Tetapi, sebelum mereka keluar. Ada suara bariton yang memanggil mereka dari belakang.
"Lin, Na. Mau kemana?"
___🍒
"Kantin" jawab Anna singkat tanpa menoleh. Mereka berdua pun langsung pergi dari kelas itu.
Meninggalkan Chris dengan ke diaman nya sendiri. Beberapa menit kemudian, dia pun pergi ke Taman belakang sekolah.
___🍒
"Yo mamen" Sapa Anna kepada wanita di depannya.
"Lama kalian ah"Kesal Tasya. "Gue udah nunggu daritadi njir"
"Hehe. Maaf ya, Tasya. Tadi ada urusan sebentar, hehe. Jangan marah lagi ya" Bujuk Lina.
"Masalah apa?"
"Chris, biasa" Ucap Anna tenang. "kenapa?!" Tanya Tasya panik.
"Gapapa, cuman ngomong dikit kok ah. Gausah khawatir." Balas Lina agar Tasya tidak panik.
Ketiga gadis itu pun memesan makanan dan minuman ke tukang di kantin. Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang. Dan mereka menyantap pesanan mereka.
"Eh eh, terus tadi lo sama Chris tadi gimana Lin?" Tanya Tasya spontan.
"Ga gimana-gimana tuh." Jawab Lina acuh.
Saat ingin kembali bertanya, Tasya melihat seseorang di belakang Lina. Dia pun langsung menoleh ke arah Anna yang di samping nya yang sama sedang menoleh kepadanya juga.
Mereka berdua saling tatap saat orang itu makin dekat ke arah Lina dan mereka berdua melihat khawatir ke arah Lina yang masih tenang menyantap makanannya dengan tenang.
"Lin..." Dua gadis itu makin khawatir.
"Ada apa sih? Aneh kali--" Tiba tiba perkataan Lina terpotong karna ada tangan yang menepuk pundaknya.
"Lina, lu makan ga ngajak ngajak ah" Ucapnya sambil tersenyum dan beralih duduk ke samping Lina.
Merasa di abaikan, Chris menoleh ke depan dan melihat Anna dan Tasya yang memperhatikannya dengan tatapan tajam.
"Kalian berdua juga kenapa?" Tanyanya dengan raut wajah tak berdosa.
Di depan, Anna dan Tasya sedang memikirkan apa yang sedang di pikirkan oleh Lina.
"Lina, lu kenapa? Ko makanannya ga di makan lagi?" Tanya Chris kembali.
"Kamu puas?" Ucap Lina yang di balas kerut di dahi Chris. "Maksud lo?"
"Chris, kamu udah puas ngerusak hidup aku di masa lalu ha? Kamu puas ngacau aku setiap aku di sekolah? Apa sekarang kamu belum puas? Sampai sampai kamu datang lagi dengan wajah tak berdosa kamu kayak pertama kita bertemu? Aku capek Chris!" Seru Lina yang kemudian berdiri dan pergi dari kantin itu. Entah kemana dia akan pergi.
Melihat Lina pergi, Anna dan Tasya langsung bangkit dan bersiap-siap untuk mengejar Lina. Tetapi saat mereka ingin pergi, Chris menahan salah satu dari kedua tangan mereka.
"Biar gue aja, kalian balik duluan ke kelas sana" ujar Chris yang lalu berlari mengejar Lina
Anna dan Tasya hanya menatap punggung Chris yang makin menjauh sambil berharap hal baik bersama mereka.
____🍒
"Lina!" Panggil Chris yang sedang mengejar gadis itu
"Lina!"
Gadis itu masih mengabaikannya.
"LINA!" Kali ini Chris sudah menggapai pundak gadis itu.
"Akhirnya, dapet juga lo." Ucap Chris sambil membalikkan badan gadis itu. Dan dia terkejut...
Itu bukan Lina.
"Ada apa? Butuh bantuan?" Tanya gadis yang ber tanda pengenal Clarine Agatha itu.
"Eh, maaf. Gue salah orang" jawab Chris sambil pergi dari sana, mencari Lina.
Shit. Dia kemana lagi!
Umpat Chris dalam hatiSambil mengumpat dan mencari Lina, dia teringat bahwa dia belum ke area taman belakang sekolah.
Dan benar saja, Lina sedang di taman belakang sekolah dan sedang duduk sambil menangkup wajahnya sendiri.
Dia nangis? Karna gue tadi?
Batin ChrisDengan rasa penasaran, dia pun berjalan mendekat ke arah gadis itu dengan perlahan. Saat sudah di depan gadis itu, dia berjongkok dan Lina yang merasakan ada seseorang di depannya pun membuka tangannya.
Dia terkejut, "Chris? Kamu ngapain disini ha? Ga puas liat Lina gini? Ha?"
"Ga puas liat Lina yang kejebak masa lalu karna kamu?"
"Ga puas liat Lina yang berjuang mati-matian buat jauh dari kamu?"
"Kamu Masih ga puas liat Lina kayak gini? Ha?!" Bentak gadis itu sambil berdiri dan menunduk melihat ke arah Chris.
"Udah ngoceh nya? Udah nangis nya?" Ucap Chris sambil ikut berdiri juga.
"Lo pikir lo doang ha yang kayak gitu?" Ucap Chris kembali sambil menatap Lina, Lina tertegun.
"Lo pikir gue ga ngerasa bersalah karna masalah waktu itu? Lo pikir gue ga sakit hati pas lo ngomong kayak gue yang jadi peran antagonis disini? Lina, gue harap lo ngerti kalau kita disini sama-sama merasa bersalah."
Lina tetap terdiam sambil menatap kembali mata tajam itu.
2 menit mereka tetap dalam posisi itu dalam keheningan sampai bel sekolah berbunyi dan menyadarkan mereka.
"Lina ke kelas duluan, jangan lupa ini hari pertama sekolah lagi. Jangan sering in bolos." Ucap Lina sambil langsung meninggalkan Chris yang tetap terpaku dan tak bergeming.
Chris hanya melihat punggung Lina yang kembali menjauh hingga tak terlihat. Chris tersenyum masam.
Tasya, maafin gue. Gue pindah hati.
_____🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Best Friend?
Teen FictionMenceritakan sebuah kisah Persahabatan, yang memiliki banyak masalah. Tetapi, hal itu tidak membuat mereka runtuh. Mereka tetap bersama, sampai sekarang. Dan apakah persahabatan itu bisa berubah menjadi cinta? ─────────────────────────── #3 Immanuel