04.45
"Hah, sudah pagi, namun aku belum menyiapkan barang barangnya sama sekali" Ucap Ridwan sehabis melihat jam yang ada di samping tempat tidurnya. Tangan Ridwan bergerak tanpa henti untuk mengemasi barang-barang yang akan ia bawa. "Aku sungguh tidak sabar akan hal ini" Ridwan bergegas untuk mandi namun sebelum itu ia menyalakan televisi terlebih dahulu, hal itu dilakukan agar tidak terlalu sepi di rumahnya. Televisi dinyalakan dan Ridwan memasuki kamar mandi.
"Berita pagi ini, terlihat ada beberapa buah kapal menuju pulau xx diketahui pulau tersebut merupakan pulau bekas pembantaian pada sekitar abad 15-an. Pulau tersebut sudah menghilangkan ratusan ribu jiwa, yang sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku pembantaian tersebut. Terakhir kabar yang terdengar dari pulau tersebut adalah pulau yang tak berpenghuni. Apakah ini sebuah pertanda akan terjadinya pembantaian kembali? Atau mereka semua datang untuk menangkap para pelaku pembantaian tersebut??
Lanjut menuju berita selanjutnya laporan cuaca hari ini diperkirakan...
.
.
."Ridwan POV
"Sunyi sekali ada baiknya aku menyalakan televisi" aku langsung mengambil remot dan menekan nomor asal. Setelah itu aku langsung pergi ke kamar mandi.
.
.
.Di dalam kamar mandi aku mendengar suara samar samar dari televisi yang menyala. Setelah selesai aku langsung keluar dan melihat di televisi sedang di beritakan laporan cuaca hari ini.
"Hmm, sepertinya aku mendengar sesuatu tentang pembantaian, tapi entahlah aku hanya mendengar samar samar" Ucapku dalam hati. Aku pun mengambil remot lagi dan mematikan televisinya.05.10
"Masih pagi sekali, apa aku yang terlalu bersemangat? Tapi apa boleh buat aku ingin segera kesana" Aku pun langsung membuat sarapan dan memakannya. Sungguh hari-hari yang membosankan, namun itu akan berubah mulai saat ini, aku akan pindah sekolah. Selesai sarapan aku langsung mengenakan dasi, dan sepatuku, aku harus tampil rapih di saat hari pertama sekolah. "Tapi tunggu, ini sekolah yang berbeda, mereka bahkan tak memiliki aturan, apakah pakaian juga di bebaskan?" Pikirku. "Aku sebaiknya tak perlu memusingkan hal itu"
Aku bergegas mengambil semua tas pakaian ku, aku tak membawa banyak, mungkin hanya baju sehari hari dan baju formal. Aku berjalan keluar pintu dan mengunci pintu. Aku mengecek lagi bahwa pintu itu sudah benar benar terkunci. Tentu saja aku atau kalian semua pasti tidak ingin ada pencuri atau pembunuh berantai atau bahkan psikopat gila menghancurkan rumahku dan juga rumah kalian, itu menyeramkan!
Setelah memastikan semua aman, aku berjalan keluar rumah dan memanggil taxi yang lewat..
.
.
.
.Author's POV
Ridwan telah sampai di pelabuhan tersebut dan jam menunjukan pukul 05.50 Ada banyak sekali kapal-kapal besar yang menaikan penumpang. Menurut informasi yang Ia tahu, kapal akan disediakan oleh pihak sekolah ciri ciri kapalnya berwarna hitam, dengan ukuran yang lumayan besar, di bagian samping kapalnya tertulis DWS. Ridwan mencari cari setelah berkeliling sekitar 10 menit. "Ternyata luas sekali pelabuhan ini, dan kenapa kapalnya ada di pojok sekali??!" Protes Ridwan. Ridwan segera menghampiri kru yang berdiri di samping pintu masuk.
"Tunjukan data diri Anda" Ucap kru tersebut dengan ketus. Ridwan mengambil kartu tanda penduduk miliknya dan menunjukannya kepada kru tersebut. "Kau cukup pemberani ya, pemuda" Kru itu langsung mempersilahkan Ridwan masuk. Ridwan tak menghiraukan ucapan kru tersebut dan langsung memasuki kapal.
