Cool Boy
****
Suara lengkingan seorang gadis dalam kamar membuat para pekerja di rumah ini lari kocar kacir. Bukan suara lengkingan tukang sayur atau penjual perabot. Ini adalah suara lengkingan dari seorang Aruna Drablecia. Gadis ini baru saja menegakan tubuh nya di atas kasur dan melihat jam di atas nakah. Sekarang sudah pukul 7.30. Aruna mendengus kesal "pembantu gue pada pulang kampung apa gimana sih? Masa jam segini gue belom di bangunin juga?" Teriak Aruna membuat Bi Sumi (salah satu pekerja di rumah Aruna) langsung membuka pintu kamar anak majikannya ini yang super dapur menyebalkan.
"Bi Sumi ga bangunin gue? Maksud bibi mau ngajak gue berantem?" Tanya Aruna ketika melihat sesosok bi Sumi di depan pintu kamar nya.
"Udah bibi bangunin non"
"Bangunin nya yang bener kek bi" ucap Aruna membuat bi Sumi hanya diam.
Pasalnya, bi Sumi pernah membangunkan Aruna dengan cara mengguncangkan pundak Aruna. Dan hal asil, bi Sumi mendapatkan semprotan yang dahsyat dari Aruna.
"Baju gue? Tas? Jadwal? Sepatu sama kaos kaki gue?" Tanya Aruna beruntun. Yang sekolah siapa yang repot satu rumah. Sebut saja Aruna gadis manja yang tidak bisa melakukan hal itu. Bi Sumi mengangguk-angguk kepala nya.
"Ya udah. Kalo gitu keluar sana!" Ucap Aruna yang membuat bi Sumi langsung berlari keluar.
Jika pada umum nya remaja yang telat ke sekolah akan mencuci muka dan menggosok gigi nya, beda hal nya dengan Aruna. Ia akan melulur badan nya terlebih dahulu, mencat rambut nya, dan mencatok rambut nya. Ia harus terlihat "WAH" di hari pertamanya menjadi senior di SMA Garuda.
Aruna berlari ke meja makan ketika ia sudah siap, dan hanya tinggal sarapan. Saat di meja makan, Aruna mendengus kesal.
"Siapa yang suruh masakin gue nasi goreng? Kalian mau buat muka gue berminyak?" Tanya Aruna dengan lantang. Membuat Bi Sumi langsung berlari mendekat "ganti sama roti di kasih susu" ucap Aruna lagi. Membuat Bi Sumi menyuruh chef rumah mengganti dengan permintaan Aruna barusan.
"Kaos kaki gue pakein bi. Jangan diem aja dong" ujar Aruna ketika permintaanya sudah datang. Dengan cepat Bi Sumi menggunakan kaos kaki berwarna pink di kaki anak majikanya ini dan menggunakan sepatu putih yang biasa Aruna pakai.
"Papa mana Bi?" Tanya Aruna. Sebenarnya, Aruna sudah tau jawaban nya. Namun ia hanya basa basi kepada bi Sumi sebelum berangkat ke sekolah.
"Tuan sudah berangkat sejak dari tadi non" jawab Bi Sumi. Aruna hanya mengangguk-angguk kepala nya dan berlari keluar rumah.
Di luar sudah ada mobil berwarna merah yang sudah siap untuk jalan. Aruna masuk kedalam mobil dan siap menancap gas. "Mang, gerbang nya di kunci ya" ucap Aruna yang sudah pergi jauh dari perkarangan rumah.
Sedangkan bi Sumi dan mang Ujang tersenyum penuh arti. "Akhirnya wis pergi ke sekolah juga enduk nya. Setel lagu syantik mang" ucap Bi Sumi yang mendapatkan anggukan dari mang Ujang. Itulah mereka. Akan terasa di neraka ketika anak majikan di rumah nya pulang. Dan akan terasa seperti di surga ketika anak majikan nya pergi.
***
berhenti nya mobil yang Aruna bawa di depan gerbang, ia sudah telat. Telat adalah hal biasa. Tapi, sebenarnya ia ingin pamer pada adik kelas nya bahwa ada kakak kelas yang cantik dan juga menawan di SMA Garuda. Namun apa boleh buat, saat Aruna turun dari mobil HRV milik ayah nya, ia sudah di sambut oleh seseorang yang ia rindukan. "Masyaallah mbak, telat lagi telat lagi" ucap Bu Dayu yang membuat Aruna tersenyum konyol. Sedangkan bu Dayu hanya memutar bola mata nya malas. "Ikut ibu" ucap bu Dayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Arkan
Teen Fiction"Anak cowo nakal wajar. Yang ga wajar itu, anak cewe secantik lo nakal" ucap pria dengan dahi yang di ikat oleh dasi, baju berantakan dengan segerombolan nya. "Yang nakal gue ko situ yang sirik" ucap gadis itu dengan rambut bercat hijau botol lalu m...