Gue ketemu lo itu takdir, kalau sekarang gue bilang gue cinta sama lo, itu juga takdir.
~Kenath~Tepat pukul 6:00 PM terlihat seorang cowok yang sedang duduk di balkon kamarnya, cowok tersebut seperti orang yang tidak diurus. Baju sekolah belum diganti, dia merokok dan meminum-minuman soda yang sudah cukup banyak, entah apa yang dia pikirkan sekarang sepertinya dia nampak dibebani sama banyak masalah.
Cowok itu adalah Kenath Elsdon, cowok dari keluarga ternama, tapi dia sama sekali tidak peduli dengan harta atau apa yang dia miliki sekarang, bukan karna dia gak bersyukur tapi dia hanya gak suka hal yang berlebihan. Dia juga pernah di jauhi temannya saat SMP karna menurut temannya Kenath gak pantes untuk main sama orang yang jauh sama derajatnya, namun Kenath sangat benci dengan hal itu, dia tidak ingin dibeda - bedakan dengan kekayaan. PERFECT BOY-!
"Kenathhh." teriak mamihnya dari luar. "Kenapa mih." tanya Kenath. "Ayo turun buat makan malem." ucap mamihnya. "Iya mih 20 menit Kenath turun." ucap Kenath yang menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Kenath membereskan semua putung rokok yang berserakan dan botol-botol soda, setelah itu Ken turun buat makan malam feeling Kenath saat itu sudah ga enak duduk di meja makan.
"Malam semua." ucap Kenath sambil duduk di kursinya. "Malam juga." "Kok awkard banget, kenapa sih." tanya Kenath. "Gapapa udah cepet kamu makan." ucap daddy.
Setelah selesai makan gue dipanggil daddy ke ruang kerjanya, gue disitu udah punya feeling yang ga enak.
"Dad kenapa panggil Kenath ke sini." tanyanya. "Daddy dengar katanya kamu disekolah berantem ya?." gugup, itu yang di rasa Kenath saat ini, mana mungkin daddynya tau tentang kejadian disekolah tadi, jelas-jelas tidak ada orang yang melihat pertengkarannya saat itu.
"Hm dad tau darimana kalo ken berantem?." tanya Kenath yang berusaha tenang. "Ken kenapa si kamu selalu bikin ulah disekolah? percuma daddy pindahin kamu ke sekolah baru kalo sikap kamu ga bisa diubah, padahal baru sehari kamu sekolah disitu, daddy kira disana kamu udah temuin teman yang baik, tidak seperti disekolah kamu yang lama." jelasnya.
"Dad Ken pasti ga akan berulah kalo ga ada yang pancing kesabaran Ken, dad tau kan Ken itu gimana?, tentang berantem yang ditaman belakang? daddy gausa permasalahin itu Ken ini udah dewasa jadi Ken minta tolong, tolong untuk masalah ini Ken yang nyelesain sendiri." ucap Kenath yang langsung pergi keluar dari ruangan kerja daddynya.
Hidup tanpa tujuan adalah hidup tanpa arti. Tanpa tujuan yang jelas, kita hanya sekedar melangkah, tanpa tau makna dari setiap perjalanan hidup kita. Itu yang tengah Kenath rasakan, hidup tanpa tujuan, rasanya dia selalu salah di mata daddynya, dia tidak tau bagaimana membuat daddynya tersenyum bangga, selama ini yang dia buat untuk daddynya hanya kekesalan dan rasa kekecewaan dia tidak tau harus mulai darimana.
Kenath pusing saat ini belum lagi masalah disekolah tadi siang, mengapa Ken harus bertemu dengan manusia aneh itu?? sungguh menyebalkan hari ini, baru satu hari saja sudah dibuat sepusing ini, bagaimana nanti? arghh menyebalkan.
°°°°°°
 ̄へ ̄ 5:00 AM
Pagi yang menyebalkan, dimana jam kambing milik Kenath bunyi dengan nyaring."Hilih dasar kambing, berisik banget jadi kambing untung gue sayang sama itu jam." Dengan berat hati Kenath jalan kekamar mandi, Oh god i hate this. Mandi dipagi hari? menyebalkan pasti airnya dingin huftt.
Owh iya jam kambing itu? itu pemberian mantannya, dulu dia pernah berpacaran oleh seorang perempuan yang bernama Ceisya, perempuan itu pindah keluar kota dan hanya menghadiahkan jam kambing itu buat Ken.
°°°°°°
"Welcome to the hell." Kesal?, hahaha baru saja didepan gerbang sekolah hati Ken udah merasa kesal 「Semoga untuk hari ini gue diberi ketenangan. Amin」batin Kenath.Kenath POV
Gue masuk ke kelas hati gue udah kesal liat si perempuan aneh itu, apa si aneh dan temannya itu sering atau bahkan setiap hari buat kelas ini berisik? Astagaa"Misi gue mau duduk." ucap gue singkat. Shit mereka tuli atau budek? okay sabar Ken. "Kalian tuli atau tunarungu? gue bilang gue mau duduk." ucap Ken naik satu oktaf dan benar saja mereka merespon ucapan Ken. Oh god
"Apaansi lo gajelas banget gue ga tuli atau apa tuh kata lo tunarungu? heh tanpa lo teriak juga gue udah denger, duduk sana lo ganggu aja." ucap salah satu perempuan yang menurut gue udah naik pitam. Gue hanya tatap mereka datar dan setelah taro tas gue langsung ke taman belakang.
°°°°°°
"Dasar cowo aneh tadi katanya mau duduk sekarang malah keluar, Fel masa lo nyaman si duduk sama dia?." tanya Yesha. "Ya gimana lagi emang tu anak udah di takdirin duduk disamping gue, gue juga risih kalo duduk sama dia, anaknya sok cool ish kesel gue gausah bahas." ucapnya."Fel kesel sama benci itu beda tipis dan benci sama cinta itu beda tipis hahaha." Mira terkekeh dan diikuti yang lain, dan disitu Felysia cuma menekuk mukanya. "Awas baper lo." Goda Lea. "Ish apaansi kalian, gue cabut." ucap Felysia yang keluar dari kelas. "Baperan jadi orang." cibir Ana.
°°°°°°
Felysia berlari di koridor, karna dirinya harus menerima panggilan dari handphonenya, kini dia ada ditaman belakang."Halo Lex ngapain lo telfon gue pagi-pagi?."
"Ini Fel gue mau ngabarin lo kalo gue mau pindah sekolah bareng lo."
"WHAT?? lo gila? gue ga mau satu sekolah sama lo apalagi sekelas, udah deh Lex cukup SMP aja gue ketularan bobrok karna lo, SMA jangan." ucapnya dengan kesal, sedangkan orang disebrang sana hanya terkekeh.
"Udahlah males gue debat sama orang kaya lo, intinya nanti gue pindah bye Felyku hahaha." Sialan, batin Fely.Saat Fely balik ke arah belakang tanpa disadarnya ada orang yang sedari tadi mendengar percakapannya oleh sahabat SMPnya itu.
"Gue ga denger gue lagi pake headset." ucapnya yang membuat Fely kaget. "Heh curut lo itu ishh, gue ga percaya pasti lo denger semuanya kan? dasar penguping." ucap Fely dengan melepaskan headset dari sang empunya. "Selain aneh lo juga ga sopan ya, kan gue udah bilang gue ga denger emang sejak awal mata lo itu beler jadi ga bisa liat gue pake headset atau nggak." dan saat itu juga Fely murka.
"Udah gue bilang gue itu ga beler, dasar nyebelin." ucap Fely yang pergi dari hadapan Kenath. "Lucu" batin Kenath.
●●●●●●
◇No bacot bacot guys
◇Don't forget VOTE dan COMMENT
~SEE YOU~
KAMU SEDANG MEMBACA
「Bucin Tapi Lajang」
Jugendliteratur"Terima kasih lo udah dateng di kehidupan gue yang penuh dengan kebucinan ini." "Gue harap lo orang yang terakhir untuk gue, dan lo juga yang akan bahagiain gue sampai kapanpun." ※Ini cerita tentang seorang gadis yang sangat ~ sangat bucin, tetapi...