.
.
.Di tempat lain
"Lapor pak, para murid sudah mulai memasuki kapal"
"Kerja bagus, cepatlah menuju kemari aku sudah tidak sabar lagi"
"Baik pak"
Tuuutt....
"Sudah hampir waktunya untuk membuka neraka ini kembali" Gumam seseorang yang tadi berbicara di telepon.Di kapal DWS
"Kapal ini penuh dengan peserta didik yang akan segera menjadi murid di Deep Web School. Dan didominasi oleh laki laki" Ucap Ridwan sambil melihat sekeliling kapal dari tempat duduknya. Lalu terdengar suara dari speaker yang ada di sudut ruangan.
"Kapal menuju pulau xx akan segera berangkat, diharap semua penumpang segera menuju ke tempat duduknya masing-masing" Ucap Nahkoda kapal tersebut dari mikrofon. "Akhirnya aku sudah tak sabar lagi" Ucap Ridwan.Kapal mulai menaikan jangkarnya dan berjalan perlahan. Semakin lama semakin kencang berjalan menjauhi daratan.
Deep Web School
Sekitar setengah jam berjalan dan kembali terdengar suara dari speaker. "Kita telah sampai di pulau tujuan, segera turun dengan perlahan, pastikan kalian tidak meninggalkan barang yang dibawa........................... dan pastikan kalian pulang dengan selamat" Suara Nahkoda tersebut mengecil di akhir kalimat. "Selamat menikmati sekolah kalian" lanjutnya.
Ridwan segera menuruni kapal. Ia melihat banyak peserta didik baru yang sama dengannya. Hal yang pertama kali Ridwan pikirkan adalah ini tidak terlihat seperti sekolah, sejauh mata memandang yang ia lihat hanyalah pohon pohon besar yang sepertinya sudah agak tua. Tidak lama berselang, sekelompok orang muncul dan mengarahkan peserta didik baru menuju lokasi sekolah. Mereka kemudian dibawa menuju jalan setapak, menelusuri hutan yang gelap walaupun saat itu matahari sedang bersinar terang.
Setelah sampai di lokasi, para peserta Didik diperlihatkan bangunan yang nampak seperti vila, namun sebenarnya itu adalah sekolah yang besar dengan ke amanan yang sangat ketat. Sekolah yang berwarna merah darah dengan list putih yang terlihat sudah kusam. Di sekeliling nya terdapat pagar yang sangat besar dan megah. Mereka memasuki gerbang tersebut dan kemudian menuju lapangan. Di depan sekolah nampak seseorang lelaki yang menggunakan jas hitam, Lelaki itu berdiri menatap para murid yang berdatangan dengan tatapan dingin. Yang diketahui laki laki tersebut merupakan kepala sekolah Deep Web School.
Para peserta segera berbaris sambil membawa barang bawaannya. Lalu terdengar suara dari kepala sekolah itu."Pagi anak-anakku, SELAMAT DATANG DI NERAKA"
seketika suasana hening para peserta didik baru tidak mengerti apa yang barusan kepala sekolah bilang.
"Mungkin nanti kalian akan paham dan mengerti, dan nanti anggota osis kami akan mengantarkan kalian berkeliling menelusuri sekolah. Sekian dari saya semoga beruntung!" Lelaki tersebut segera berbalik dan memasuki ruangan yang ada di samping sekolah."Apa-apaan kepala sekolah itu?, dan apa maksudnya selamat datang di neraka?" Ucap Ridwan penuh selidik.
_____________________
**PENGUMUMAN**
KAMI AKAN HADIR SETIAP HARI SENIN, KAMIS, DAN SABTU MALAM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Web School
Mystery / ThrillerSeorang remaja laki laki bernama Ridwan sedang menjelajahi Internet yang kemudian membawanya menuju Web yang menawarkannya sekolah tanpa aturan. Ia pun mendaftarkan diri sebagai murid di sekolah tersebut. Namun, Tanpa ia ketahui bahaya mengintai dib...