hehe annyeong. gigi is backkkkkkkk. maaf semuanya gigi baru lanjutin cerita ini. karena hape gigi rusak. maaf yaa huhu. diusahakan rajin up deh hehe. makasi <3
Taehyung mengantarkan Jungkook ke bandara. Ya, hari itu juga Jungkook berangkat ke Jepang untung menemui kedua orang tuanya. Orang tua jungkook memang pindah ke Jepang dan menitipkan Jungkook pada pamannya yang di Daegu.
"tidak, tidak usah taehyung. tidak papa aku bisa sendiri" tadinya Taehyung berniat membantu Jungkook membawa barang-barangnya.
Suasana pun mendadak menjadi canggung.
"Aku akan mengatarmu" ucap Taehyung tak tahan dengan kecanggungan.
"Tidak usah Tae, tempat tinggalku bukan kelasmu."
"haahh, baiklah. Aku sudah mencatat nomor telefonku, alamatku dan nomor manajerku di diary mu. Jadi langsung hubungi aku saat kau punya kartu baru. arrasso?"
"oke" Jungkook tersenyum malu.
"Jangan lupa" Taehyung terus mengingatkan Jungkook.
"Terima kasih Tae"
"Untuk apa?" bingung Taehyung.
"Untuk memberiku harapan baru, daa-daa" Jungkook tersenyum kembali dan berbalik badan meninggalkan Taehyung untuk memasuki jalur penerbangannya.
Taehyung tak mau melepaskan pandangan matanya dari Jungkook. Antara rela dan tidak rela ia membiarkan kelinci manisnya pulang ke kampung halamannya sendirian. Tetapi mau bagaimana lagi, ini juga untuk masa depan Jungkook. Ia memerlukan ijin dari kedua orangtuanya bukan? Lagipula Taehyung sudah meninggalkan alamat dan nomor handphone nya juga nomor handpone manajernya jika sewaktu-waktu Jungkook sudah benar-benar siap mengadu nasib di Seoul.
Kemudian ia berteriak "Hei jungkook, dengar.."
Seketika Jungkook membalikkan badannya.
"Tak ada.. begitu saja" Taehyung tersenyum manis sekali. Dan itu berhasil membuat jungkook malu (lagi).
Setelah 3 jam perjalanan yang ditempuh jungkook untuk sampai ke tempat tinggal orang tuanya, dengan perasaan senang kini ia sudah sampai di depan rumah orangtua nya itu. Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan itu karena membawa kabar gembira untuk keluarganya dirumah. Merasa sudah tenang, Jungkook pun masuk ke dalam rumah. Ternyata sang ayah sedang ada di ruang tamu mengutak atik sesuatu membelakanginya. Dengan langkah pelan dia menghapiri sang ayah.
Jungkook memeluk ayahnya dan berteriak "Ayaahhhhh..."
Sang ayah terkejut. Anak kesayangannya ada disini. Anak satu-satunya. "Jungkook, kau kembali?"
"Ya ayah, aku kembali"
"Jungkook-ah, ayah selalu memikirkanmu. Bahkan di setiap tidur ayah selalu memanggil namamu."
"Benarkah ayah?"
"Ibumu berteriak padaku, ia mengatakan bahwa aku gila"
"Ayaahhh..."
Keduanya saling berpelukan melepas rindu. Belum lama mereka berpelukan, sang ayah tiba-tiba melepas pelukannya itu.
"Tapi Jungkook, bukannya ini belum waktunya untuk kau pulang? kau masih terikat kontrak kan?"
"Hmm, ya ayah nanti akan kuceritakan. Omong-omong, dimana ibu?" Jungkook bingung kenapa ibunya tak terlihat. Padahal daritadi ia dan ayahnya bercakap-cakap, apa ibunya tak mendengarnya?
"Kau lupa? inikan hari kamis. Ibumu sedang membeli Lotre. Haah, Dia membeli lotre sejak 2 tahun yang lalu. Tapi tak pernah menang barang 100ribu won"
Keduanya pun tertawa bersama. Saling bercerita hari-hari mereka saat mereka tak bersama. Saking asyik nya bercerita mereka tak sadar kalau sang ibu sudah pulang.
"Sudah-sudah. Aku sudah disini dari tadi kalian pun tak sadar? aku tau kalian tadi membicarakan aku kan? Putrinya kembali dan sang ayah tak ada hentinya mengoceh"
Jungkook berdiri menghampiri sang ibu dan memeluknya "Ibuuuuuuuuu"
"Kenapa tak bilang kalau kau mau pulang kookie? Setidaknya biar ayah dan ibu bisa menyiapkan sesuatu untuk putri kesayangan kami" ucap ibuJungkook.
Jungkook memilih untuk tidak menanggapi perkataan ibunya, ia masih terus memeluk sang ibu. Jungkook sangat paham akan kondisi keluarganya saat ini. Semuanya serba pas-pas an. cenderung kurang malah. Dan sang ibu rajin bermain lotre. Dan berhubung Jungkook sedang ada disini, sang ibu akan menyiapkan sesuatu yang spesial untuk anak kesayangannya ini.
"Tapi kookie, tolong berikan ibu uang 100rb won untuk membeli sesuatu dipasar, kita akan makan enak hari ini kan?" Jungkook tersenyum mendengar perkataan ibu nya. Semiskin itu kah orang tuanya disini?
"Ibu, aku.... t-tidak me-mendapatkan bayaran..."
"Kenapa?"
"Aku bertemu seseorang, dia bilang dia akan memberikan ku kesempatan untuk menjadi penyanyi soundtrack sebuah film. Jadi aku ..." belum jungkook menyelesaikan omongannya, ibunya sudah menyela pembicaraannya itu.
"Kau mempercayainya dan keluar dari pekerjaanmu?" Sang ibu menatap heran pada Jungkook, kemudian ia mengalihkan tatapannya pada Ayah yang sedari tadi terdiam melihat perdebatan antara ibu dan anak itu. Ayah memberi kode pada ibu Jungkook untuk tidak memarahi Jungkook. Karena Jungkook baru saja sampai dan ia pasti lelah, juga Jungkook pasti punya alasan atas keputusannya itu.
Jungkook hanya terdiam mendengar perkataan ibunya. Ia tak berani menjawabnya, ia tau akan itu pasti orang tua nya akan menentangnya terutama sang ibu. Semuanya bungkam, ayah dan ibu jungkook diam. Hingga ibu memilih untuk masuk kedalam. Jungkook menyusul ibunya yang ternyata berada di dapur.
"Ibu.. ibuu" Jungkook memanggil sang ibu, namun ibunya tetap terdiam mengabaikan jungkook.
"Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah. Ini hanya soal waktu, 1 atau 2 hari saat aku mulai bekerjaa ..."
"Lalu? ibu hanya punya uang 200ribu won, kookie 200rb won. Ayahmu tak mendapat uang barang sepeser pun. Dia, terus memperbaiki televisi dan radio orang secara cuma-cuma." Ibu Jungkook memotong pembicaraan jungkook dan menghentikan kegiatannya didapur.
"Apa yang kau katakan?" kata ayah jungkook yang entah dari kapan sudah berada disitu.
"Biar aku jelaskan !! Apa ini karena ibu menyekolahkan mu? Mengajarimu berbicara yang baik, hingga kau bisa jadi penyanyi yang hebat ! Aku menjahit pakaian untuk menyekolahkanmu, untuk membiayai hidup kita ! Akhirnya kau mendapat pekerjaan, tapi kau meninggalkannya juga ?!" ibu jungkook tak kuat menahan emosinya saat ini, dengan sedikit sesegukan ia melanjutkan ucapannya "dan.. Aku tidak menang lotre !! Ku kira kalau kau mendapatkan uang ibu bisa mengurus untuk beberapa bulan kedepan. Sekarang, aku harus meminjam uang pada sesorang."
"Tidak, bu"
"Lihat saja, apa ada yang akan meminjami aku uang atau tidak." Ibu Jungkook meninggalkan Jungkook dan ayahnya.
"Ibu, bu dengarkan aku. ibuu" Jungkook memohon pada ibunya.
"Kookie, biarkan ibumu pergi" sang ayah menahan jungkook yang akan mengejar ibunya. Ayah tahu, ibu Jungkook hanya perlu menenangkan diri saja. Memang tak mudah mereka menjalani kehidupan yang seperti ini.
"Sebenarnya itu bukan kesalahannya. Ibumu selalu melarat. Dan ayahmu ini, belum pernah memberikannya apa-apa. Tapi dengar, semua harapan kami ada padamu nak. Kami ingin yang terbaik untukmu, Kookie." Ayah tersenyum pada Jungkook, memberi semangat padanya. Jungkook pun ikut tersenyum. Keduanya terdiam beberapa saat.
"Ayah, pertama kalinya ada orang yang percaya padaku. pertama kalinya aku percaya pada seseorang. Dia rela menempuh perjalanan jauh hanya untukku. Dan dia akan menemui seseorang untukku, ayah." Jungkook meyakinkan sang ayah, jika keputusannya untuk berhenti bekerja di bar adalah sesuatu hal yang benar.
TBC
YOU ARE READING
Cintaku- TAEKOOK (GS)
RomanceKim Taehyung adalah seorang penyanyi terkenal yang alcoholic. Suatu hari usai manggung, Taehyung bertemu dengan wanita bernama Jeon Jungkook di sebuah café ketika Jungkook sedang menyanyikan lagu miliknya. Taehyung tertarik dengan suara Jungkook yan...