5

29 10 4
                                    

Why I Meet You?

================================

"Gue benci semua ini! Hiks....Hikss..."

"Udah,Tas. Tasya gak usah lagi mikirin masalah Ghafin. Ghafin pasti cuman pergi sebentar kok."

"Tapi, Lin. Lu gak tahu apa yang gue rasain!"

"Lina tahu kok apa yang Tasya rasain! Sakit hati,Stress,Pengen nangis,pengen marah. Semuanya tercampur dan tak bisa dijelaskan"

Tasya hanya melihat Lina dengan tatapan heran di matanya yang sembab karna dia menangis. Tasya pun meminta penjelasan dari kode wajahnya.

"Kenapa Lina bisa tahu? Karna Lina juga udah pernah ngerasain hal seperti itu, Tasya! Lina malahan ditinggalkan tanpa pertemuan untuk keterakhir kalinya. Gak kayak Tasya! Lina juga pernah sakit hati karna ditinggal seseorang, Tas! Bukan cuman kamu doang yang merasa kehilangan! Aku juga merasa kehilangan saat Ghafin menghilang! Kenapa? Karna Ghafin Sahabat Lina juga, Tasya! Jangan menganggap apa yang kamu punya itu akan menjadi milikmu sendiri! Inget itu dalam otak kamu!" Sambil menunjuk bagian atas kepalanya seperti menunjukkan bahwa Tasya harus mengetahuinya dan mengingat perkataan Lina pada saat itu.

Tasya hanya diam tak bergeming. Dia merasa bersalah karena mengetahui dibalik sifat periang Lina. Lina juga ternyata memiliki pengalaman Yang menyakitkan baginya. Tasya hanya menunduk,tidak berani bertatap mata dengan mata Lina. Ya,Tasya takut.

Tasya takut kalau dia telah membuat Lina membuka lembaran lama yang telah di rahasiakan rapat-rapat oleh Lina sendiri. Tasya ingat akan kejadian Lina sampai ingin membunuh diri nya saking depresinya dia karena sifatnya.

"Lin, udah"

Grep!

Lina memeluk Anna karna dia benar-benar sedang membutuhkan seseorang, Anna pun tidak merasa keberatan karna-nya. Lina merasa bahwa apa yang sudah ia lakukan di depan Tasya, tetap saja ia  mendapatkan penolakan dari Tasya.
Jujur, Lina lelah menghadapi semua ini.

"Anna...hiks....kenapa?...hiks..."
Anna hanya diam. Dia hanya mengelus punggu Lina. Anna tahu, bahwa Lina sudah berusaha untuk membantu Tasya sekuat tenaganya tapi Tasya menganggap apa yang dilakukan oleh Lina seperti angin. Tapi anehnya, Lina masih mau bersahabat dengan Tasya. Mungkin karena dia sudah mengganggap Tasya sebagai keluarganya.

Love Or Best Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang