[24] Me, You, and Koo

420 36 1
                                    

Sudah pukul 11 malam dan Ha Rin tidak bisa tidur sama sekali. Hana dan Ra Mi pulang karena ia tak ingin melihat kedua ibunya harus tidur di atas sofa diumur mereka yang sudah tidak muda.

Ha Rin mengelus perutnya, mencoba merasakan kehidupan yang ada disana. "Koo, kenapa tidak mau tidur?" lirihnya. Sejenak matanya menatap kearah pintu.

Sekali lagi ia mengelus perut itu sebelum bangun dan berjalan sembari menarik tiang infusnya.

Dengan gerakan pelan dan hati - hati ia membuka pintu kamar inapnya, ia tak ingin membangunkan orang yang tengah tertidur didepan kamarnya.

Napas terhembus kasar kala melihat pemandangan didepannya. Jungkook tertidur dengan posisi duduk. Pasti sangat tidak nyaman, kursi itu keras dan akan membuat seluruh badan pria itu sakit terutama punggungnya.

Dan ini bukan malam pertama Jungkook seperti ini, sudah terhitung 10 hari tak pulang dan selalu tidur disana karena Ha Rin masih tak ingin menemuinya.

"Koo" didalam perutnya Ha Rin merasakan gejolak, padahal seharusnya diumur yang baru akan menginjak bulan kedua bayi didalam sana belum bisa melakukan apapun.

Lorong RS sedang sepi, hanya ada beberapa perawat diujung lobi sana. Ha Rin menggerakkan tubuhnya duduk disamping Jungkook.

Jungkook terbangun saat merasakan pergerakan lain dari kursi yang ia duduki. Dan ia terkejut mendapati siapa yang duduk disampingnya.

"Rin" punggungnya menegak memandang khawatir sang istri.

"ada apa? Apa ada yang sakit?" dia menatap sang istri dari atas sampai kebawah, merutuki dirinya yang terlelap begitu dalam.

Ha Rin masih bungkam dengan pandangannya yang lurus.

Ia sempat menghela sebelum akhirnya mengucap "tidurlah didalam".

Jungkook langsung ikut bangkit saat Ha Rin sudah hendak kembali ke kamar "biar kubantu" tangannya hendak meraih tiang infus dari tangan Ha Rin. namun lengan itu tak mengizinkannya.

"tidak usah" balas Ha Rin datar melesat lebih dulu kedalam kamar.

Ha Rin sampai diatas ranjangnya dengan Jungkook yang terus mengawasi pergerakannya.

"ada sesuatu yang kau butuhkan?" tanya Jungkook.

"tidak"

Jungkook mengangguk, kakinya menuju sofa yang ada di ruangan. Istrinya sudah mau bicara dan menyuruhnya untuk masuk saja ia sudah sangat bersyukur.

"siapa yang menyuruhmu ke sofa?" sahutan Ha Rin membuat langkah Jungkook terhenti dan berbalik dalam gerakan cepat.

"tidur. Disini. Koo ingin ayahnya" Tunjuknya pada ranjang yang tengah ia duduki.

Telinga Jungkook bergerak setengah tak percaya atas yang ia dengar. Tentu saja ia sangat senang. Tunggu, baru saja Ha Rin bilang Koo? Apa istrinya sudah memberi nama pada janin mereka?

Keduanya masih diam dengan pemikiran masing - masing saat sudah sama - sama berbaring saling menghadap.

"Rin" sahut Jungkook menatap istrinya yang berada di posisi lebih rendah darinya.

"siapa yang memperbolehkanmu bicara?" masih kukuh dengan temboknya. Perasaan lain muncul saat dirinya berada dalam jarak sedekat ini dengan Jungkook. Tanpa sadar ia mengelus perutnya.

Mata Jungkook yang masih memandang kini berubah khawatir "apa perutmu sakit?"

Ha Rin menggeleng lemah "dia ingin merasakan ayahnya" ucapnya pelan. Sekuat tenaga ia ingin menghindari suaminya, nyatanya si jabang bayi berlawanan dengannya. Ada ikatan yang kuat disana, antara bayinya dengan Jungkook.

The Untouched GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang