[3] Try

516 54 0
                                    


Jungkook melirik Ha Rin dari bangku kemudi. Ia penasaran apa yang sebenarnya dipikirkan gadis ini. Wajahnya terlihat kacau. Juga sebenarnya ia kira tadi gadis ini akan menolak dan meninggalkannya begitu saja. Nyatanya tidak, gadis ini bahkan kini berada disampingnya.

“kau baik – baik saja?” itu adalah kalimat yang sangat jarang Jungkook lontarkan untuk orang lain. Tapi perkataan Jimin sedikit mengetuk hatinya, dia ingin mencari tahu apa alasan Ha Rin begitu menolak pernikahan dan sekarang tiba – tiba menurut begitu saja saat akan melakukan fitting.

“Ya” Ha Rin membalas tanpa menengok apalagi menatap. Matanya lebih suka memandang langit cerah disana, meski tak secerah hatinya.

“tapi wajahmu berkata lain”

“wajah tidak selalu menggambarkan hati seseorang. Manusia saat ini sangat pintar berkedok dibalik wajah mereka” Jungkook menatap Ha Rin yang kini memandang lurus jalanan.

Pria itu menghentikan mobilnya di samping taman kota.

Ha Rin, ucapannya, perbuatannya, semuanya selalu mengundang tanya dalam diri Jungkook.

“mengapa berhenti disini?”

“menghirup sedikit oksigen di taman” Jungkook keluar tanpa menghiraukan Ha Rin yang sudah siap mengomel.

***

Ha Rin dan Jungkook duduk di bangku taman yang kosong, memandang orang – orang yang tengah menikmati taman.

“boleh aku tahu, mengapa kau tak ingin menikah denganku? Kau bilang tak punya kekasih, apa kau membenciku?” Jungkook mengawali pembicaraan setelah beberapa saat diisi oleh keheningan.

“meski kau sedikit menyebalkan di pertemuan pertama kita, bukan berarti aku membencimu. Aku memang tidak ingin menikah, dengan siapapun itu”. tekan Ha Rin diakhir kalimat.

Jungkook melirik, gadis penuh tanya ini berhasil menarik perhatiannya “tentu ada alasannya bukan?”

Ha Rin menoleh ke samping dimana Jungkook duduk “jika aku mengatakannya, bisakah ini semua tak berlanjut?”

“tidak” dan saat Jungkook ikut menatap Ha Rin ia dapat melihat mata si gadis yang kecewa. Mereka akan menikah, tapi keduanya belum memiliki perasaan apapun.

“maafkan aku. Pernikahan ini tak bisa dibatalkan, hanya ini yang bisa kulakukan untuk kakek” meski sebenarnya ada alasan lain, dia tak ingin mempunyai penyesalan jika keinginan sang kakek tak terpenuhi.

“kau tahu. aku bukan orang yang biasa mengatakan ini, tapi kita bisa belajar saling menerima lebih dulu sebelum saling mencinta” Jungkook jujur dengan perkataannya. Ucapan Jimin tadi sebenarnya sedikit meleset, karena bagi Jungkook pun pernikahan bukanlah hal yang main – main.

Satu lagi, ada perasaan lain dalam hatinya yang terus mencoba meyakinkan Ha Rin, meski gadis itu terlihat sangat enggan dengan pernikahan ini.

Setiap Jungkook menatap kedalam manik hazel Ha Rin, satu rasa untuk melindungi seseorang muncul dalam dirinya.

“Jungkook dengar. Takkan semudah itu jika orangnya aku. Aku tak ingin orang lain harus terjatuh bersamaku” akhirnya satu kalimat yang sangat ingin Ha Rin utarakan bisa keluar dari bibirnya.

“jika itu memang perlu, aku akan jatuh bersamamu." Pria itu menjeda sebelum kembali berucap "Setelah itu akan membawamu bersamaku untuk kembali bangkit” waktu seakan berhenti saat Jungkook mengucap kalimat itu. Satu kalimat yang berhasil menyentuh sedikit hati Ha Rin.

***

Pernikahan antara Ha Rin dan Jungkook benar – benar berlangsung. Ha Rin tak punya lagi pilihan, ia ingin menebus rasa bersalah di masa lalu terhadap ibunya yang mungkin bisa membantu agar dirinya bisa kembali memaafkan. Memaafkan dirinya sendiri.

The Untouched GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang