Ada apa denganku?

233 4 4
                                    

"Pergi lo"

"Gausah ada disini, lo ga patut ada disekolah ini!!!"

"Hidup lo penuh pencitraan!!"

"Mati aja lu bgst!"

Diani terbangun dari tidurnya, dia bermimpi bahwa perempuan berjepit merah itu meneror nya bersama dengan teman teman nya, dalam bayangan nya mereka semua melakukan bully terhadap Diani.
Keringat yang bercucuran di wajah nya membuat nya semakin gelisah , dia tidak mengerti mengapa dia mendapati mimpi yang sangat mengerikan itu.

Di sekolah

Diani berjalan menuju koridor sekolah, karena memang letak kelas nya cukup jauh dan sangat gelap dikarenakan hari masih menunjukan pukul 05.45 .
Diani adalah anak yang rajin dan juga pintar namun hidupnya sangat sederhana.

Diani pov

"Biasanya jam segini gak gelap gelap banget, tapi kenapa rasanya gelap banget ya?", aku bergumam sendiri sambil berjalan menuju kelas.
" Hmm", aku sedikit bernada karena bulu kuduk ku rasanya seperti berdiri
"Ah iya ini mau ujan jadinya gelap", Aku berbalik arah memandangi sekelilingku karena aku merasa takut, tapi dengan berani aku melanjutkan perjalanan ku.

Sesampainya dikelas aku bertemu dengan seorang pria yang duduk menggunakan jas hitam dengan topi bertuliskan 'supreme' di pojok.
Aku tidak terlalu memandanginya karena aku takut dia jadi salah tingkah karena ku.

Aku duduk di bangku ku yang tepatnya berada di depan, aku mengeluarkan handphone ku dan rasanya sangat dingin sekali disitu, aku menengok ke arah laki laki itu, tapi..

"Hah kemana? Perasaan tadi dia disitu? Kok ilang? ", aku terkejut takut karena dia tiba tiba menghilang, aku berniat melarikan diri tapi saat aku menengok ke arah depan laki laki itu sudah berada didepanku, " Kedinginan?", tanya nya dan menyodorkan jaket yang ia kenakan.
"Ah eng-ga kkok", jawabku sedikit canggung.
" Lo bisa pake jaket ini, gw tau lo kedinginan", tanpa memberikan aba aba dia mengenakan jaketnya itu kepadaku, "makasih" Aku tersenyum kepadanya.
"Ngomong ngomong siapa nama lo?", Tanya nya.
" Oh kenalin, Aku Diani .. Diani kusuma Wijaya Raharjo , nama kamu? ", tanya ku padanya.
" Gue Vion, Vion Yunanda ", balasnya.
Aku hanya tersenyum lalu kembali duduk, dia ikut duduk disampingku.
Aku tidak memandangnya tapi aku tau dia sedang memandangiku, aku juga tau pasti dia akan bertanya sesuatu.
"Dimana rumah lo?" , Vion
Aku menoleh dan menatapnya,"rumah aku deket dari sini, jadi tiap hari aku jalan"
"Dimana nya?", Vion
" Dari gerbang depan, lurus aja terus lewat arah kiri, ikutin jalan disebelah kanan ada rumah warna biru, yaa dan itu rumah aku", Jelasku pada vion
"Oke, pulang bareng gue ya, gak ada penolakan", dengan sigap dia pergi kembali ke tempat duduk nya dan mengutak atik handphone nya, aku ingin berteriak kepadanya mengapa dia seperti itu padahal dia baru mengenalku, namun ada beberapa murid yang sudah datang didepan pintu, aku merasa malu dan aku mengurungkan niatku.

Author pov

Diani , Aisyah, Nadin, Tari, berjalan menuju mushola untuk melaksanakan ibadah solat dzuhur.
Tari adalah teman sebangku Nadin,Tari sudah mulai mengenal Aisyah, Dan juga Diani tentunya.
Mereka berempat menjadi akrab.
Dan itu membuat Diani tidak merasa kesepian.

Diani pov

Aku menyimpan mukena yang akan aku pakai untuk shalat di shaf pertama setelah barisan laki laki, jarak nya cukup jauh, dan ya memang harus seperti itu.

Karena tempat wudhu sudah terlihat jelas dibalik jendela, maka kami bergegas keluar untuk mengambil air wudhu. Setelah itu, kami kembali ke tempat shalat

merdunya suara adzan membuat kami terharu dan kami pun melantunkan shalawat sebelum iqamat berkumandang, aku meresapi nya dan itu membuatku tenang.

STOP BULLYING [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang