THAILAND, 22 JANUARI, 04:00
" Aku sekarang di mana???" kata Perc Hamburg.
" Kamu sekarang di Thailand..." kata George Hyatt.
" Lohhhh.... KOK KAMU, SIHHHH.... BUKANNYA KAMU ADA MEETING DI DUBAI??? " kata Perc Hamburg dengan nada membentak.
" Bukannya berterima kasih... eh malah membentak-bentak segala....." kata George Hyatt.
" BTW, kamu bisa ceritakan ke aku nggak, bagaimana aku bisa kesini???" tanya Perc Hamburg.
" Bisa... itu kemarin, kamu disuntik penenang sama spesialis jiwa kamu bhingga kamu tertidur. Lalu, setelah itu, ayah kamu mengentarkan kamu ke apartemenku. Dia bilang, bahwa aku harus menjaga kamu dan membawa kamu untuk melanjutkan studi kamu ke Thailand. Jadi aku bawa deh ke apartemen ku di Thailand." Jawab singkat George Hyatt.
" Sebentar... Kamu kuliah di Thailand??? Atau kamu tinggal di Thailand??? Atau kamu punya keluarga di Thailand???" tanya Perc Hamburg dengan kebingungan.
" Semuanya... " jawab Perc Hamburg dengan santai.
" Lalu, kenapa kamu bisa menjadi sosialita di Shanghai dan Dubai atau bahkan New York???" tanya perc Hamburg dengan nada lebih kebingungan.
" Kalau itu sih ceritanya Panjang sekali...... amat panjang hingga aku nggak bisa cerita dengan kamu unutk hari ini.... " kata George Hyatt.
" Lebih baik kamu baca catatan harian aku aja deh..." lanjut Perc Hamburg.
Selanjutnya, Perc Hamburg membaca catatan harian George Hyatt dengan teliti.
- London, 12 January 1998
This is be the best of my day. Cause I can change my system into the greatest system in the world. I call them " Biggest Revolution ".
- Paris, 14 February 1998
The next year, we will buy some hotel in district 22 to increase the profit In that district, and then I can see that district is the most valuable place to increase the profit.
This is list of the hotel will be buy :
1. Four season Hotel George V, Paris
2. Le Bristol Paris
3. La Serve Paris
Beside that, we will guild five stars hotel again in the Paris. This hotel are guild by Booxmare group. The list of the hotel will be guild for 2 year :
1. La brouce booxmare paris
2. Svarovsky booxmare paris
3. Grand skyscraper paris
- New York, 1 March 1998
Oh my god, we have money crisis. Almost all factor-factor of production in our manufacturer decreases every month.
" Tunggu... Bukankah ini.... Catatan harian ayahmu???" tanya Perc Hamburg
" Memang... Lalu kenapa???" kata George Hyatt.
" Lalu, mana catatan harianmu???" tanya Perc Hamburg.
" Tetap ada di buku ini, kok... Silakan dilanjutkan bacanya..." kata George Hyatt dengan santai.
( Perc Hamburg akhirnya melanjutkan membaca catatan harian itu... )
- Hawaii, 14 January 1998
Hmmm... the wind so cold. I very like this weather.
- Bali, 18 February 1998
I like this place so much
- Paris, 3 March 1998
This city is so good.
" Lalu, bukan kah ini berasal dari catatan harian ayahku???" tanya perc Hamburg dengan kebingungan.
" Memang.... Lalu kenapa emangnya???" tanya George Hyatt dengan santai.
" Kok bisa di catatan harianmu??? Kamu bisa cerita ke aku nggak kenapa ini semua bisa terjadi???" tanya Perc Hamburg dengan penuh tanda tanya...
" Bisa... begini ceritanya...
Ketika kamu kecil, ayah kamu dan ayahku sering berjalan bermain bersama... Karena mereka benar-benar dekat. Sedekat jari telunjuk dan jari tengah ini. Mereka mendirikan usaha bisnis bersama pula. Sehingga, mereka menjadi sosialita Bersama. Tanpa mereka sadari, mereka saling jatuh cinta. Dan akhirnya mereka berpacaran di Thailand. Di tempat inilah mereka menghabiskan waktu Bersama. Lalu, pada saat itulah, ia menulis di satu buku catatan harian. Yaitu buku ini. Buku ini menjadi sejarah bagi cinta mereka." Kata George Hyatt berterus terang.
" Jadi, ayahku dan ayahmu gayyyy?????" tanya Perc Hamburg dengan serius.
" Yupsss...." Kata George Hyatt.
" OMG... Pantesan aku nggak pernah melihat ibuku akhir-akhir ini..." kata Perc Hamburg.
" Mereka sudah bercerai beberapa tahun silam, Perc... Kita tidak bisa marah kepada mereka. Kita hanya perlu menghormatinya." Kata George Hyatt dengan bijak.
" Tapi, lanjutkan cerita catatan harian itu... ada yang ingin aku katakan tetapi sudah teryera di buku harian itu. "
" Oke..." Kata Perc Hamburg.