"Om yang kuat yaa, Ali akan selalu mendampingi Prilly kok ", Ali berusaha meyakinkan Rian agar ia lebih tenang
"Iya,Li makasih yaa. Tolong titip Prilly sebentar ya Om ada urusan yang harus diselesaikan" ucap Rian
"Iya, Om" jawab Ali
Tidak lama setelah Rian meninggalkan Rumah Sakit, Ali pun memasuki ruangan inap Prilly.
Rasa nyeri luar biasa Ali rasakan melihat keadaan Prilly yang demikian, terbaring lemah tak berdaya bahkan untuk bernafas saja Prilly harus mengenakan selang yang terhubung dengan tabung oksigen.Perlahan Ali mendekat pada ranjang Prilly, diraihnya tangan mungil itu dan Ali dekap erat dengan kedua tangan nya, diciumnya punggung tangan Prilly.
"Prill, aku janji bakalan jagain kamu lebih baik dari sebelumnya. Aku gak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu sedikitpun,Aku akan hukum siapapun itu sekalipun itu aku sendiri orangnya" ucap Ali parau
"Tap...tapi tolong Prill, kamu harus berjuang ya melawan sakit kamu ini" Ali tak kuasa lagi menahan air mata ygang sudah ia tahan sejak tadi
"Akuuu.. mohon, kamu harus bertahan Prill, kamu harus berjuang.. Please !!!" tangis Ali pun pecah
Hari sudah menjelang malam, Ali yang sedari tadi menangis pun tertidur kelelahan, tapi genggaman erat tangan nya tak lepas dari tangan Prilly
Sejenak Ali tergerak dari tidurnya karena merasa terganggu oleh sesuatu
Ali menggeliat, "Eeehhhhgg...Om, kapan dateng nya"
"Maafin Papi ya sayang, Papi gagal cari dia buat kamu, maafin Papi" sontak Rian langsung menangis terlihat penyesalan begitu dalam yang Rian rasakan
"Om, are you okkay?" tanya Ali dengan ragu
"Om gagal, Li. Om udah gagal jadi Papi yang baik untuk Prilly" tangis Rian semakin pecah
"Om coba tenangkan diri Om yaa, Om harus kuat demi Prilly" Ali mencoba menenangkan Rian
"Ada rahasia besar Li, yang bahkan Prilly sendiri tidak mengetahuinya" curhat Rian
"Rahasia besar???" Ucap Ali penasaran
"Kita duduk di sebelah sana aja yuk Li, biar Om bisa leluasa cerita sama kamu" ajak Rian
Mereka pun duduk di ruang tunggu pasien yang ada dikamar Prilly
"Jadi Li, sebenarnya Prilly itu bukan anak kandung Om, Om buka ayah biologisnya.. Prilly melainkan anak adik perempuan Om Li " jelas Rian
"Astagaaa... lalu Om?" Ali terperanjat kaget tapi masih diselimuti rasa penasaran
"Dulu adik Om menjalin hubungan dengan seorang laki-laki, dan seiring berjalannya waktu mereka melakukan hubungan terlarang itu, sehingga lahirlah Prilly" Rian masih diliputi rasa bersalah
"Cepat atau lambat Om harus cerita tentang hal ke Prilly, karena lebih baik Prilly mengetahui dari Om sendiri daripada dari orang lain justru akan lebih menyakitkan untuk Prilly" saran Ali
"Iya,Li. Pasti " terang Rian
Buuugggggggghhhhh....
Serentak Rian dan Ali pun menoleh ke arah asal suara dan terkejutlah mereka berdua bahwa Prilly terjatuh dari ranjang nya karena berusaha untuk bangun.
"Kamu mau kemana sayang? Kenapa gak panggil Papi??" oceh Rian
"Prilll--Prilly mau minum,Pi..Prilly haus" jawab Prilly dengan suara lemahnya
Ali yang masih terpaku karena Prilly sudah sadar pun merasa bahagia, tetapi ada sedikit ketakutan dalam benaknya, takut akan Prilly mendengar pembicaraan dirinya dan Papinya
"A--Aliiii, sini" panggil Prilly karena melihat Ali mematung sedari tadi
"Iyaa Prill" Ali mulai menghampiri Prilly
Ketika Ali sudah berada didekat Prilly, Prilly memegang tangan Ali seolah tak ingin Ali pergi."Heyyy... Kenapa?" tanya Ali
"Aku kangen aja sama kamu,Sayang" usil Prilly dengan manjanya
Deggggg.... jantung Ali terasa berhenti berdetak, ternyata memory ingatan Prilly benar-benar hilang
Rian memandang Ali yang masih mematung
Ali pun teringat pesan Papi Prilly kepada dirinya
"A---Aku juga kangen sama kamu" jawab Ali grogi
"Kenapa grogi gitu sih, Li?? Kayak orang baru pacaran aja deh kamu ini" seiring tertawa karena lucu bagi Prilly
Ali hanya tersenyum menanggapi omongan Prilly
Tiba-tiba pintu ruangan Prilly terbuka
"Selamat malam......"
----------------------------------
to be continuehaiiii I'm come back 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Duniaku dalam Duniamu
Fiksi Penggemar[18++] Cinta itu kenyataan meski terkadang menyakitkan, terkadang penuh keegoisan. Cinta itu tidak pernah salah, cinta adalah kebeneran meski penuh air mata Cinta itu bahagia,tawa,air mata dan duka Cinta itu adalah kita