BAB 3

13 2 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote yah...
Selamat membaca

                     ********

Pertemuan adalah awal kita memulai semua drama
Drama nenyakitkan yang membuat kita
Mempertahankan ego kita masing-masing
yang akhirnya saling melukai
           
         ( Geraldi  Abraham )


Gisha sampai dirumah saat pukul tujuh lewat duapuluh menit. Dia tiba didepan Sebuah rumah sederhana yang terdapat sebuah pohon didepan rumah dan sebuah taman kecil yang dihiasi beberapa bunga. Ketika ia ingin masuk kedalam rumah dia melihat sebuah mobil mewah yang terparkir di depan gerbang dan ia yakin kalau ada tamu.

Mungkin saja orang penting dan tak ingin mengganggu perbincangan mereka, juga dia bisa lepas dari omelan mamanya untuk sementara waktu. sejujurnya dia sangat lelah hari ini. Dia hanya ingin segera beristirahat dan melepaskan semua kepenatan nya hari ini. Dia kemudian masuk lewat pintu samping yang belum tertutup dan mengendap masuk kekamarnya. Dia berbaring dengan menghembuskan napas panjang dengan lega. Dia juga sempat mendengar percakapan antara tiga orang yang ada diruang tamu kalau tak salah sepasang suami istri, karena Gisha sempat mengintip dari luar tadi.

Namun terdengar samar. Karena matanya sudah terlalu berat diapun tertidur pulas tanpa menganti pakaian yang dipakainya saat kuliah siang tadi.
Sedangkan tiga orang di ruang tamu terus berbincang dengan akrab di ruang tamu. Meski yang mereka perbincangkan adalah hal yang cukup serius terlihat tetapi mereka tetap tenang.

“Bagaiman Sonya? apakah kamu setuju dengan perjodohan ini?” kata laki-laki yang masih terlihat gagah di umurnya yang sudah pertengahan empat puluhan itu. Terlihat dari pancaran matanya ia sangat berharap wanita yang bernama Sonya menerima perjodohan ini. Begitupula wanita cantik disampingnya yang tak lain adalah istri dari laki-laki itu.

“Begini Adit, bukanya saya menolak tapi ada baiknya kita tanyakan dulu kepada anak-anak. Karena yang menjalaninya bukan kita orang tua tapi mereka.” Kata Sonya kepada laki-laki itu yang tak lain adalah Adit Purnomo. Seorang pengusaha yang mempunyai beberapa perusahaan yang bergerak dibidang properti. Dan sang istri Ambar Maharani. sekaligus sahabatnya dan almarhum suaminya.

“Oh kalau masalah itu bisa langsung kita tanyakan kepada anak-anak. Iya kan pa?”
Kata Ambar dengan antusias dan disambut anggukan kepala oleh suaminya.

“Kalau boleh tahu dimana anak mu Sonya? Dari tadi aku tak melihatnya.” Lanjutnya.

“Oh..anak ku belum pulang kuliah Ambar. Biasanya dia sudah pulang, tapi mungkin hari ini dia pulang agak terlambat dan dia pun sepertinya tidak pulang terlambat dan tidak lupa kasih kabar. mungkin dia dalam perjalanan.”

“Biasanya kalau dia pulang terlambat berarti dia belum dapat angkutan."

“Oh begitu yah..kasihan sekali dia. Siapa nama anak mu Sonya?”

“Aynna Gisha. Dia biasanya di panggil Gisha oleh orang terdekatnya.”

“wah... nama yang indah. pasti anak mu cantik seperti dirimu.” kata Ambar sambil mengulum senyum tulus.
Dia kangen masa-masa mereka masih muda saat mereka saling bercanda namun satu sahabat mereka harus pergi sebelum mereka bertemu.

“Maaf karena selama ini kami nggak pernah menghubungi kalian. Terakhir kita bertemu waktu kamu hamil anak mu dan aku juga sedang mengandung anak pertama ku sebelum kalian pindah dan hilang jejak. waktu itu aku sama Adit nyari alamat kalian tapi tak pernah ketemu. sejak saat itu kami tak mencoba mencari kalian lagi karena kami pikir kalian pasti sudah bahagia tanpa ada gangguan dari keluarga Bagas." kata Ambar sedih saat menceritakan kembali kenangan mereka waktu masih muda dulu.

Resist DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang