Find Me

345 79 9
                                    

Wooseok menggeliatkan tubuhnya, cahaya matahari sedikit menorobos masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia membuka jendela itu, menumpukan dagunya disana. Wooseok benar-benar merindukan suasana pedesaan, di Seoul terlalu panas. Bahkan matahari itu kalah sejuk dengan matahari di desanya.

Wooseok melihat dedaunan kecil di depannya. Dipikir-pikir, hanya rumahnya saja yang memiliki berbagai tanaman hijau segar dibandingkan dengan rumah-rumah lain di komplek itu. Wooseok tersenyum kecil.

Di seberang sana, sepasang mata tengah mengamati aktivitas Wooseok. Dilihatnya wajah Wooseok yang terlihat sangat mungil berada di potongan persegi jendela kayu yang cukup besar itu. Sesekali pria itu tertawa kecil ketika melihat bagaimana cara Wooseok mengusir serangga dari rambutnya.

Cho Seungyoun.

Dia benar-benar sudah berdiri lama disana, mengamati Wooseok dari balik jendela kaca kamarnya. Itu hal yang tidak ia sengaja. Seungyoun hanya ingin membuka gorden kamarnya, namun matanya tertuju pada manusia aneh itu.

Kim Wooseok menutup jendelanya. Ada yang harus dia lakukan hari ini. Pergi ke Perpustakaan kecil yang ia temukan dari mesin pencarian. Hanya disana Wooseok bisa menemukan buku yang di carinya.

.
.
.
.

" Hyung aku pergi.. " Dohyon menggigit sepotong roti dan bergegas pergi dengan tas yang bertengger di bahu lebarnya.

" Hati-hati " teriak Hangyul yang baru saja muncul dari kamar mandi.

Dohyon bergegas menaiki mobilnya. Tak lama mobil berjalan, Dohyon menepuk dahinya cukup keras.

" Paman? Bisa berhentikan mobilnya di perpustakaan di depan sana? Aku lupa membawa buku untuk materi tugasku " supirnya mengangguk.

Dohyon meneliti rak buku di depannya, Dohyon benci lupa, karena lupa membuatnya terlihat sangat bodoh.

" Oh? Kim Wooseok hyung? " Dohyon memiringkan kepalanya, meneliti lebih dekat wajah pria di sampingnya.

" Kau? "

" Dohyon. Nam Dohyon. "

Wooseok melihat menilik pria berseragam sekolah di depannya dari atas sampai bawah. Dia membenarka kacamatanya sesekali.

" Mencari buku? " tanya Wooseok.

Dohyon mengangguk.

" Sudah dapat. Hyung sedang mencari sesuatu juga? "

" Aku juga sudah mendapatkannya. Ah, tugas sekolah.. "

" Bagaimana kau tau? " tanya Dohyon heran.

" Logaritma " Wooseok menatap buku yang Dohyon peluk.

" Apa logaritma hanya dipelajari saat bersekolah? "

Wooseok berjalan menyusuri kembali buku-buku di rak sampingnya. Diikuti Dohyon yang berjalan di belakangnya.

" Aku tidak suka matematika. Jadi aku hanya mempelajarinya di sekolah " jawab Wooseok. Dohyon bergerak menyamakan posisi tubuhnya di samping Wooseok.

" Kau tidak suka matematika? Tapi kau mempelajarinya di sekolah? Heol. Aku tidak suka matematika dan aku tidak mempelajarinya sekarang. Aku terlalu malas "

" Tapi kamu mengambil bukunya? "

Dohyon terdiam sekejap.

" Aku terpaksa " celetuk Dohyon, membuat Wooseok tertawa kecil.

" Tentu kau mempelajarinya, itu suatu keharusan karena kau adalah seorang pelajar "

Dohyon menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal, dia tersenyum kikuk. Ingatannya tentang Wooseok yang dari beberapa hari yang lalu dia mengira pria itu adalah pria jahat seketika membuat Dohyon tertunduk malu.
Bagaimana jika Wooseok tahu apa yang dia dan dua hyungnya yang lain pikirkan terhadapnya, mungkin itu akan membuat Wooseok tersinggung dan sakit hati.

" Hyung? " panggil Dohyon. Wooseok berbalik, menatap Dohyon.

" Hm? "

" Kau memiliki masalah dengan matamu? "

" Ah.. "

" Tapi kacamatanya terlihat cocok untukmu. Aku tidak bermaksud menanyakan hal pribadi, maafkan aku " Dohyon sedikit membungkukkan tubuhnya.

" Aku memiliki masalah pada mataku. Aku tidak bisa melihat dengan jelas sesuatu apapun itu di ujung lorong sana "

" Ah.. "

" Apa kau biasa membiarkan supirmu menunggu di luar? " tanya Wooseok membuat Dohyon terkejut.

" I-iya.. "

Wooseok mengangguk seraya tetap meneliti buku-buku di hadapannya.

" Apa itu adalah hal yang buruk untukmu? " tanya Dohyon.

" Aku tidak tahu. Aku tidak pernah memiliki supir pribadi "

" Baiklah. Pendapatmu? "

" Aku hanya memiliki seorang supir seumur hidupku. Ayahku. Tapi aku rasa seorang ayah dan seorang supir adalah dua hal yang berbeda. Bukan begitu Tuan Nam? "

" Benar " Dohyon tersenyum bangga.

" Tapi bagaimana jika supirmu menjagamu sama seperti ayahmu menjagamu ketika mengemudikan mobilnya dan mengantarmu kesana kemari? " balas Wooseok.

Dohyon menatap Wooseok terdiam. Dia benar-benar terlihat seperti orang bodoh sekarang.

" A-aku.. Aku akan mengajaknya masuk " Dohyon menjadi salah tingkah. Wooseok hanya tersenyum kecil.

" Sampai nanti " Wooseok membungkukkan tubuhnya bermaksud pamit.

" Ah iya " balas Dohyon yang juga membungkuk hormat.

" Oh ya " Wooseok memutar kembali tubuhnya, menatap Dohyon.

" Ya? "

" Bisa kau beri tahu temanmu untuk tidak melihatku secara diam-diam dari balkon kamarnya? Itu sedikit menggangguku. " Wooseok melanjutkan langkahnya keluar dari dalam perpustakaan itu.

Dohyon hanya terdiam heran. Tapi sesaat, dia sudah tahu siapa orang yang Wooseok maksud.

@ kakaotalk

Nam. Do : Seungyoun hyung!

Hangyul : Apa?

Nam. Do : Bukan kau hyung

Hangyul : Seungyoun hyung sedang menyelsaikan pertandingan finalnya

Nam. Do : Ini penting. Berhenti dulu.

Hangyul : Ada apa?

Nam. Do : Pria itu. Seungyoun hyung harus berhenti memperhatikannya.

Hangyul : Apa yang kau maksud? Pria siapa?

Nam. Do : Wooseok. Kim Wooseok. Pria di seberang rumah Seungyoun hyung.

Cho : Apa katanya?

Nam. Do : Dia bilang dia terganggu

Cho : Aku? Mengganggunya? Apa memandanginya adalah hal kriminal?

Nam. Do : Aku tak tahu. Lebih baik kau minta maaf.

Cho : Aku akan menemuinya

Nam. Do : Bagus

Cho : Bukan untuk minta maaf. Aku tak melakukan apapun. Aku akan menuntut penjelasan dari pria arogan dan aneh itu

Nam. Do : Silahkan

Cho : Kau bertemu dengannya?

Nam. Do : Di perpustakaan kota. Tak sengaja. Sebaiknya kau tak salah bicara

Cho : Aku akan menemuinya nanti, dan memberikan buku note sialan ini

****tbc****

*monmaap ya seungseok momentnya agak lambat wkwkw mau bikin moment yg pas dulu. anyway makasih 1k viewsnya😭🤘

Lacuna ( Seungyoun X Wooseok )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang