New Hero

282 59 46
                                    


Enjoy it!

_______________

"AAAAAAA!!"

Suara teriakan memenuhi aula gedung mewah itu. Lantai beralaskan kayu mahal itu memantulkan suara tapakan kaki. Semua orang berlari panik, diiringi dengan suara teriakan yang menggelegar.

Pesta yang berawal meriah mulai menjadi kacau. Panitia kampus mulai ikut berlari panik, bahkan beberapa dosen yang terkenal tenang juga panik.

Aula gedung dengan kaca-kaca tinggi itu bergetar hebat, bahkan lampu gantung yang indah ikut bergoyang dramatis, siap jatuh kapanpun jika rantainya putus. Entah apa yang terjadi disini, sebuah robot menerobos masuk, bukan melewati pintu dengan cara baik-baik. Namun mengirim pukulan berdentum yang membuat dinding roboh.

Jungkook ikut panik, menggenggam tangan Jimin dan membawanya lari bersama. Melewati ratusan Mahasiswa yang ikut berlari tak beraturan.

Tidak. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus melawannya.

Hingga ekor matanya melihat Taehyung yang juga berlari dengan menggenggam seseorang. Oh, Min Yoongi. Kakak tingkat semester enam Fakultas Musik.

"TAHYUNG-AH!" Jungkook berteriak keras, menerobos hingar bingar suara teriakan para Mahasiswa.

Taehyung menoleh, berlari lumayan kencang kearah Jungkook. Tatapan matanya langsung terlihat lega, namun juga khwatir.

"Hei, Jung. Kau baik-baik saja? Jimin, kau baik?" Lantas mereka mengangguk bersamaan.

"Tae, bawa Jimin pergi sekarang. Aku harus mengurus sesuatu. Keluar secepatnya. Pastikan kau, Jimin, dan Kak Yoongi baik-baik saja." Jungkook berucap cepat, genggaman tangannya lepas. Tanpa mendengar balasan Taehyung, ia segera mundur dan membaur dengan para Mahasiswa lainnya.

"Ayo pergi sekarang." Taehyung berucap datar. Ia menggenggam lebih erat tangan Yoongi, dan yang satunya mulai menggenggam tangan Jimin.

"Lari secepat yang kalian bisa, aula gedung ini akan roboh karena dentuman keras dari robot sialan itu!" Dan dengan itu, mereka berlari menerobos ratusan Mahasiswa yang juga akan keluar.

"Hhhh~ hah~" Taehyung menghela nafas, lega karena akhirnya bisa keluar dari aula gedung itu. Namun, mengingat jika Jungkook masih berada didalam kembali membuatnya khawatir.

Terdengar suara dentuman keras dari dalam aula. Semua Mahasiswa dapat dipastikan sudah diluar gedung, hanya satu yang belum, ya, Jeon Jungkook.

BUM!

Suara dentuman kembali terdengar, kali ini Taehyung dapat melihat bahwa dinding sisi kanan aula gedung roboh. Membentuk lubang dengan sisi-sisi batu bata yang rontok. Puing-puing sisa lubangan dinding itu berserakan, ada yang besar, sedang, dan kecil.

Sedangkan didalam sana, Jungkook bertarung mati-matian melawat robot itu. Robot itu memiliki tinggi dua meter lebih, dua kali lipat lebih besar dari Jungkook. Dengan peralatan canggih, Jungkook jelas kewalahan melawannya.

Merayap di dinding, melompat tinggi, mengeluarkan jaring, semua itu sudah Jungkook lakukan. Namun sia-sia, robot itu seakan memiliki tameng transparan yang bisa menangkal semua serangannya.

Disana!

Gotcha! Jungkook melihatnya, benar, robot itu memang memakai tameng transparan, tapi kabar baiknya, itu hanya menutupi bagian depannya saja. Maka Jungkook harus menyerang dari belakang.

Robot itu seperti memiliki sensor terbaik, entahlah, pastinya robot ini memiliki kamera pengintai, pukulan berdentum yang mampu menggetarkan radius ratusan meter, dan tentunya sensor scan pada lawannya.

Jungkook menghela napas, tersengal, dan kelelahan.

Dengan sisa tenaganya, ia menggeram marah. Mengeluarkan jaringnya dengan sigap, dan mengarahkannya pada puing-puing bangunan yang cukup besar. Lalu ia melompat ke atas, menempel pada tembok di belakang robot, mengarahkan cepat puing-puing bangunan ke arah robot tersebut. Tameng yang hanya berada di bagian depannya tidak akan melidungi bagian belakangnya. Maka ini, adalah salah satu rencana Jungkook, menghantam dan menghancurkan robot tersebut dari arah belakang. Dan..

BUM!

Berkali-kali, Jungkook mengirim hantaman puing-puing besar bangunan secara teratur, lagi, lagi, dan lagi.

BRAK

Robot itu terhuyung, bagian tangannya terpotong, dan tamengnya menghilang, itu membuat bagian depannya menghantam keras tembok di depannya.

Robot itu kalah... dan Jungkook menang.

Potongan kabel dari robot itu memercikkan cahaya listrik, yang dengan sendirinya akan mulai padam. Dan Jungkook menghela napas kembali, tubuhnya lemas, dan dalam sekejap, dirinya jatuh ke lantai kayu dengan puing-puing bangunan diatasnya. Kasar. tapi tidak ada waktu bagi Jungkook untuk mengeluh, ia pingsan, dalam keadaan menggunakan kostumnya. Dan pastinya...

Aula indoor kampus total rusak.

***

"Ashh!" Jungkook meringis kecil, kepalanya berdenyut menyakitkan, ia dapat merasakan lebam dipunggungnya berdenyut nyeri. Ah, Jungkook benar-benar dalam keadaan tidak baik.

Matanya mengerjap pelan, menyesuaikan pencahayaan pada ruangan tersebut. Setalah matanya terbuka, ia membulat kaget. Ruangan ini, aku tau ruangan ini. Kamar Taehyung... bagaimana bisa?!

"Ah, d-dimana aku?" Namun ia memilih berpura-pura mengingat dirinya masih menggunakan kostumnya. Ia juga merasakan cairan infus yang mengalir ditangannya, syukurnya tak ada satupun dari mereka yang membuka topengnya.

Dan disani, ia bahkan dapat melihat, ada Jimin, Taehyung, Kak Yoongi, dan entahlah... mungkin itu dokter yang tadi menanganinya.

"H-hei.. kau sudah bangun, ya? Ada yang sakit?"

Hatinya menghangat, Jimin bertanya tentang keadaannya, dan itu lebih dari cukup untuknya. Tak ingin banyak bicara, ia hanya bisa mengangguk. Disani ada Taehyung, orang yang sudah 5 tahun lebih bersahabat dengannya. Mana mungkin dia tidak hapal suara Jungkook?

"K-kami tadinya... mau membuka t-topengmu. Tapi karena kau masih pingsan, dan rasanya tidak sopan sekali jika tanpa ijinmu, jadi kami menungumu b-bangun. Bolehkah?"

Jantungnya berdegup kencang, apalagi ketika tangan Jimin sudah berada di samping kepalanya. Maka dengan refleknya ia bangung dengan cepat, menggeleng gugup, melepas kasar infusnya -- berakibat tangannya berdarah hebat -- lalu tanpa pamit ia keluar melalui jendela kamar Taehyung.

"HEI?!" Mereka serempak menyeru terkejut. Karena, ini adalah pertama kalinya mereka melihat seseorang meloncat dari jendela dan berayun cepat.

Itu keren. Namun juga mengerikan.








Tobecontinued

Holla holla, mendekati ulangan, hehehe iya...

Mau pamit sebentar nih, mau fokus, kalian juga fokus ya!

Selamat ber-ngelu ria menghadapi ulangan kali ini...

Jangan lupa pijat kepala -3-

Yang suka, ayo dong vote dan comment -3-

SPIDER-MAN 》꾹민Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang