2

388 45 16
                                    

Sial!!!  Benar-benar sial!!.
Sudah 2 jam dia dijemur dibawah terik matahari. Ya Tuhan, nanti woojin semakin gelap, kan gak lucu anak imut ini bertambah gelap.
Sedari tadi dia tak berhenti bergerak, dari mengipas-ngipas wajahnya, kaki yang digoyang-goyangkan karena pegal, kadang-kadang juga berjongkok karena lelah.
"Aish..... Sisialan itu mana sih?? " ujarnya celingak-celinguk melihat sekitarnya, tapi sayang dia tak menemukan yang dicarinya.
"Pura-pura pingsan aja kali ya?! " katanya dengan senyum setan. Bukan ide buruk, mungkin juga dia dapat makanan walau cuma bubur.
"Iya, itu ide Bagus! " ucap seseorang dari arah belakangnya. Apa lagi ini?? Dia bakalan dihukum lagi? Ditambah?? Woojin ingin mati saja rasanya, bahkan ketiga anak telat tadi saja sudah masuk ruangan mengikuti acara selanjutnya.
"Mau pingsan??" tanya orang itu yang sekarang sudah berdiri didepannya.
"Gak kok,kak" jawabnya menatap memelas kearah orang itu.
"Yakin kamu??  Lalu... "
"Gak kok, kak. Sumpah deh!! " ucapnya dengan menundukkan kepalanya agar orang itu tak melihat wajahnya yang tengah berbohong.
"Oke!! " dia pergi meninggalkan woojin sendirian.

"Sialan!!!  Malah ninggalin lagi!!  Suruh kek istirahat" gerutunya melihat senior itu pergi meninggalkannya.

"Lihat apaan, niel?? " tanya seseorang yang baru menepuk bahunya.
Daniel tak menjawab hanya memajukan bibirnya menunjuk kearah siswi yang dihukumnya tadi.
"Dia cantik juga kalau dilihat" ujar temannya yang bertubuh tinggi itu.
"Benarkah?? Biasa aja tuh!! " jawab Daniel kesal mendengar pujian temannya pada siswi baru itu.
"Benar kok, perhatikan!!  Kulitnya yang agak gelap, oh.... Sekarang dia berkeringat... Wahhhhhh dia sangat-sangat... Woooow!!! " teriaknya.
"Jangan berpikiran yang tidak-tidak, bodoh" satu pukulan melayang ke kepala sipria berwajah chubby itu.
"Awwwww!!,sakit niel!! " aduhnya karena dipukul sekuat itu. Apa Daniel punya dendam kesumat padanya??.
"Hei bung, dengarkan aku. Kalau kau tak mau sakit jangan buat orang lain kesal!! " Daniel menatapnya tajam.
"Iya-iya, aku minta maaf" jawabnya bersiap melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Guanlin!! " teriak seseorang dari kejauhan.
Dan teriakan itu reflek membuat dua manusia tadi mengalihkan pandangannya ke sipemanggil.
"Ada apa, hyun?? " tanya jaehwan yang kini sudah berbalik arah lagi menghadap orang yang bernama minhyun itu.

"Tak jadi!! , aku hanya ingin bertemu Daniel" jawabnya dengan wajah datar. Jawabannya membuat guanlin naik pitam.
"Heh!!  Kalau mau cari Daniel ya panggil dia aja, jangan lo panggil gue!!!  Berharap gue!!! "
Jawabnya dengan suara yang meninggi.
"Berharap??  Berharap apaan lo?? " sekarang Daniel yang bertanya kearah guanlin.
"Dia berharap gue Cinta sama dia" ujar minhyun berjalan mendekat kearah Daniel.
"E-eh mulut lo!! Minta ditabok?? " kesal guanlin mendekat kearah minhyun yang sekarang sudah berdiri didekat Daniel.
"Apaan hyun?? Nyari segala" tanya Daniel pada minhyun.
"Pembina manggil lo.... Ngapain sih ni anak! " ujar minhyun ketika guanlin hendak mukul kepalanya, tapi tangannya malah ditangkap minhyun.

Daniel pergi meninggalkan kedua manusia yang berkelahi itu, selalu seperti itu. Mereka selalu ribut dengan yang tak jelas, entah itu minhyun yang memulai ataupun sebaliknya. Tapi melihat itu kadang-kadang bisa jadi penghibur untuk Daniel.

Daniel melangkahkan kakinya keruangan Osis.

"Permisi" dia membuka pintu ruangan Osis yang berisi seseorang didalam sana.
"Ah,, daniel!!  Duduklah " ujarnya melihat daniel datang keruangan Osis. Daniel tersenyum lalu duduk di kursi didepan meja yang bersebrangan dengan sang pembina.

"Bagaimana menurutmu, Apa sebaiknya kita melakukan razia?? "Tanya pembina Osis tersebut pada daniel.
"Razia?? Razia untuk apa?? " tanya daniel agak bingung dengan pertanyaan pembinanya itu.
"Razia pakaian dan cara berpakaian, mungkin yang anak laki-laki dengan baju yang keluar, dan yang perempuan memakai alat-alat kosmetik?? Karena tadi banyak sekali yang terlihat melanggar aturan itu" jelas sang pembina. Daniel menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Baiklah nanti kami akan melakukan razia" jawab daniel.
"Bagus!!  Lakukan yang terbaik, aku percaya padamu dan teman-temanmu, niel" ungkap pembina itu pada daniel yang tersenyum kepadanya.
"Akan saya usahakan, pak" ucap Daniel dan langsung berpamitan pergi keluar ruangan untuk membicarakan acara razia itu pada pengurus Osis yang lainnya.

MY LOVE STORY (NielCham)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang