04

9.2K 520 19
                                    

🌻 Typo everywhere 🌻

Jimin, Hoseok, dan Taehyung sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, masing-masing tenggelam dalam pikiran mereka sendiri. Sementara itu, Hoseok berusaha fokus menyetir.

"Abang yakin adik kita nggak kenapa-napa, dia anak yang kuat," ucap Hoseok.

"Jujur, jimin nggak bisa mikir jernih sekarang. Di satu sisi senang karena yoora sudah ditemukan, di sisi lain sedih karena tahu keadaan nya kritis," kata Jimin.

"Kita harus berpikir positif. Jangan memikirkan hal-hal buruk. Aku yakin 100% adik kita baik-baik saja," ucap Taehyung. Semua berharap yang terbaik, begitu juga dengan keempat saudara lainnya.

Di rumah sakit, Suho dan yang lainnya masih setia menunggu Yoora sadar. Harapan mereka terwujud saat melihat mata Yoora perlahan terbuka.

"Ra? Hei, kamu sudah sadar?" ucap Suho lembut. Yoora, yang sudah sadar, menatap Suho dengan sendu.

"Ada yang sakit, hm?" tanya Suho. Yoora menggeleng.

"Kenapa kamu lakukan ini? Sejak kapan kamu sakit?" tanya Suho.

"Kalian sudah tahu?" tanya Yoora. Suho mengangguk.

"Kalau kamu sakit atau merasa tidak enak, kasih tahu kami. Sekarang kamu ada bersama kami," ucap Suho.

"Yoora cuma nggak mau bikin orang khawatir. Yoora nggak mau mereka kasihan sama Yoora," jawab Yoora dengan sendu. Suho mengerti apa yang dirasakan Yoora, lalu mengusap lembut rambut Yoora.

"Jangan sedih, kamu nggak boleh nangis lagi. Kamu akan sembuh dan mendapatkan kasih sayang dari mereka. Sekarang istirahatlah?" ucap Suho. Yoora mengangguk dan tak lama kemudian kembali tertidur.

Ceklek

"Kalian sudah datang? Bertiga saja?" tanya Suho saat melihat kedatangan mereka. Mereka terdiam lalu mengangguk.

"Ya sudah, masuklah" ucap Xiumin. Mereka bertiga pun masuk ke dalam ruangan dan melihat Yoora yang penuh dengan selang di tubuhnya.

"Ho, adikku baik-baik saja kan? Kenapa banyak alat yang dipasang di tubuhnya?" tanya Hoseok khawatir.

"Hm, Yoora baik-baik saja," ucap Suho. Hoseok merasa lega mendengarnya, meskipun dia tahu Suho mungkin tidak sepenuhnya jujur.

"Sayang, maafin Abang ya. Abang bukan Abang yang baik buat kamu, maafin Abang. Abang janji kalau kamu sudah sembuh, kita akan keluar dan beli makanan yang kamu suka" ucap Hoseok.

"Hoseok, biarkan Yoora istirahat. Dia baru saja tidur," ucap Xiumin. Hoseok mengangguk. Mereka berbincang sebentar, sementara di luar, delapan pasang mata terus memperhatikan interaksi saudara mereka dengan musuh mereka.

"Aku minta tolong, jagain Yoora ya? Kabarin kita kalau dia kenapa-napa," ucap Hoseok. Suho mengangguk. Hoseok, Taehyung, dan Jimin mendekati ranjang Yoora, mengusap rambutnya lembut, lalu mengecupnya.


"Abang pulang dulu, maaf Abang gak bisa temenin adek. Abang harap adek cepet sembuh biar kita bisa kumpul lagi. Selamat malam sayang" ucap hoseok, mereka pun pergi.

°°°°°°


Keesokan harinya, Jimin terbangun lebih awal. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah 15 menit, Jimin turun ke bawah untuk sarapan bersama saudaranya yang lain. Saat Jimin turun, ia melihat semua orang sudah ada di ruang makan.

"Pagi," ucap Jimin. Semuanya hanya mengangguk, lalu mereka mulai memakan sarapan mereka.

"Kalian nggak ada niat untuk jenguk adik?" tanya Jimin.

Why My Brother Hurt Me? [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang