4

282 40 11
                                    

"Lepasin!! " bentak woojin mehentakkan tangannya dari genggaman jihoon.
"Woojin!!  Dengarin dulu" ujar jihoon berusaha memegang erat tangan woojin yang sedari tadi memberontak.
"Gak perlu penjelas gue nya" ketus woojin kembali menghentakkan tangannya dan berhasil lepas dari tangan jihoon.
Woojin berlari meninggalkan jihoon yang berusah mengejarnya masuk kerumah.
"Woojin!! " teriak jihoon ketika woojin masuk kedalam rumah.

"Hah!!, bajingan!!!!  Brengsek!! " umpat jihoon menatap nanar pintu rumah.

"Ji? " seseorang mengangetkan jihoon ketika masuk kerumah. "Woojin kenapa?" tanyanya lagi.
"Gak tau mah, kesel mungkin sama ji" ujar jihoon mendudukkan dirinya disofa.
"Berantem lagi? Kan sering mamah bilang jangan berantem. Kenapa lagi?? Kamu punya pacar lagi? " jihoon menganggukkan lemah kepalanya.
"Kan mamah sering bilang, ji. Jangan bohong sama woojin. Woojin pasti bakal terima kalau kamu jujur sama dia" nasehat mamah ke jihoon.
"Woojin bakal cerca semua pacar ji, mah. Mamah taukan kayak mana woojin nyeleksi semua pacar ji yang udah-udah" jihoon mendekap kedua tangannya di dada. Mamah tersenyum melihat anak sulungnya itu.
"Ji~itu tandanya woojin ingin yang terbaik untuk kamu, sayang" mamah mengelus pelan rambut jihoon.
"Tapi.... Tapi woojin juga punya pacar" mamah melebarkan matanya mendengar perkataan jihoon.
Woojin pacaran?? Sejak kapan?? Kok bisa?? Anaknya yang satu itu tak pernah mau pacaran, kok sekarang udah punya pacar?.

"Mamah gak percayakan??  Ji juga kayak gitu tadinya"jihoon melihat ekspresi mamahnya masih agak bingung bercampur kaget.
"Tadi woojin pulang sama laki-laki mah, ji pikir cuma teman awalnya tapi tadi woojin... aaaa" jihoon memejamkan matanya. Hampir keceplosan

"Tapi tadi woojin? " wajah mamah berubah penasaran sekarang karena jihoon menggantung kalimatnya.
"Gak ada mah" jihoon langsung berlari kekamarnya tanpa pamitan pada mamahnya.
"Berbohong?? " mamah berdiri dari sofa yang didudukinya bersama jihoon tadi.
"Besok kalian harus jelaskan" gumam sang mamah sebelum beranjak ia melihat kekamar kedua anaknya yang bersebelahan itu.

"Aishhhhh... Pembohong!! " woojin sedari masuk kamarnya ia terus-terusan mengumpati jihoon. Dan menendang-nendang boneka beruang yang dibelikan jihoon untuknya sebagai permintaan maafnya, dan boneka itu adalah yang terbaru mungkin baru beberapa hari yang lalu.

Tring... Tring.

Woojin menghentikan kegiatannya menendang beruang besar itu ketika notifikasi pesan masuk ke ponselnya.

"Siapa sih? " woojin mengambil ponsel ditasnya.

"Besok kita harus berangkat pagi-pagi buta, kalau gak, aku yakin mamah bakal introgasi kita berdua"

"Introgasi kenapa emang? "

"Kan kamu pulang-pulang marah, sayang. Jadi mamah curiga dan aku yakin kita bakal dapat siraman rohani besok pagi"

"O, oke. Ingatin aja besok pagi" balas woojin lalu menonaktifkan ponselnya.





"Bi" ujar jihoon berjalan pelan kedapur.
"Iya, ada apa den? " tanya bibi melihat jihoon yang berbisik kearahnya.
"Bibi udah masak? " tanya jihoon.
"Baru mau, den. Aden mau sarapan sekarang? " tanya bibi agak bingung dengan jihoon. Jihoon menganggukkan kepalanya.
"Buatkan sekarang ya bi, dua. Gak perlu nasi goreng, roti ama susu aja udah cukup kok" ujar jihoon meninggalkan sibibi dengam wajah masih bingung dengan anak nyonyanya itu.

"Ini den, ini non" ujar bibi meletakkan roti dan susu didepan woojin dan jihoon.
Langsung saja mereka melahap makan mereka dengan tergesa-gesa.

Setelah selesai makan mereka langsung bergegas pergi meninggalkan kediaman mereka.

"Untung mama belum bangun, kalo nggak!!  Bisa mati kita" ujar jihoon sambil menyetir.
"Ji~ aku gak punya uang" rengek woojin mengacak isi tasnya.
"Perasaan papa baru ngasih jajan bulanan deh" jawab jihoon tanpa mengalihkan pandangannya.
"Masa harus ke ATM sih" woojin memajukan bibirnya. Woojin kan berharap jihoon akan memberinya uang.
"Tapi aku lupa bawa kartunya" tambah woojin tak mau mengeluarkan uangnya sepersen pun.
"Nanti aku kasih, tapi nanti ganti dirumah" woojin menatap sebal jihoon.
"Pelit!!! " woojin mengalihkan pandangannya kearah kaca mobil.



MY LOVE STORY (NielCham)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang