two.

133 30 1
                                    

Jika yang datang bisa pergi,
Apakah yang pergi bisa kembali?
Vionamu.

AUTHOR POV

Pagi ini sama seperti pagi pagi sebelumnya, matahari enggan menampakkan diri, enggan keluar dari balik gelapnya awan. Sama seperti keisya yang entah mengapa enggan keluar dari balik selimut. Sebab langit sedang mendung (langit yang mendung kenapa mata aku yang hujan🙂.)

Setidaknya mendung lebih baik dari pada kamu. Mendung memberikan pertanda kepada bumi bahwa sebentar lagi langit akan menumpahkan semua kesedihannya.
Sedangkan kamu hanya bisa memberikan semua kesedihan tanpa suatu pertanda apa pun hingga akhirnya semua itu tumpah dengan sendirinya tanpa aba aba.
(i fall in love with someone i can't have)

KHEISYA POV

"Astatang gue ketiduran lagi" ucap gue ketika bangun tidur. Dengan kekuatan kilat gue buru buru pakai seragam sekolah kek biasa. Kok lo ga mandi kei?itu kan yang kalian mau tanyain ke gue? Oke, gue udah mandi sebelum sholat subuh dan sama seperti hari kemarin gue ketiduran lagi'(

-SEKOLAH-

Jam tujuh pas gue sampai disekolah. Hari ini merupakan hari ke dua gue ujian. Seperti biasa gue sholat dhuha sebelum ujian dimulai. Gerimis yang lumaian lebat membuat banyak kenangan yang mempersulit gue jalan kemusholah eh genangan deng:v

Gue bawak beberapa buku buat ngulangi materi ujian yang udah gue pelajari tadi malem.

-BRAKKKKK-

"Eh sorry sorry" ucap elaki jangkung didepan gue.

"Hufttt. Iya ga papa.sans aja" jawab gue, "untung abang kelas, kalo ga udah gue gorok noh leher yang kek jerapa" batinku dalam hati

"Oke gue pamit" izinnya

"Eh umat berupil yang kalo bukak bumbu indomi pakek gunting, lo ga ngerasa bersalah gitu karna udah numbur gue ha?! " emosi gue

"Bukannya gue uda minta maaf ya sama lo?! amnesia lo? Lagian yah dek lain kali jangan main di SMA gue khawatir bukan cuma ketabrak lu juga bakal keinjek" ucap lelaki yang setengah menghina.

"Bukan nolongin malah ngehina! Lo buta ha?! Lo ga liat gue pakek seragam SMA!?" Jawab keisya tak trima dengan perkataan lelaki itu

"Ga!gue ga liat, lagian badan lu kecil banget:v" sambung lelaki itu dengan santainya.

"Itu mulut gadak soleh solehnya benget!" Emosi keisya

"Itu badan gadak tinggi tingginya benget!" Cibir lelaki itu

"Kambeng lo ya! Gue Sumpahin lo bakal jatuh cinta ke gue" ucap keisya tanpa sadar

"Gue sumpahin.sumpah lo ga ketrima!" Jawab lelaki itu.

Kringggggggg

"Tuh kan bel nya udah bunyi. Terus gimana gue mau sholat dhuha?! A*jir lo" emosi gue yang mangkin menjadi.

"Lo mau sholat dhuha?ya tinggal sholat. Apa lo mau gue imamin?bilang dari tadi kek!, gausah pakek ngebentak gue gitu dong" jawab lelaki itu.

Pergi untuk pulang.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang