0.2ㅡ Bestfriend

660 103 17
                                    

ㅡwhy you do tell me with that sweet voice, "you're my bestfriend"

.
.
.

Choi Jongho.

Seorang manager bagian pemasaran salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang manager bagian pemasaran salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Dia salah satu kepala bagian termuda di tempatnya bekerja.

Lantas, bagaimana bisa dirinya dekat dengan Seungmin?

Baiklah mari kita mundur ke beberapa tahun kebelakang.

Awal pertemuan mereka pada dasarnya sangatlah klise, dimana saat itu Seungmin baru sehari menginjakkan kaki di ibu kota selama dua hari, mengalami penodongan di gang kecil dekat restoran yang selalu Jongho datangi ketika jam istirahat.

Jongho yang saat itu mengenakan jaket seragam kepolisian milik sang kakak, tanpa basa-basi menyergap pelaku, dengan sedikit ayunan indah dari kakinya; hasil mempelajari hapkido hingga saat ini ia bergelar master. Disusul dengan borgol di kedua pergelangan tangan sang kriminal setelah Jongho menghubungi sang kakak yang tergesa di balik keremangan lampu jalanan.

Setelahnya, sebagai ungkapan rasa terima kasih, Seungmin mengundang Jongho dan Seungcheolㅡkakak Jongho, kepala bagian pengaduan dan pelayanan masyarakat di kepolisian Gangnamㅡagar bisa menghadiri jamuan makan malam keluarga sang paman dan bibi Seungmin.

Dari sanalah baik Jongho maupun Seungmin semakin merasa nyaman untuk menjalin pertemanan. Apalagi fakta bahwa Seungcheol yang ternyata kekasih kakak sepupu si manis Kimㅡbernama Yoon Jeonghan, for your informationㅡ  sedikit membantu mengikis kecanggungan dua manusia dengan kepribadian yang berbeda seratus delapan puluh derajat itu.

Dan saat ini, sudah lima tahun lamanya, seorang Choi Jongho dengan setia berdiri mendamping Kim Seungmin yang sempat bagai kehilangan arah begitu si manis mulai menjalani  kehidupan di perantauan. Seungmin yang hangat, ceria namun sedikit pemalu mampu mengimbangi sifat keras, apatis dan kaku milik Jongho.


Betapa tidak, Jongho yang memang lurus-lurus saja hidupnya, tanpa berbelok-belok menjurus 'bersenang-senang'; jangan lupakan ekspresi wajah selalu datar, tanpa senyum maupun tawa, tiba-tiba menyunggingkan senyum manis ketika netranya bertubrukan dengan yang serupa boneka.

Jongho yang selalu menghabiskan waktunya di ruang kerja, rela menembus keramaian dan hawa panas yang begitu mencekik sepanjang  pendestrian hanya untuk mengajak Seungmin menikmati segelas choco mint di cafe yang terletak di ujung blok.

Yang paling kuat, Jongho rela menerobos malam berhujan hanya karena mendengar suara ketakutan yang diselingi isak tangis Seungmin di penghujung tahun silam; tentunya karena si manis nyaris menjadi korban pelecehan salah satu rekan di tempat kerja sebelumnya.

neverending story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang