Hari 6
Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Tetapi sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungan mereka itu masih terduduk memandangi Sungai Han di hadapan mereka. Setelah pergi dari Namsan, mereka ke Sungan Han sesuai permintaan sang wanita sebelumnya.
Hoseok merangkul pundak wanita itu untuk memberi kehangatan, karena cuaca begitu dingin disini.
Sementara Hyojin melingkarkan kedua tangannya ke pinggang sang pria untuk menghangatkan tubuh mereka."Hyo, kamu mau pulang?"
Tanya Hoseok menoleh ke wanita yang masih memeluknya itu.
Hyojin menggeleng, ia tak mau melepas moment ini. Biarkan ia menikmatinya dulu."Kau tidak kedinginan?"
Tanya Hoseok lagi dan memastikan wanitanya itu tetap dalam keadaan hangat."Dingin Hobi, tapi aku tak mau pisah dulu. Nanti saja"
Hoseok tersenyum lembut mendengar penuturan Hyojin."Mau di mobil saja? Atau kita ke apartemenku. Besok pagi baru pulang"
Hyojin mendongak keatas melihat Hoseok lalu mengangguk pelan.
Tak lama mereka sudah berada di dalam mobil dan menuju ke apartemen Hoseok.Sesampainya disana, Hoseok membawa Hyojin masuk. Hyojin sedikit terpikat dengan kondisi apartment Hoseok. Bisa dibilang sangat rapi untuk ukuran seorang laki-laki yang tinggal sendiri. Sangat sulit ditemukan jika seorang pria itu bisa menata apartemennya seperti ini.
"Hyo, mau langsung tidur? Aku rapikan dulu kamar untukmu"Hyojin mengangguk tetapi menahan tangan Hoseok yang ingin beranjak ke kamarnya.
"Aku tak mau tidur sendiri"Pria itu menggerutkan keningnya tak mengerti.
"Aku mau tidur dikamarmu boleh?"
Tanya Hyojin pelan."Boleh saja, nanti aku tidur di sofa"
Jawab Hoseok mencoba berpikir positif. Mungkin Hyojin takut dikamar sendirian."Jangan di sofa, di kasur saja bersama"
Hoseok menelan ludahnya mendengar perkataan Hyojin. Bisa lewat nafsu setannya jika ia satu ranjang dengan Hyojin."Hyo, maaf bukannya aku tak mau. Kau percaya padaku? Aku takut melakukan diluar batas"
"Aku cuma mau tidur sambil memelukmu Hobi. Tak lebih"
Ucap Hyojin pelan.
Hoseok menatap wanitanya itu cukup lama. Mencoba menarik nafas dan meyakinkan apa wanitanya ini tak salah memilih langkah."Baiklah, kau mau bersih-bersih dulu? Nanti aku tunggu diluar. Pakai bajuku saja dulu dilemari. Kalau sudah selesai panggil ya"
Ucap Hoseok lalu meninggalkan Hyojin dikamar.~
Setelah selesai Hyojin memanggil Hoseok diluar. Pria itu pun langsung masuk ke kamarnya. Ia sempat terdiam melihat Hyojin memakai kausnya saja. Terlihat besar di tubuh Hyojin. Tetapi sukses menampakkan kaki jenjangnya.
"Hyo, kau tidur saja dulu ya. Kalau bisa tutup tubuhmu dengan selimut. Aku ke kamar mandi dulu"Mendengar perkataan Hoseok, Hyojin menurut saja dan langsung merebahkan tubuhnya di dalam selimut. Tetapi matanya masih belum mau terpejam, ia memilih untuk bermain dengan ponselnya.
Hoseok keluar dari kamar mandi dan langsung ke ranjangnya. Ia masih melihat Hyojin belum tidur dan malah sibuk memainkan ponselnya."Belum tidur?"
Ucap Hoseok sambil merebahkan tubuhnya disamping Hyojin."Belum. Menunggumu"
"Kenapa?"
"Mau aku peluk"
Hoseok berharap wajah merahnya tak terlihat saat ini. Entah sejak kapan Hyojin malah jadi pandai menggodanya seperti ini.
"Sini, ini sudah malam. Tak baik wanita terjaga. Taruh ponselmu"Hyojin menurut dan langsung mendekap Hoseok begitu erat. Ia menyandarkan kepalanya di dada Hoseok. Dengan jelas ia bisa mendengar degup jantung Hoseok yang tak beraturan.
"Kau gugup?""Tidak. Untuk apa?"
"Jangan bohong Hobi, aku jelas mendengarnya"
"Aish, sudah Hyo tidur saja"
Hyojin malah menatap Hoseok dalam. Pria itu mencoba memejamkan matanya tetapi perasaannya yang membuat ia membuka matanya kembali dan melihat tatapan dalam Hyojin.
"Aku bisa saja menciummu sekarang jika kau terus menatapku seperti itu Hyo""Aku tak keberatan Hobi"
Hoseok seakan mendapat lampu hijau langsung menarik tengkuk Hyojin dan menyatukan bibir mereka.
Ia melumatnya dengan lembut dan dalam.
Mereka terus menyalurkan rasa sayang melalui lumatan-lumatan lembut di bibir masing-masing hingga tanpa sadar posisi mereka sekarang sudah terlalu intim bagi pasangan yg baru saja meresmikan hubungannya itu.Hoseok sudah berada di atas Hyojin tanpa melepas tautan bibirnya. Menghisap dan mengulum bibirnya sampai bengkak. Tangannya tak tinggal diam mengusap salah satu gundukan Hyojin, dan kaki Hyojin yang sudah terbuka lebar memberi akses untuk Hoseok menggesekkan kakinya ke area Hyojin.
"Aahh.." desah Hyojin saat bibir Hoseok sudah menjamah lehernya dan meninggalkan beberapa tanda disana."Hyo, kau yakin?"tanya Hoseok meyakinkan wanita dibawahnya ini untuk meneruskan kegiatan mereka. Pasalnya sekarang tak ada sehelai benangpun yang ada di tubuh mereka. Posisi Hoseok sudah siap menghantam area paling nikmat di diri Hyojin. Membuat wanita dibawahnya mengerang kenikmatan akan hujamannya terus menerus.
"Lakukan Hobi"ujar Hyojin sambil mengangguk pelan. Mengizinkan pria yang teramat dicintainya ini untuk menghancurkannya sekarang juga.Hingga malam itu menjadi malam yang panas untuk mereka berdua. Menyatukan diri satu sama lain, memberikan cairan kenikmatan hingga sudah tak tertampung lagi. Dan menjadi brengsek kala mereka terus bermain diatas ranjang hingga pagi datang.
~
Tepat pukul 12 siang, Hyojin terbangun dan merasakan ngilu dan perih yang luar biasa disekujur tubuhnya terutama area kewanitaannya. Ia teringat akan kejadian dini hari, saat Hoseok tak berhenti menghujamnya berkali-kali.
Ia menoleh kesamping dan masih mendapati prianya tidur dengan rambut acak-acakan. Ulahnya semalam karena tak kuat menahan kenikmatan yang diberikan Hoseok hingga rambut pria itu jadi korbannya.Hyojin membelai pipi Hoseok pelan, memeta ketampanan pria disampingnya ini sambil tersenyum kecil. Hoseok yang memang mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi langsung terbangun dan mendapati Hyojin tersenyum menatapnya.
"Jangan seperti itu Hyo, kau mau sampai sore lagi?" Ujar Hoseok yang langsung dipukul pelan lengannya oleh Hyojin karena mengerti maksud pria itu."Hobi, aku lapar" ucap Hyojin.
"Pesan saja ya. Aku tau kau bahkan tak bisa berjalan"
Hyojin mengangguk pelan. Dikira pria itu terbangun untuk memesan makanan mereka berdua, tetapi ia malah mengangkat tubuh Hyojin ke arah kamar mandi."Tapi setelah kita mandi bersama"
~
Setelah melakukan kegiatan panas mereka lagi di kamar mandi, sekarang kedua sejoli itu sedang duduk di sofa depan televisi sambil menunggu pesanan makanan mereka.
Entah kenapa hari ini Hyojin merasa jika Hoseok manja sekali. Tak sekalipun pria itu melepas Hyojin. Ingin ke toilet saja ditanya seperti Hyojin ingin pergi jauh. Sekarang Hoseok sedang berbaring dengan kepala diatas paha Yoonji. Dan meminta kekasihnya itu untuk mengelus-elus kepalanya lembut. Sementara ia sendiri asik menonton acara tv di depannya."Hyo, menginap lagi ya hari ini" pinta Hoseok sambil menatap dengan manja kekasihnya itu.
"Tidak Hobi, kasihan ibu dan Hyera. Kau kan izinnya hanya hari ini saja"
"Nanti aku izin lagi sama ibu" Hoseok masih berusaha membujuk Hyojin.
"Tidak, sore ini aku pulang. Ibu tak ada yang bantu dirumah. Hyera kan sedang sibuk kuliah"
Mendengar penolakan halus dari kekasihnya, Hoseok mencoba mengerti. Hari itu ia menggunakan waktu dengan baik sampai sore hari untuk bermanja-manja dengan Hyojin. Hyojin pun begitu, semenjak kemarin ia merasakan hatinya membuncah senang hanya karena Hoseok. Walaupun di hati kecil Hyojin ia tetap mempertanyakan semua ini.
Mimpi atau bukan.Vote dan komen
dikook0901
YOU ARE READING
Dream after accident (✓)
FanfictionSetelah kecelakaan pada malam itu, aku jadi lebih sering bertemu dengannya. Menghabiskan waktu berdua setiap harinya. Ia adalah orang pertama yang kulihat saat kubuka mataku. Dengan senyum cerahnya, seakan rasa sakitku tak terasa sama sekali. Hingga...