Keenam 🔬

25 3 0
                                    

"Jadi om Halim nyuruh lo cari pacar?"tanya Naiza sambil tertawa ngakak.

"Aduh gila! Caranya om Halim jitu banget sampai lo nyuruh kita buat bantu cari pacar"ujar Oji sambil memakan kue pukis.

"Gua ga tau harus gimana. Tau sendiri seantero kelas yang suka gua ya karena bagi mereka itu gua cantik dan famous. Gua gak suka pacaran sama orang kayak gitu"ujar Nata.

"Iya iya. I know baby"Ujar Naiza.

"Nanti deh kita pikirin caranya"ujar Oji sambil terus makan.

"Ya udah lo mending tidur deh. Gua sama Oji mau main PS dibawah"ujar Naiza.

Nata mengangguk karena memang tubuhnya masih tidak enak untuk terus-menerus duduk.

Mereka berdua mulai keluar. Nata mulai memejamkan mata dan berdoa. Semoga saja dalam waktu sebulan ini, Nata mendapatkan dia yang akan selalu menjaganya sesuai permintaan papah.

🔬

Nata terbangun dengan raut wajah yang lebih segar. Dia memutuskan untuk mandi dan berhias seadanya.

Ia menuruni tangga dengan perlahan. Ia sempat shock ketika melihat keadaan lantai bawah rumahnya.

Naiza yang sudah tertidur pulas di kasur ruang tamu dan juga Oji yang tidur di sofa dengan makanan yang tercecer di mana-mana.

"Astaghfirullah.. Oji bangun"ujar Nata dengan pelan.

Oji membuka matanya dengan berat.

"Eh lo udah bangun?"tanya Oji.

"Ini rumah gua kenapa kayak kapal pecah?!"tanya Nata sambil cemberut.

"Maaf deh. Nanti juga gua sama Naiza yang beresin. Btw kok mau kemana udah rapih gini?"tanya Oji.

"Ya mau bersih-bersih aja. Lagian gua belum mandi dari tadi pagi. Baru enakan di badannya"ujar Nata.

"Mau jalan-jalan?"tanya Oji.

"Boleh sih. Tapi mager. Kayaknya nonton film aja seru. Kemarin papah baru beli kaset baru"ujar Nata.

"Bagus tuh. Kalau gitu gua beresin rumah dulu deh"ujar Oji dengan sigap.

Sahabat Nata yang satu ini adalah orang yang paling hobi membuat rumah Nata berantakan. Terapi hobinya itu diseimbangi dengan kesukaannya dalam membersihkan rumah.

🔬


Nata bangun dengan semangat pagi ini. Dia tersenyum ke arah papahnya yang baru selesai mandi.

"Pah, kok papah bukan keliatan makin tua, tapi malah semakin muda ya?"tanya Nata sambil tertawa.

"Kamu bisa aja sih sayang"ujar papah Nata.

"Nata gak bohong! Suer deh. Kalau gak percaya, liat Draft sekolah Nata nih"Nata memberikan handphone lamanya karena ya, handphone barunya belum sempat dipulangkan oleh Bu Agni.

Draft Prahya.

Dari : calon mantu
Untuk : calon mertua
Pesan : Om, kok muda banget sih. Aku kira malah calon suaminya Nata hehe.

Dari : aku
Untuk : camer
Pesan : Ya Allah ga nyangka ternyata Camer gua cakep banget dah. Masih muda pula. Jagain Nata dulu buat aye ya pah!

Dari : geby
Untuk : papahnya nata
Pesan : Nata please deh itu bokap loh kok bisa muda banget! Aduh ga kuat meleleh gitu liatnya.

EINA ⏳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang