"Ayo pulang gue anter,nih pake jaket gue."
Sang pengendara menyodorkan jaket kepada aruna.sedangkan aruna hanya memandang sampai akhirnya tangan dingin itu memakai kan jaketnya pada aruna.
"Eh nggak perlu gue bisa sendiri."
"Kenapa bisa belum pulang?."
"Lagi nunggu angkot eh ga dateng dateng btw lo ngapain disini ga?"
Ia adalah ega teman smp aruna.ia memang satu komplek dengan nya dan jarak rumah nya yang sangat dekat membuat mereka selalu bersama.namun kedekatan mereka menumbuhkan cinta pada diri ega,sedangkan aruna menggangap ega sebagai kakak nya karena sifat dewasanya.
Ega bahkan sudah mengungkapkan perasaan nya sejak satu bulan terakhir, membuat mereka jarang berkomunikasi satu sama lain.
"Kebetulan gue lagi lewat tadi ,eh lihat lo!gue samperin aja. siapa tau lagi butuhin ega ganteng ini"
"Yee bapak mah ngaco."
"Emang muka gue setua itu run."
"Muka lo mirip om om pedofil."
"Anjirr ..yaudah yuk ikut pulang sama om nanti di kasih advan."
"Najis!!om om ga bermodal hahahah."
"Udah buru naik gue tinggal nih."
"EGA TUNGGU IH!!LU MAH NGAMBEKAN GA"
Runa menaiki motor besar ega,memegang bahu sang pengendara,dan wuss pundak mereka mulai terlihat mengecil dan menghilang .
***
Aruna menyeret tasnya menaiki anak tangga.
Berjalan menuju pintu kamarnya,dengan tenaga yang lemah
Knop pintu kamar aruna di buka.
Lalu ia masuk dan menutupnya kembali.
Membuang tas nya kesembarangan arah dan membarikan tubuhnya di atas ranjang miliknya serta mulai memejam kan mata.Seakan tersadar dari mimpinya.gadis bermata coklat lekat itu bagun dan duduk menyender pada sisi ujung pembaringan.
Ia mulai membuka benda pipihnya."Apa julian follow gue?"
Aruna berkali kali mengerjap matanya.bagaimana bisa si cowok cerewet itu mengetahui akun medsos dirinya.
Aruna menutup benda pipihnya dan mulai berbaring kembali pada kasur big sizenya.***
Pukul 05.30 a.m
Aruna sudah siap dengan seragamnya.ini terlalu pagi,tapi menurut aruna ini lebih baik,
Lebih baik untuk mengindari kekacauan di sekolah.ia berjanji pada dirinya sendiri setelah kejadian kemarin ia berjanji akan smenjadi anak baik baik di sekolahnya.dan ia berdoa agar tuhan mengabulkan nya.Setelah selesai dengan ritual makan nya aruna berpamitan pada iren wanita paruh baya yang ia sebut dengan panggilan mamah.
"Mah aruna brangkat ya."
"Iya hati hati dek nanti kalo sudah sampai sekolah kabari mamah ya."
"Siap bos"
Aruna melangkahkan kaki nya keluar rumah.tak lupa ia mengucapkan selamat pagi pada kucing kesayangan nya dan para pekerja di rumahnya.
"Pagi pak manto"
"Pagi Juga non runa gelis "
****
Aruna membuka pintu gerbang nya dan mulai berjalan beberapa meter untuk menuju jalan raya.Aruna berjalan dengan memainkan jari jarinya dan bersenandung ria seperti anak kecil.
Suara motor besar kembai bergeming di telinga nya.
"ah pasti itu ega,curut kecil tau aja kalo gue butuh tumpangan."
Aruna membalikan tubuhnya.ia sangat terkejut ternyata bukan ega yang akan lewat tapi julian.si kakak kelas cerewet.
"Cieee lagi nungguin gue nih"
Terdengar suara cekikian untuk mengoda aruna.
"Pede amat."
Aruna membalikan tubuhnya untuk menjauh.
Tapi sial,sekali lagi tangan besar itu sudah menahan pergelangan gadis tersebut."Yee ngambek mulu,mbak pacar sensi amat dah lagi pms ya sayang."
'Deg'
Apa ini kenapa jantung aruna memompa lebih kuat.gak gak gamungkin rasa apa ini .
Aruna tenang ihhh gobole inget gabole (bicara aruna dalam hati)Sang tangan kekar kini mengangkat tubuh aruna pada boncengan motor miliknya.
Mengapa aruna kali ini hanya diam.
Sudah berapa kali perlakuan julian membuatnya terbungkam tak bisa berkata kata.ini aneh,tapi nyata."Kita brangkat."
BANG JULIAN AUTHOR MAU DONG...
*HALU*
WOAH MBAK ARUNA BERKALI KALI GA BISA BERKATA KATA TUH SANGKING SENENG NYA KALI YAH.
JANGAN BOSEN BACA CERITA GABUT INI YAH.
SEMOGA KALIAN SUKA.
OH YA JANGAN LUPA JUGA UNTUK SELALU VOTE DAN COMEN SUPAYA PENULIS AMATIR INI RAJIN UNTUK UPDET CERITA INI
KAMU SEDANG MEMBACA
JULIAN
Teen FictionKau bukan lelaki sejati yang menjagaku setiap saat Tapi entah mengapa,berkali kali tubuh ini menjauh. Hati ini terus membrontak. Kenangan mu sangat buas. Bahkan sangat menyeramkan. Hingga,tubuh ini sulit ku kendalikan. Aku tak mengerti. Keadaan ini...