neverending story [✓]

0.5 ㅡ The Truth untold

Recommend song : The Truth Untold (Jongho Cover version)

.
.
.

Hingar bingar musik menggema di ballroom sebuah hotel bintang lima di kawasan Seongnam. Jangan lupakan kilatan flash kamera para awak media yang mendapat undangan supaya bisa meliput secara ekslusif acara pertunangan salah satu member Idol grup Stray Kids, Hwang Hyunjin, dengan sang kekasih tentu saja.

Sang dominan kian menarik atensi khalayak berkat balutan setelan berwarna hitam, dan rambut sekelam malam yang ditata sedemikian rupa, sementara si Manis Kim begitu menawan dengan setelan putihnya.

Keduanya mulai berjalan mengelilingi ruangan, bermaksud menyapa dan sedikit berbagi waktu untuk sekedar melontarkan konservasi ringan.

Baik Hyunjin maupun Seungmin tak henti-hentinya mengumbar kemesraan yang membuat beberapa tamu undangan berseru kecil, karena mau bagiamana pun kedua sejoli itu memang melaksanakan acara ini untuk berbagi buncahan kebahagiaan yang tengah melanda mereka.

Selanjutnya, yang putra semata wayang Tuan Hwang lakukan adalah membawa Seungmin ke sudut ruangan dimana sudah ada Woojin yang bersiap dengan gitar akustik di pangkuannya. Dawai yang dipetik mulai menghantarkan irama lagu yang penuh dengan nada lembut, penggambaran perasaan dua sejoli yang penuh akan cinta dan kasih sayang. Well, Thinking out loud dari Ed Sheeran membuat audiens mabuk kepayang.

Keadaan yang semula begitu syahdu mendadak ricuh berkat kemunculan gerombolan pria dengan paras di atas rata-rata. Dalam sekejap rombongan itu menjadi pusat atensi, selain member Stray Kids yang lain tentu saja.

Rupanya mereka adalah Jongho, San, Wooyoung, Minho, Minseok dan Kangmin; dengan ayunan tungkai masing-masing yang diarahkan pada sang empunya acara. Seungmin bahkan nyaris meloncat-loncat kegirangan karena mendapati sang sahabat yang rela meninggalkan pekerjaannya di Jepang sana demi menghadiri acara pertunangannya bersama Hyunjin.

Jongho menjabat tangan Hyunjin dan Seungmin bergantian, dan tanpa basa-basi lagi, pria tampan itu menyampaikan keinginannya untuk ikut menyemarakkan suasana dengan menampilkan lagu-lagu pilihannya, dengan diiringi permainan piano. Dan tentunya disetujui oleh yang lebih tinggi di antara mereka dengan antusias.

Dan selanjutnya butuh sepuluh langkah bagi Choi muda untuk mulai meninggalkan dua sejoli yang menjadi pusat perhatian sejak awal.

Pria yang baru saja melepaskan blazer putihnya mendudukkan dirinya tepat di depan alat instrumen klasik yang berada di tengah ruangan. Wajahnya nampak tenang, dengan senyum tipis tersungging. Sesekali jemarinya bergerak untuk menyisir surai kelamnya. Ia membungkuk sekilas, sebelum akhirnya menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan. Tubuh berbalut kemeja sewarna malam pun dengan bawahan yang sama. Terlampau formal memang.

Dua detik berikutnya jemarinya sudah mulai menari diatas bilah piano, nada yang begitu indah, namun juga begitu mengiris hati. Perlahan bibirnya terbuka, melantunkan lagu yang dikondangkan secara apik oleh Vocal line salah satu boygroup ternama di negaranya.