Tercyduk | Chapter 3

143K 6.7K 240
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jauhkan tubuhmu dari tubuhku!" Seru Alanta berusaha mendorong pria itu menjauh dari tubuhnya. Ia tidak ingin sesuatu terjadi lagi untuk kedua kalinya.

Namun naas tenaga gadis itu tidak terlalu kuat untuk mendorong tubuh pria yang masih setia dengan rengkuhan di pinggang nya.

Sial! umpatnya dalam hati.

"Jauhkan tubuhmu dan kedua tangan mu Alvaro!!!" Teriak Alanta masih berusaha melepaskan diri. Sedangkan pria itu malah tersenyum manis.

Dasar gila! Batinnya.

"Oh baby kau masih mengingat nama ku, aku jadi tersanjung!" Kekehnya semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Alanta.

Alanta yang panik bukannya mendorong tubuh Alvaro tapi malah memejamkan matanya karena takut. Tindakan yang begitu bodoh bukan di situasi bahaya seperti ini.

Cup

Sebuah kecupan manis mendarat tepat dibibir pink milik Alanta, hanya sebuah kecupan bukan lumatan!. Alanta sudah feeling jika kejadian ini akan terjadi lagi dan tenyata benar adanya.

Alvaro menjauhkan wajahnya tapi kedua tangannya masih setia melingkar di pinggang Alanta, seakan akan tak mau kehilangan, tak mau ada yang mengambil miliknya dan sampai dilirik oleh orang lain. Hey! tapi ini di dalam ruangannya tidak ada siapa pun selain mereka berdua jadi siapa ya akan melirik dirinya.

"Sialan!!,...ini kedua kalinya kau cium bibir ku!" Seru Alanta tak kuasa menahan emosi, semakin memberontak memukuli dada bidang alvaro. Namun bukannya kesakitan pria itu malah tersenyum saat melihat Alanta yang seperti ini, sangat menggemaskan batin Alvaro.

"Itu bukan ciuman baby, itu hanya sebuah kecupan! Dan apa kau mau ku tunjukan ciuman yang sebenarnya?" Seringai Alvaro mesum dengan kedua alis yang terangkat keatas dan kebawa.

Alanta menggeram, mengambil ancang-ancang ingin memaki Alvaro dengan sumpah serapah yang sudah Alanta pendam sedari kemarin.

"Tidak ak___"

Sial apa lagi yang dia lakukan batin Alanta.

Alvaro Kembali mendaratkan ciumnya pada Alanta, tapi bukan hanya sebuah kecupan seperti tadi melainkan subuah lumatan lembut tidak menuntut.

Bibir Alvaro terus bergerak melumat bibir ranum Alanta tanpa henti. Dia memegang tengkuk Alanta untuk memperdalam lumatannya yang sudah lumayan liar. Sekujur tubuh Alanta menegang bagaimana tidak dia tidak tahu harus bagaimana.

Alvaro yang merasa Alanta tak menolak ciumannya semakin memperdalam lumatannya dengan memegang tengkuk gadis itu. Sesekali dia menggigit bibir Alanta agar terbuka dan bener saja gadis itu membuka bibirnya. Tanpa pikir panjang lidah pria itu menerobos masuk mengakses setiap inci mulut Alanta dengan liar.

on my way (Crazy Bos)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang