasaran.

"Dia memaksamu melakukan sesuatu?"

Suzy semakin sulit menggerakkan tubuhnya.

"Apakah itu ciuman?"

Suzy langsung menoleh cepat. Mulutnya menganga.

Aura hitam Myungsoo seperti mengepung tempat itu.

Myungsoo melempar sebuah alat penyadap ke atas dasbor.

"Aku tak bermaksud menguntitmu seperti ini. Aku hanya khawatir sesuatu yang buruk terjadi padamu... Aku... Mendengar percakapan kalian..."

Jantung Suzy seakan mencelos keluar.

"Dari awal sampai akhir."

"Bagaimana kejamnya pria busuk itu menyeretmu yang sedang terluka ke dalam kamar mandi..."

"Berani-beraninya dia membuatmu memar..."

"Berani-beraninya dia..."

Suzy melihat sorot mata itu. Sorot membunuh itu.

"Aku tahu, aku terlambat menyelamatkanmu... karena gadis sialan itu menghalangiku... Dia menghalangiku... Sialan... Dia menghalangiku... Berani-beraninya..."

Suzy terhenyak. Gadis sialan?

"Taeyang... Dia menghalang-halangiku menemuimu. Aku nyaris memukulnya Suzy... Nyaris..."

Ban mobil berdecit keras. Myungsoo membanting stir ke sisi jalan.

Nafasnya terdengar memburu sekarang.

PRISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang