Huft....
Entah sudah berapa kali pria berbahu lebar itu menghela nafasnya. Ah.... Hari ini awal sekolah lagi setelah libur panjang.
Bukan kah harusnya bersemangat?? Tapi sayang, sipria berbahu lebar ini sangat tak suka dengan yang namanya sekolah.Famous??? Pasti!!
Seorang Daniel wirdinanta tak terkenal?
Bahkan orang yang penyendiri pun akan kenal dengannya.Ketua Osis... Iya
Ketua club dance... Iya
Tampan.. Iya
Murah senyum.... IyaJomblo??? Ah......
Itu yang membuatnya semakin digilai banyak orang. Jomblo yang berkelas, biar banyak gebetan, bisa bebas yah itu lah alasan yang logis mungkin.
Hari ini hari pertama masuknya siswa baru. Daniel emang tak suka sekolah tapi soal menyiksa siswa-siswi baru dia yang paling semangat, lupakan rasa malasnya, lupakan rasa bosannya. Dan satu lagi dia itu ketua Osis yang bermatabat, tampan dan populer pastinya.
Sepagi ini saja sudah disuguhi oleh pemandangan wajah-wajah baru, seperti biasa anak baru takut akan kakak tingkat mereka. Senyum Daniel mengembang membayangkan apa saja hal yang akan diberikannya pada anak-anak baru ini.
Membayangkannya saja sudah membuat Daniel bahagia, apalagi nanti kalau kejadian?. Ouh!! Pasti akan seru.15 menitan acara dimulai. Semua murid baru berbaris rapi di lapangan sekolah populer itu. Dibuka dengan pidato Kepala Sekolah.
Banyak keluhan yang keluar dari murid-murid baru itu.
"Ah, kenapa lama sekali sih!! " keluh salah satu murid.
"Apa dia sudah lama menghapal pidato ini? " ungkap salah satu murid lainnya.
"Apa mulutnya gak pegel gitu?? " ucap salah satu murid disisi lain.Banyak lagi keluhan dari mulut yang lainnya. Tak ada sedikitpun pujian, ingatlah bung! Pidato orang tua sangat bermanfaat saat kalian tua nanti.
20 menit mereka semua mendengarkan pidato dari Kepala Sekolah yang terhormat.
Dan sekarang saatnya untuk pidato penyambutan dari Ketua Osis."Akh!!! " pekik dari beberapa siswi ketika sang Ketua Osis menaiki podium.
Bahkan belum mengucapkan salam hanya tersenyum dia sudah mendapat tepuk tangan dari para siswi baru."Tampan!!! Oh my God!! "
"Owwww!!! Tampan!!! "
Seperti itulah beberapa teriakkan dari siswi-siswi baru itu.
Selama ketua Osis itu mengucapkan kata-kata pengantarnya siswi-siswi bukan mendengarkan apa saja hal yg mereka lakukan tapi mereka malah bergosip ria memuja sang ketua.
Bukan contoh yang baik!!!...."Huh.... Huh... Huh... Sial aku telat!! " gerutunya mengintip didekat gerbang untuk melihat kondisi didalam.
"Pulang?? Atau masuk?? Kalau pulang nanti mama marah, kalau masuk aku akan dihukum. Ah sial!!" ia terus berperang dengan pikiranya yang tak berguna itu sampai dia dikagetkan oleh seseorang."Apa kau telat?? " tanya orang yang berseragam itu.
"I-iya pak, a-ak..... "
"Kalau kau telat kenapa kau masih disini?Masuk sana!! " bentaknya pada siswi baru itu. Tanpa berpamitan kepada orang yang diyakini sebagai satpam sekolah ia menyelonong masuk.
"Ish.. Satpam sialan!! Malah membentak lagi!! Sial!! Sial!! " gerutunya menuju barisan siswa-siswi baru."E-eh!! Kau yang baru masuk barisan!! " teriak seseorang pria dari belakang barisan. Teriakkannya yang nyaring mengundang pandangan semua peserta. Semuanya melirik ke belakang.
"Apa yang kalian lihat?? Apa aku tampan?? Perhatikan ketua yang bicara sana!!! " bentaknya dengan melihat semua peserta didik baru itu. Mereka yang menengok kebelakang langsung mengalihkan pandangannya kedepan.
"Dan kau!! Kesini kau!! " teriaknya agak pelan kearah anak telat tadi.
"Aku? " tanyanya dengan jari yang menunjuk dirinya.
"Kau fikir siapa yang telat??..berdiri disana!! " bentaknya menatap tajam kearah siswi yang melirik kebarisan dibelakang dekat area parkiran, kasian sekali mereka yang disana harus berpanas-panasan.
"A-aduh.. Sunbae perut.. Akhh.. Sunbae!! " ucapnya dengan gestur memegang perutnya memasang wajah memelas.
"Kau sakit?? "Hanya dibalas anggukan oleh siswi baru itu.
"Lalu?? " tanya sang senior yang didepannya itu.
"Aku s-sakit, jadi a-ak auww... Aku h-harus istirahat sunbae" ucapnya melebih - lebihkan ekspresi yang tak perlu.
"Lalu?? Aku peduli?? Pergi kebarisan sana!!! WOOJIN LINGGA NANGSA!!!" teriaknya yang kembali mengalihkan atensi siswa siswi baru itu.
"Sudah ku bilang lihat dan dengarkan petunjuk ketua!! " bentaknya dengan kembali menatap tajam kearah siswa siswi baru itu.Setelah sampai dibarisan murid telat itu woojin Lingga Nangsa alias siswi telat tadi, ia masih menggerutu tak jelas.
"Aish.. Kesialan macam apa lagi ini?? Telat bangun, belum sarapan, telat sampai disekolah dan sekarang dihukum??? " gerutunya tak terima akan kenyataan yang sial sekali hari ini.
"Diamlah!! Seharusnya kau bersyukur! " ucap orang yang berada disebelahnya sekarang.
"Bersyukur untuk apa?? " woojin kembali menggerutu ketika dia tak mengerti maksud dari kata 'bersyukur'.
"Kau datang telatnya kelamaan, berarti hukuman mu sebentar, bodoh" herdik orang disebelahnya tadi.
Benar, setelah barisan siswa-siswi itu bubar bukankah barisan yang telat juga akan bubar??. Seharusnya iya!!.15 menitan woojin berdiri dibawah teriknya matahari yang panasnya sudah menyengat, akhirnya barisan siswa-siswi itu bubar.
Woojin pikir apa yang dikatakan orang disebelahnya tadi benar, tapi nyatanya mereka sekarang masih berdiri di tempat yang sama dengan dikelilingi beberapa senior.Prok!! Prok!!
"Wah.. Wah.. Hebat sekali kalian!! Hari pertama sudah membangkang?? " tanya seseorang yang memecah keheningan dan tatapan tajam para senior.
"Apa kalian punya alasan?" tanya intimidasi dari orang yang sama sekarang berdiri dihadapan anak paling ujung kanan woojin.
"A-aku harus aaaaa... "
"Mau membuat alasan? " tanyanya lagi memotong perkataan siswa yang paling ujung itu. Siswa itu cuma menundukkan kepalanya, takut. Wajah mengintimidasi dan tatapan tajam beserta bahu lebar yang mendukung , membuatnya seperti algojo yang siap melepaskan pedangnya ke kepala mangsanya.
"Kau?? "Tanyanya kepada orang disebelah siswa diujung tadi.
"A-aku, motor ku r-rus eh mogok" jawabnya asal, yang penting ada alasan.
"Rus?? Rusak?? Atau mogok?? Kalau tak bisa berbohong jangan dicoba!! " ucapnya melangkahkan kakinya kearah orang yang tepat disebelah woojin. Oh Tuhan, woojin sedang mencari alasan apa yang tepat.
"Kau memiliki alasan?? " tanya orang itu pada woojin. Dia melewati orang disebelahnya??. Woojin tak menjawab, dia tak punya alasan yang tepat. Kan gak mungkin alasannya telat bangun.
"Kau tuli?? Kau punya alasan.. Ehmm woojin bangsa lingga?? " tanyanya lagi sambil melirik nama yang tertera pada papan nama yang bergelantungan dileher woojin.
"A-aku.. aaaa" panik, woojin tak memiliki alasan yang tepat.
"Kau apa??!! " bentaknya pada woojin. Tapi woojin masih Setia menundukkan kepalanya.
"HEI!! " tangannya langsung menarik dagu woojin agak kasar.
"Ah.. Bukankah kau yang membuat senior mu marah tadi?? " tanya memperhatikan dengan seksama wajah woojin."Benar, niel. Bahkan dia tadi berpura-pura sakit" ucap seseorang yang berdiri didekat senior-senior yang lain.
"Sialan!! " ucap woojin agak berbisik tapi masih didengar oleh orang yang dipanggil niel tadi.
"Apa??? Kau bilang apa?? " tanya nya kembali mengalihkan atensinya kepada siswi baru ini yang tadi teralihkan untuk melihat temannya.
"Tidak ada" jawab ketus woojin, sepertinya keberanian woojin datang.
"Tidak sopan sekali bocah ini" jawabnya dengan semakin mengeratkan cengkraman pada rahang siswi ini.
"Akh.. Sakit!!, sialan!! " teriak woojin menatap tajam wajah sang ketua. Tangannya juga sudah memegang pergelangan tangan yang memegang rahangnya kini.
"HEI!!! JAGA OMONGAN MU BOCAH!! " teriaknya tak terima dikatakan sialan. Rahangnya mengeras cengkraman nya semakin kuat pada rahang siswi baru itu.
"Kalian!! Beri hukuman pada ketiga anak ini!! " perintahnya pada senior -senior yang tadi berdiri melihat ketua mereka sedari tadi.
Dengan sigap mereka memberi perintah pada ketiga anak tadi.
"DAN KAU!! BERDIRI DILAPANGAN SEKARANG!! " bentaknya kepadanya siswi itu.
Tapi sayang, siswi itu hanya berdiri tak menggubris perintahnya.
"Kau tuli" tanyanya mulai geram dengan manusia yang didepannya sekarang.
Dia langsung menyeret tangan woojin kearah lapangan.
"Kau berdiri disini sampai aku menyuruhmu beristirahat!! Dan jangan berusaha kabur kau, woojin!! " ucapnya lalu meninggalkan woojin yang sekarang berdiri dilapangan sendirian.
"Aish!!!.. Ketua sialan!!! Tak punya perasaan!! Sialan kau ketua!! " gerutunya sedikit berteriak. Mendumel-dumel tak jelas. Ah sesial itukah yang ia rasakan hari pertama??.TBC....
Bahasanya kasar gak sih??
Please comment..Biar aku bisa perbaiki.....