Part 8

379 15 0
                                    

Flashback on

Setelah kim so eun mendengar cerita dari kim bum, ia pun mengatakan kenyataan "kim bum sesungguhnya perkataan yang lalu itu aku menerima dia sebagai teman, bukan kekasih"

"Maksud kamu, kamu menolak cintanya"

"Iya"

"Berarti aku salah mengira, jadi apa aku masih punya kesempatan untuk menerima cintamu lagi?

"Hemmmm gimana ya, gimana ya aku bingung.

Sekarang posisi kim bum duduk bersandar bantal yang memegang tangan sso karena masih agak nyeri Dan posisi sso duduk dipinggirnya berhadapan dengannya.

Kim bum yang mengaguk angukkan kepalanya mengkode so eun untuk menerimanya.

"Tidak" akhirnya kim bum melepaskan tangan so eun dan wajah menunduk seperti anak kecil yang sedang murung karena tidak dikasih mainan.

So eun yang melihatnya langsung "hahahaha hah kim bum kau lucu sekali hahha ha" so eun yang merasa perutnya sakit menghentikan tawanya dan mengatakan "tidak yang berarti iya, iya aku menerima cintamu"

Kim bum yang mendengar pengakuan so eun langsung berhambur memeluknya
"Terimakasih sudah memberiku waktu dan saranghae"

"Nado"

"Aku tadi takut sekali mengetahui kau sakit seperti ini, Dan mengapa kau tak menghubungiku saja Dan bercerita kalau kau sakit"

"Mianhae aku tak punya keberanian waktu itu, karena sudah membuatmu menangis" dengan posisi mereka masih berpeluka

3 menit berpelukan dengan erat untuk melepas rindu yang selama ini terpendam. Kim bum pun memutuskan melepas pelukan dan diganti menatap sso dalam ia meraba wajah sso dari pipi ke mata terlihat sso menutup mata menikmati setiap rabaan tangan kim bum yang ada diwajahnya dan tangan kim bum tiba2 berhenti tepat dibibirnya, kim bum sedikit menyetuhnya lama, so eun membuka matanya, kim bum pun menggantikan tangannya yang dibibr sso dengan bibirnya

Awalnya hanya ciuman lembut, so eun yang pertama kali merasa dicium kim bum Teresa kaku tapi, akhirnya ia mencoba meyakinkan dengan menutup matanya lagi merasakan sentuhan bibir kimbum dibibirnya karena kim bum sekarang melumat, menghisap, dan mencecap bibirnya ia juga membalas hal yang sama dibibir Kim bum

5 menit mereka berciuman.
Kemudian mereka melepas ciuman itu, dan posisi sekarang dahi yang bersentuhan dan hidung yang saling mengusel dan senyum diwajah mereka.

"Bum, bagaimana apa sungguh sudah baikkan"

"Hmm, setelah ada kamu rasa itu tergantikan oleh kekuatan.

"Hemm benarkah, oiya aku sampai lupa karenamu. Sebentar aku akan menelpon ayah dan ibumu, sekalian appa dan eommaku"

"Wae?

"Ya mereka biar tahu kalau kamu sudah siuman"

Sambil Kim bum sibuk mencium tangan sso sedangkan sso mencari nomor sang bibi di hpnya

"Halo bi"saat terhubung ke penerima telepon

"Oh iya gimana kondisi bum ah nak"

"Ini baru siuman bibi bisa menjenguknya sekarang"

"Hah syukurlah,bibi dan pamanmu akan kesana secepatnya"

"Nee bi"

Sambungan telepon pun terputus

"Kamu ingin makan apa, biar kubelikan sesuatu"

"Ani, aku ingin kamu disampingku, soal makanan aku belum mood"

Cintaku hanyalah untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang